Share

Gagal Lagi

PoV Ulfa

Aku sudah berada di dalam mobil bersama Zanna.

Bayangan Ramzi yang menggenggam erat tangan Ines kembali berkelebat di kepala berganti dengan bayangan Mas Romi yang sering berwajah kaku dan sering marah-marah nggak jelas.

Aroma harum menguar dari gelas berisi susu cokelat hangat yang baru saja kuseduh. Aku berniat mencicipinya sedikit untuk mengetahui suhunya sudah pas atau belum. Tidak kepanasan dan juga tidak kedinginan. Harus pas kalau tidak mau Mas Romi yang sedang menunggu minuman ini naik darah.

"Ulfa! Kamu minum minumanku?" tanya Mas Romi dengan wajah melotot. "Jangan kurang ajar, ya?"

Astaga. Aku hanya mencicipi, tetapi dibilang kurang ajar.

"Dengar, ya, Ul. Aku nggak suka minumanku dijamah orang lain." Dia mendengkus sebal.

"Aku hanya mencicipinya, Mas." Aku membela diri.

"Pokoknya ganti, aku nggak mau minumanku ternoda oleh bibirmu. Jijik."

Aku berdiri mematung. Lelaki seperti apa yang aku nikahi itu. Bekas bibir istri sendiri saja merasa jijik. Keterlaluan.

P
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status