Share

107. Mengambil ahli pasukan

Author: kirito
last update Last Updated: 2024-11-27 10:06:31

“Sialan, terbakar lagi. Apa aku harus terus mengganti pakaianku setiap kali menggunakan sayap Phoenix?” Teriak Tian Sen kesal setelah membanting pakaian yang hancur lalu menggantinya dengan pakaian baru. Meski bisa merasakan kalau sayap Phoenix sudah tenang dan bisa di kontrol olehnya, tapi jika setiap memakai sayap itu akan menghanguskan pakaian lalu membuatnya mengeluarkan setengah dari qi Yuan miliknya akan membuat Tian Sen kekurangan energi saat bertarung dengan musuh. Kecuali jika ia menggunakan sayap itu murni untuk kabur dari musuh, tapi jika lawannya masih di ranah Qi condensation atau lebih tinggi. Kalau itu di ranah tahap pembangunan dasar atau golden core, setidaknya jika ia tidak di kejar itu sudah untung bagi Tian Sen. Kalau di kejar jangan harap bisa lepas dari tangan kedua ahli sekuat itu, memikirkan saja Tian Sen sangat kesal.

“Sialan, aku butuh sesuatu untuk melampiaskan kekesalanku!” Ucapnya lalu tanpa sadar ia memandang ke arah monster lalu ke arah pasukan kerajaan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
mantap bah
goodnovel comment avatar
latteung35
ok good KK.
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   467. Siapa kamu?

    Mantan raja terkejut melihat wajah cucunya yang ternyata telah sembuh, padahal sebelumnya dia jelas melihat kalau wajah sang cucu yang sudah sembuh. Ini benar-benar di luar pikirannya di awal, kalau bukan karena dia tadi fokus pada pembicaraan awal. Sekarang di lihat lagi memang terlihat kalau putri Zun sudah sembuh dari penyakit yang tidak bisa disembuhkan tersebut. Putri Zun tersenyum, dia dengan tenang memperkenalkan Tian Sen pada kakek Zun. Orang yang telah menyembuhkannya dari penyakit yang telah diderita dari kecil, saat mantan raja Zun melihat Tian Sen ekspresinya sedikit hikmat. Karena dari apa yang dirasakan olehnya, Tian Sen ini bukanlah orang biasa dan entah kenapa dia tidak dapat melihat kekuatan Tian Sen dengan jelas. “Terima kasih tuan muda telah menolong cucuku!” Ucap kakek Putri Zun dengan ekspresi yang bahagia, siapa sangka kalau cucunya berhasil sembuh dan meski ada kemalangan tapi ada juga berkah dibalik semua itu. “Bukan apa-apa, putri telah membantuku dan aku ha

  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   466. Mantan raja Zun

    Para prajurit yang melihat sendiri kekuatan Tian Sen tentu tidak akan meremehkan pemuda ini yang kekuatannya jauh lebih besar dari sang raja. Karena itu mereka dengan sopan membiarkan Tian Sen masuk ke kamar putri Zun tanpa harus di periksa. Tian Sen masuk ke dalam dan melihat pelayan putri serta pelayan pribadinya sudah menunggu disana. Pelayan memberikan tempat duduk pada Tian Sen yang berhadapan dengan sang putri. Saat itu, Tian Sen mendengarkan apa yang telah di beritahu oleh putri mengenai makhluk laut. Sekarang ia paham kenapa kerajaan Zun bisa menjadi target tapi Tian Sen masih diam menunggu putri membicarakan masalah itu sendiri. Tapi setelah setengah jam mendengar pembicaraan jelas putri tidak tahu masalah sebenarnya dari suku laut.“Putri, aku ingin tanya. Apa kamu tahu masalah yang terjadi sekarang ada dimana?” Tanya Tian Sen dengan ekspresi serius menatap putri Zun.Putri Zun menggelengkan kepalanya, dia benar-benar tidak tahu kenapa tiba-tiba suku laut menyerang pelabuhan

  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   465. Penyerangan makhluk laut

    “Begitu….!” Tuan kota juga pernah mendengar kelompok pelindung anggota keluarga kerajaan. Siapa sangka dia akan melihat sendiri sosok itu di samping sang putri, tampaknya memang sekarang kerajaan dalam bahaya baik dari luar maupun dari dalam. Menatap ke arah Tian Sen, dia benar-benar tidak dapat melihat kultivasi pemuda ini dengan kekuatannya. Entah karena Tian Sen memang menyembunyikan kekuatannya, atau memang tuan kota saja yang sangat lemah. “Apa yang terjadi dengan kotamu? Tampaknya aku merasakan ada beberapa aura berbeda di arah pantai yang ada di arah timur, aura ini bukan manusia maupun monster yang aku kenal. Ini juga bukan aura binatang iblis maupun suci,” Tian Sen dengan suara berbeda bertanya dengan nada serius kepada tuan kota. Sejak masuk kota, ia sudah mengirim lima belati mental energinya memeriksa keadaan kota. Tian Sen menemukan di beberapa tempat pengobatan ada puluhan orang terluka lalu di tempat lain, lebih dari dua puluh mayat sedang dilakukan pemakaman untuk mer

  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   464. Kota pelabuhan

    Mendengar itu, Tian Sen menghela nafas sedikit karena apa yang terjadi pada ibu putri Zun mungkin bukan hal yang kecil. Meski Tian Sen dapat membunuh makhluk-makhluk itu dengan belati kematian, tapi ia harus benar-benar berhati-hati dalam prosesnya. Tentu jika sudah tahu letak dari benda itu di organ seseorang, Tian Sen tidak perlu melakukan dengan hati-hati seperti sang putri sebelumnya. Hanya saja, ibu putri Zun sudah lama terbaring tidak tahu apakah Tian Sen bisa membantu atau tidaknya? Sesuatu yang bahkan dokter ahlinya saja tidak bisa menemukan di dalam tubuh, tentu Tian Sen bisa tapi belum tentu dapat selalu bisa melakukannya seperti pada sang putri. Di pagi harinya mereka sudah mulai bergerak menuju kerajaan Zun, ibukota kerajaan Zun yang berada di laut hitam. Dekat dengan laut hitam dan menjadi tempat paling banyak menghasilkan barang-barang dari lautan. Tapi bukan berarti hal itu mudah karena lautan tidak seperti daratan, di dalam lautan banyak makhluk yang tinggal. Seperti

  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   463. serangga beracun

    Saat sang putri tertusuk oleh belati, semua orang menjadi sangat cemas termasuk pelayan yang sedari kecil bersama si putri. Dia langsung menatap Tian Sen dengan marah karena menyerang putri secara tiba-tiba, tapi Tian Sen tidak mengatakan apapun dan menggerakan belati kematian kembali padanya. Saat itu sang putri sadar kalau dia tidak terluka atau merasa sakit sama sekali pada saat belati menembus jantungnya. Malah dia merasa tubuhnya jauh lebih segar dan juga energi yang masuk lebih baik daripada sebelumnya. Mata sang putri tiba-tiba memandang Tian Sen dengan penuh rasa terima kasih tulus.“Terimakasih senior, ini benar-benar anugerah yang tidak ternilai bagiku!” Ucap putri Zun bisa merasakan kalau tubuhnya tidak lagi mempunyai masalah.“Benarkah? Cobalah buka penutup wajahmu dan lihat apakah itu memuaskan kamu!” Ucap Tian Sen dengan nada santai tapi si pelayan dan para prajurit yang tadi berpikir burik pada Tian Sen langsung terkejut. Bukan hanya karena rasa terima kasih sang putri

  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   462. Memilih sesuatu yang berbeda

    Jika mereka tidak menolongnya, mungkin saja Tian Sen akan mati disana sendirian. Pada saat yang sama, Tian Sen sendiri merasa senang karena yang membantunya adalah mereka semua. Orang-orang baik yang mau memberikan pertolongan tanpa imbalan, mata Tian Sen tertuju pada putri yang memakai penutup wajah tersebut. Tampaknya Tian Sen menemukan sedikit masalah kenapa sang putri memakai penutup wajahl, setiap hari bahkan dalam situasi berbahaya wanita ini masih tetap dengan penampilan tertutup seperti itu.“Karena kamu telah menolongku, maka Aku bisa mengabulkan permintaanmu. Bagaimana? Apa yang kamu inginkan?” Perkataan dari mulut Tian Sen membuat sang putri terdiam, matanya menatap Tian Sen dengan ekspresi berharap. Pelayan sang putri juga langsung menaikan tubuhnya, seolah telah mendengar sesuatu hal yang sangat dia inginkan juga. Matanya menatap Tian Sen dengan tatapan penuh harapan, Tian Sen tersenyum melihat kedua wanita yang dikelilingi prajurit itu sangat terkejut mendengar ucapannya

  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   461. Aku yang seharusnya berterima kasih

    Kata-kata TIan Sen membuat semua penjahat itu diam sesaat tapi setelahnya mereka dengan ekspresi marah membalas ucapan Tian Sen dengan serangan. Serangan yang mereka arahkan pada Tian Sen membuat Tian Sen yang baru saja bangun tersebut hanya menghindar. Pada saat di serang oleh dua orang golden core, TIan Sen tidak mundur malah dengan sedikit gerakan tangannya semua musuh yang tadi bergerak mati dengan cara aneh. Tubuh mereka jatuh begitu saja dan inti emas yang ada di dalam tubuh mereka hancur secara aneh, mereka benar-benar mati tanpa mengeluarkan darah sedikitpun. “Aku tidak menyangka kalau serangan jiwaku akan jadi jauh lebih kuat. Belati kematian juga benar-benar menunjukan kemampuannya!” Kat TIan Sen bisa melihat belati kematian tidak terlihat oleh musuhnya atau orang yang ada disana. Mereka hanya melihat Tian Sen mundur lalu musuh yang seharusnya menyerang malah mati dengan tubuh jatuh sendiri tanpa dapat mengetahui bagaimana mereka bisa mati.“Kau seorang master mental? Tidak

  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   460. Terbangun

    “Aman? Ha, itu hanya omong kosong yang kalian katakan! Selama ini kalian selalu membuat masalah dimanapun. Sekarang kalian benar-benar masih ingin membuat masalah? Apa kalian tidak punya malu?” Tanya pelayan putri dengan marah menatap semua orang tersebut. Mereka tidak peduli dengan apa yang dikatakan oleh putri Zun, mereka hanya menjalankan tugas yang telah diperintahkan saja. Saat melihat semua musuh itu tidak menghiraukan dirinya, putri Zun melepaskan auranya yang tentu bukan apa-apa di mata mereka semua. Putri juga tahu itu tapi dia tidak akan pernah menyerah untuk melawan musuh yang menginginkan kerajaan Zun hancur. Pelayan wanita yang tampak sangat santai pun menjadi sangat serius dengan ekspresinya yang sekarang, prajurit putri tampak benar-benar rela mati untuk melindungi sang putri. Puluhan orang itu yang melihat betapa keras kepalanya mereka, membuat para penjahat sangat senang karena mereka dapat meregangkan tubuh kaku mereka.“Serang!” Penyerangan terjadi dan kelompok san

  • Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian   459. Disergap musuh

    “Dimana ini?” Tian Sen yang sudah lama tidak sadarkan diri mulai membangkitkan kesadarannya. Saat membuka mata, yang ada di depannya adalah sepasang mata besar menatapnya dengan tatapan tenang. Dari tatapan mata tersebut Tian Sen merasa seolah menatap dirinya sendiri, mata ungu dengan pola seperti bunga membuat Tian Sen sedikit tidak mengerti. “Apa kamu adalah mataku? Kamu adalah aku?” Tanya Tian Sen dengan ekspresi yang serius dan penuh rasa ingin tahu. Tapi bagaimana bisa mata menjawab pertanyaan tersebut, malah Tian Sen merasakan pertanyaan yang dikatakan olehnya malah berbalik pada Tian Sen sendiri. Tian Sen menarik nafas lalu membuat hatinya keras mengatakan kalau itu memang matanya. Dan hasilnya hati Tian Sen juga merasakan hal yang baru saja di pikirkan olehnya, gerakan mata itu juga sedikit aneh sebelum akhirnya mata tersebut tertutup sendiri. Tian Sen menghela nafas, sekarang roh miliknya sudah sadar dan ia memeriksa kalau tidak ada bahaya di sekitar atau lebih tepatnya di

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status