"Hei, bukankah empat hari lagi adalah ulang tahun pangeran ketiga? Biarkan aku bertemu dan melihat sendiri seperti apa pangeran ketiga yang terkenal akan keburukan wajahnya." Tentu untuk melihat apakah Long Chen benar tahu atau tidak dia harus pergi sendiri ke acara besar yang mempertemukan seluruh wajah dari kerajaan Chen ini."Kakak, apa benar dia sangat jelek? atau itu hanyalah omong kosong berita orang-orang di luar sana saja?" "Tentu saja itu dari sumber pasti. Karena, bangsawan lain mengatakan hal yang sama dan mereka tahu sendiri dari pelayan dari pangeran ketiga sendiri." Jawab Zan Za dengan senyum mengejek. Itu sudah lama tersebar mengenai wajah pangeran ketiga yang mana, mereka tidak pernah melihat atau mendengar kalau ada yang melihat langsung wajah pangeran ketiga. Yah, kecuali para pelayan yang setia dan terpilih dari kerajaan, hanya saja karena masalah wajah Long Chen sering menjadi topik saat umurnya sepuluh tahun. Raja dan ratu diam-diam membuat berita bohong mengenai
Semua gadis itu ketakutan melihat tatapan ayah mereka. Bagaimana juga, mereka baru pertama kali melihat raja Du sangat marah seperti itu. Putri pertama juga tidak lagi mengatakan apapun dan hanya dapat menerima syarat dari ayahnya daripada dia pergi ke kerajaan Chen untuk melihat anak muda yang cacat itu, lebih baik mengeluarkan uang untuk membiarkan putri penyakitan pergi kesana. "Mari kita cukupkan sampai disini. Pangeran mahkota dan kelima ikut denganku menemui putri bungsu, dan untuk yang lain kembalilah ke tempat kalian masing-masing." Raja Du mengakhiri pertemuan dengan cepat. Dia ingin menemui putri kecilnya untuk membicarakan perjalanan ke negara Chen dan sekarang sudah berjalan empat hari sebelum ulang tahun pangeran ketiga. Jadi anak-anak nya harus berangkat hari ini atau besok agar dapat sampai ke kerajaan Chen tepat waktu. Karena, dua kerajaan berdekatanlah yang membuat waktu tiga hari cukup untuk mereka sampai di tempat masing-masing. Dan juga ditambah dengan kereta kuda
Dalam hutan perbatasan timur, sosok Long Chen berdiri di sebuah pohon besar. Dalam hutan itu Long Chen merasakan semuanya tampak sepi tapi ada sesuatu tersembunyi jauh dalam hutan Yang membuat Long Chen tidak dapat melepaskan pandangan dari tempat tersebut."Kekuatan dan apa yang aku rasakan ini? Apakah mungkin itu penyebabnya? Jika itu benar, Maka mari melihat-lihat kesana dulu," Long Chen melompati setiap pohon-pohon yang ada dalam hutan. Tidak butuh lama bagi Long Chen untuk sampai di tempat yang ia tuju. Pemandangan pertama yang dilihat oleh Long Chen adalah sekelompok singa sedang mengelilingi sebuah tanaman aneh. Tanaman itu memancarkan cahaya hijau di sekelilingnya, Long Chen dapat tahu kalau tanaman seperti akar itu mungkin memiliki manfaat yang bagus jika dibuat menjadi Pill. "Baiklah, karena aku ada disini. Maka mati sedikit menggerakkan otot," Long Chen turun dari pohon dan berjalan mendekati kelompok singa yang menutup mata seperti sedang tidur. ROAAARRRR…ROAAARRRR…Sin
Pada akhirnya Long Chen menerima raja singa disisinya. Long Chen telah menyelesaikan apa yang ingin dilakukannya dan sekarang ia berada di atas punggung raja singa menuju kembali ke kerajaan Chen. Yah, mungkin dari perbatasan ke ibukota dengan kemampuan Long Chen hanya butuh beberapa jam untuk sampai tapi karena ia ingin sedikit berjalan-jalan membuatnya hanya duduk di pundak raja singa. “Sepertinya tubuhmu semakin besar sejak menelan pill itu. Dan juga, kamu bisa memiliki sayap adalah sesuatu yang luar biasa. Sepertinya bloodlinemu akan berkembang bila kamu terus begini,” Ucap Long Chen sambil tersenyum memuji pertumbuhan raja singa. ROAARRRRTentu raja singa sangat senang dengan pujian Long Chen, terlebih lagi berkat bantuan Long Chen, dia dan juga kawanannya mendapatkan berkah yang luar biasa berkat bantuan Long Chen. Jadi, bila dia tidak tahu apa yang baik untuk dirinya maka mungkin akan ada penyesalan di suatu hari nanti. Dengan mengikuti Long Chen dia yakin suatu saat mungkin
"Ah!" Suara pertarungan pecah di tempat itu. Mayat berjatuhan satu demi satu di depan kereta kerajaan Du, tampak meski bandit memiliki jumlah yang banyak tapi dalam keahlian berpedang dan juga bertarung masih kalah dari pasukan kerajaan. Bagaimanapun pasukan kerajaan adalah orang-orang elit yang telah berlatih di Medan perang sesungguhnya. Sedangkan para bandit hidup dan merampok dengan menakut-nakuti orang dengan jumlah mereka.Slasshhh…"Sepertinya jumlah bukan sesuatu yang dapat membawa kita pada kemenangan."Pria di samping pemimpin bandit tampak mengerutkan kening melihat pertarungan di bawah pegunungan. Meski mereka lebih dari seratus dan lawan hanya selusin orang tapi dari segi keahlian mereka benar-benar kalah."Yah, wajar saja. Tapi bagaimana dengan itu? Kita masih punya senjata lain untuk mengalahkan mereka bukan?" Jawaban dari pemimpin bandit membuat pria di sampingnya tersenyum."Pemanah!" Dua puluh pemanah tiba-tiba mengangkat busur mereka dan telah membidik orang-orang
ROAAARRRR…Raungan singa membuat semua orang langsung gemetar. Mereka mencari ke segala tempat tapi tidak dapat menemukan asal raungan singa itu, hanya saat putri Du menunjuk ke arah langitlah batu membuat yang lain menoleh ke langit. Di atas langit, Long Chen berdiri di punggung dengan tatapan dingin dari jubah hitamnya pada para bandit yang tersisa. Dengan serangannya tadi, bandit yang menyerang kereta sudah mati meninggalkan sisa dua puluh orang di tambah dengan dua pemimpin bandit tersebut yang masih hidup."Sepertinya kalian benar-benar membuat masalah di wilayah ini. Pantas banyak pedagang yang mengeluh karena ulah kalian," Ucap Long Chen yang berdiri di atas punggung raja singa."Kau..Kau siapa?" Pemimpin bandit ketakutan saat melihat ada singa terbang di langit. Mereka sudah hampir selama hidup menjadi bandit tapi tidak pernah melihat ada singa terbang seperti yang di tunggangi Long Chen. Tidak hanya dia saja yang terkejut tapi pasukan kerajaan Du, pangeran dan putri Du juga t
"Tidak perlu berterima kasih padaku. Ini semua kelalaian kerajaan yang membuat kalian mengalami hal buruk disini," Jawab Long Chen dengan serius kepada mereka.Long Chen tiba-tiba melihat ke kereta, ia bisa melihat seorang wanita menahan sakit dan berusaha berdiri untuk mendekat padanya. Long Chen menghilang dan langsung sampai di depan putri Du, ia memegang tangan putri Du agar tidak jatuh ke tanah."Apa kamu tidak apa-apa?" Tanya Long Chen yang tenang."Aku… Aku tidak apa-apa." Jawab Putri Du dengan malu sambil menahan rasa sakit dari kakinya. Melihat panah yang masih tertancap di kaki putri Du sedikit mengagumi putri Du, seorang wanita menahan rasa sakit seperti itu di dunia ini benar-benar luar biasa. Long Chen meletakan tangannya di depan panah pada kaki putri Du lalu menariknya dengan cepat tanpa membuat putri Du merasa terlalu sakit."Panahnya sudah aku cabut, mungkin akan sedikit sakit tapi yakinlah setelah ini tidak akan sakit." Long Chen mengeluarkan sebuah kotak kecil lalu
Long Chen tidak masuk ke dalam kereta, ia hanya duduk di atas kereta dengan santai berbaring disana. Sedangkan putri Du dan dua pangeran tidak tahu harus berkata apa, sangat sulit untuk berkomunikasi dengan Long Chen yang tampak tenang tapi acuh pada mereka sedikit menakutkan. "Adik, bagaimana wajah pria itu? Apa kamu melihatnya?" Tanya pangeran kelima penasaran dengan wajah Long Chen. "Itu… Sepertinya begitu kak. Aku hanya melihat sesaat dan tidak dapat menjelaskan wajahnya dengan kata-kata." Putri Du hanya melihat sedikit wajah Long Chen dan tidak terlalu jelas. Itu karena dia terlalu terpana saat melihat wajah Long Chen yang bahkan melebihi wajah pria yang pernah dia lihat."Sebaiknya jangan tanya-tanya lagi. Sekarang kita sedang membawa banyak tahanan dari budak, jadi pikirkan cara untuk bicara dengan pasukan kerajaan Chen nanti," Pangeran mahkota lebih tenang tapi dia masih tampak bingung karena membawa tiga puluh wanita dan anak-anak bekas tahanan para bandit bersama mereka.