Share

Tetangga Kena Mental

"Ayo, Nes. Tunjukkan hasilnya padaku test pack itu. Nanti kalau sudah berusia empat bulan minta Ramzi untuk mengadakan selamatan dan jangan lupa kabari aku agar bisa ke sana," kata Mbak Divya antusias.

Aku hanya menelan ludah dan menggaruk kepala yang tidak gatal.

"Em, nanti aku juga mau ikut ngasih nama, ya?" Lanjutnya lagi.

"Iya, Mbak. Tetapi aku belum lakukan tes sehingga aku belum tahu hamil atau tidak."

Mbak Divya yang terlihat sedang duduk di sofa berwarna biru itu tersenyum. "Nggak usahlah pakai tes segala kalau gitu. Kata Ibu, kamu muntah. Dan itu salah satu tanda awal kehamilan. Nikmati aja. Aku juga dulu saat hamil juga kayak gitu, kok."

"Iya, Mbak. Udah dulu, ya." Aku meringis.

Perasaanku semakin tak enak melihat kakak ipar yang begitu berharap segera punya keponakan. Ya Allah, semoga Engkau segera memberikan amanah pada kami untuk segera memiliki momongan. Aamiin.

***

Matahari bersinar terik menimpa jalanan beraspal sehingga terlihat mengilat. Aku sedang dalam perja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status