Share

Pengakuan Ramzi

Ines

Aku masih terpaku di depan pintu. Kaki ini terasa berat sekolah ditindih batu besar sehingga sulit untuk melangkah. Apalagi melihat tatapan Mbak Ulfa yang mengejek. Perasaanku mulai tidak enak. Keringat dingin mulai membasahi tubuh. Bayangan penolakan ibu datang menghantuiku.

"Ines, kenapa masih berdiri di situ? Enggak kangen sama Ibu?" tanya ibu seraya berdiri dari duduknya.

Seulas senyum manis ibu mertua mampu mencairkan kebekuanku, tetapi aku masih ragu untuk mendekat. Hingga Mas Ramzi menggandeng tanganku untuk mendekati ibu.

Mas Ramzi mencium punggung tangan ibunya dan aku mengikutinya. Mulutku ternganga saat tiba-tiba Bu Mila menarikku ke dalam pelukan. Aroma parfum melati menguar dari tubuhnya memberiku efek ketenangan.

Dari ekor mata dapat kulihat Mbak Ulfa memutar bola mata malas sepertinya dia tidak senang lihat kedekatanku dengan wanita yang sudah melahirkan suamiku ini.

"Kamu baik-baik saja, kan, Nes?" Bu Mila mengurai pelukannya lalu mengamatiku dari ujung kep
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status