Melihat para monyet yang tersisa telah mati, Drakkan kemudian melompat ke atas dahan pohon yang tidak ikut tertenas akibat ayunan pedangnya.
Drakkan kemudian duduk bersila di dahan pohon tersebut dengan tenang sambil berwaspada terhadap sekitar.Ketika energinya sudah hampir penuh, tiba - tiba Drakkan memasang sikap waspada, karena ia merasakan beberapa aura yang mendekat."Srak..."Srak..."Srak...Terlihat sekelompok serigala yang berjumlah sekitar 12 ekor sedang datang mendekat sambil mengendus - endus tanah yang mereka pijak. Kemudian, sekelompok serigala itu mendongak dan melihat ada banyak sekali mayat monyet yang berhamburan di tanah.Sekelompok serigala itu kemudian datang mendekat dan mulai menyantap mayat - mayat monyet yang telah di bantai oleh Drakkan.Drakkan yang melihat para serigala itu sedang makan hasil pembantaiannya, langsung turun sambil mengayunkan pedangnya ke arah serigala yang sedang men"Berhenti!"Mendengar itu, Drakkan langsung menghentikan pengejarannya kepada hariamau yang telah melarikan diri.Drakkan kemudian mengerutkan keningnya heran, "kenapa menyuruhku untuk berhenti senior? Bukankah kalian yang menyuruhku untuk membantai seluruh binatang buas?" Tanyanya kepada Bing long yang berteriak tadi.Bing long adalah salah satu kepala naga yang sangat pendiam, dia sangat jarang berbicara kepada siapa pun itu. Bahkan para kepala Naga lain pun dia sangat jarang berbicara.Bahkan para kepala Naga lain mengerutkan keningnya juga, bingung."Aku sudah menanamkan jejak kesaran kepada hariamau itu, jadi kau tidak akan bersusah payah mencarinya di masa depan" ucap Bing long sambil memasang wajah dingin, kemudian diam seperti patung yang tak bisa mengeluarkan sepatah kata pun."Oh? Seperti itu" manggut - manggut Long huo, "jadi, bagaimana caranya kita mencarinya?" Sambung Long huo seraya bertanya dengan penasaran.
Melihat para monyet yang tersisa telah mati, Drakkan kemudian melompat ke atas dahan pohon yang tidak ikut tertenas akibat ayunan pedangnya.Drakkan kemudian duduk bersila di dahan pohon tersebut dengan tenang sambil berwaspada terhadap sekitar.Ketika energinya sudah hampir penuh, tiba - tiba Drakkan memasang sikap waspada, karena ia merasakan beberapa aura yang mendekat."Srak..."Srak..."Srak...Terlihat sekelompok serigala yang berjumlah sekitar 12 ekor sedang datang mendekat sambil mengendus - endus tanah yang mereka pijak. Kemudian, sekelompok serigala itu mendongak dan melihat ada banyak sekali mayat monyet yang berhamburan di tanah.Sekelompok serigala itu kemudian datang mendekat dan mulai menyantap mayat - mayat monyet yang telah di bantai oleh Drakkan.Drakkan yang melihat para serigala itu sedang makan hasil pembantaiannya, langsung turun sambil mengayunkan pedangnya ke arah serigala yang sedang men
"Mungkin kau akan segera tau siapa itu" jawab Guang long cepat dengan nada yang misterius. Guang long sengaja tidak mengatakan yang sebenarnya, dan dia malah memberikan Drakkan teka teki yang membingungkan. Mendengar itu, Drakkan sedikit mengerutkan keningnya, "apa senior tau sesuatu tentang penjelasanku tadi?" Tanya Drakkan penasaran "Sudah kubilang, kau akan segera mengetahuinya. Jadi untuk sementara waktu, ini masih menjadi teka teki untuk dirimu" ucap Guang long sambil tersenyum tipis Drakkan hanya menghela nafas panjang ketika mendengar itu. Tidak ingin ambil pusing, Drakkan kemudian berjalan menuju ke arah mayat semut yang telah menjadi binatang spritual, Drakkan langsung mengambil core-nya. Melihat bahwa dia telah mengambil core-nya, tanpa basa basi, Drakkan langsung mengeluarkan api ditangannya dan membakar mayat semut yang tersisa. Setalah membakar mayat semut itu, Drakkan kemudian keluar dari sarang semut itu. Satu jam kemudian... Drakkan akhirnya keluar dari lorong
Ketika Drakkan baru melompati beberapa pohon, tiba - tiba ia dicegat oleh sekelompok monyet yang berukuran hampir mirip dengannya. Sekelompok monyet itu berjumlah sekitar 20 ekor ditambah 1 sebagai pemimpinnya.Para monyet itu hanya binatang buas tingkat 10 dan pemimpinnya hanya di tingkat 12.Long huo yang melihat sekelompok monyet tersebut tidak bisa menahan tawa, "monyet itu sangat mirip denganmu, kenapa tidak kau jadikan teman? Hahahah..." Ucap Long huo kemudian tertawa lepasDrakkan yang mendengar tawa Long huo, tidak bisa menahan kekesalannya. Dengan cepat ia mengeluarkan pedang di dalam cincin penyimpanannya, itu hanya pedang biasa bukan pedang yang ia cabut di batu besar.Drakkan ingin menjadikan monyet - monyet di hadapannya sebagai bahan pelampiasan kekesalannya terhadap Long huo yang mengina dirinya sejak tadi.Melihat Drakkan mengeluarkan pedang, pemimpin monyet yang berada di depan langsung menyuruh para bawahannya yang berad
"Baiklah, pakailah pakaian terlebih dahulu. Kenapa selalu kami yang menegurmu untuk memakai pakaian? Kenapa kau tidak langsung memakai pakaian? Kau sangat percaya diri akan burungmu itu" sinis Long huo kepada Drakkan yang sekarang tidak memakai sehelai pakaian di tubuhnyaSekali lagi, Drakkan dibuat malu karena tingkahnya yang ceroboh. Dengan cepat Drakkan mengambil pakaian di dalam cincin penyimpanannya. Yang tadi dia memakai pakaian bernuansa cina berwarna biru langit, sekarang ia memakai pakaian bernuansa kuno berwarna merah cerah."Kau telah berumur 15 tahun, tapi pakaian milik Long huo pas jika kau kenakan" Hei'an long terkekeh pelan diikuti dengan lima kepala lain. Sedangkan Long huo hanya memasang wajah kesal kepada Hei'an long"Aku masih saja bertubuh kecil seperti ini, padahal aku telah menjadi seorang kultivator, kenapa tubuhku tidak naik - naik?" Lirih Drakkan melihat tubuhnya yang ia rasa pendek dan kecil"Tidak usah dipikirkan. Hmm? Kau tidak bisa menyembunyikan sepasang
Perlahan - lahan Drakkan membuka kedua matanya dan senyuman puas muncul di wajahnya. Drakkan kemudian bertanya kepada Naga kepala tujuh, "senior, aku telah meningkatkan kekuatan jiwaku! Sekarang berada di ranah apa kekuatan jiwaku, senior?" Feng long kemudian menjelaskan tentang tingkatan - tingkatan kekuatan jiwa yang ia ketahui dengan wajah serius. "Jadi aku telah sampai di tingkat apa senior?" Tanya Drakkan kembali dengan penasaran "Sekarang kau berada di jiwa biasa tingkat 4, bagus!" Jawab Feng long, "sekarang tingkatkan kekuatan tubuhmu" sambung Feng long "Kekuatan tubuh? Untuk apa meningkatan kekuatan tubuh? Bukankah ranah kultivasiku sudah tinggi? Kenapa harus meningkatkan kekuatan tubuh?" Cemoh Drakkan. Drakkan rasa menjadi kultivator ini sungguh merepotkan, harus tingkat sini, tingkat sana. Pokoknya harus kuat dan unggul dari pada yang lain. "Untuk apa kau bilang? Ini juga untuk masa depanmu bodoh! Lagi pula jika kau meningkatkan kekuatan tubuh mu maka kau lebih un
"Baiklah, akan kami jelaskan." Ucap kepala Naga tanah "Kami di masa lalu bisa merubah wujud kami manusia, dan pakaian yang kau gunakan adalah pakaian milik Feng long" jelas kepala Naga tanah singkat. "Feng long?" Ulang Drakkan yang merasa heran akan nama itu. "Ya, Fenglong" ucap kepala Naga tanah sambil melirik ke arah kepala naga angin Drakkan yang melihat lirikan itu, mulai menyadari sesuatu dan cepat - cepat bertanya dengan penasaran "apa senior sekalian punya nama masing - masing?" Tanya Drakkan semangat. "Ya, namaku adalah Ludi long, kepala api namanya long huo, kepala es namanya Bing long, kepala cahaya namanya Guang long, Kapala kegelapan namanya Hei'an long, kepala petir namanya Lei long, kalau si angin ini Feng long" jelas kepala Naga tanah memperkenalkan nama mereka masing - masing. "Jadi, kalian memiliki nama masing -
"A-apa?" Tanya Drakkan dengan mata terbelalak lebar. Dia sama sekali tidak menyangka bahwa sepasang sayap naga itu untuk nya. Drakkan bahkan merasa bersalah karena sudah berburuk sangka kepada mereka. Tapi, setelah dia melihat ukuran sepasang sayap naga yang memiliki ukuran yang di luar nalar, bahkan jika di lihat ukuran sepasang sayap itu bisa di samakan dengan gunung. Drakkan pun bertanya, "senior? Ukuran sepasang sayap naga ini sangat besar. Bagaimana junior menggunakannya?" "Kamu tinggal murnikan sepasang sayap naga itu maka ukurannya bisa kau sesuaikan dengan ukuran tubuhmu" ucar kepala naga tanah dengan raut wajah serius. "Benarkah itu senior?" Tanya Drakkan sekali lagi untuk memastikan bahwa apa yang dia dengar itu adalah kenyataan. Para kepala naga hanya menganggukkan kepalanya untuk membenarkan pertanyaan Drakkan.
Melihat kedatangan Drakkan, Naga berkepala tujuh itu menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan "Senior? Kenapa kalian menatapku seperti itu?" Tanya Drakkan merasa risih akan tatapan yang di tunjukkan kepada dirinya Tiba-tiba saja suasana menjadi terasa canggung antara kedua belah pihak. Kepala naga tanah kemudian berdehem agar mencairkan suasana. "Ekhm!" "Tidak. Cepat sekali kamu naik ranah, sekarang kamu di ranah apa?" Tanya kepala naga tanah mencoba mengalihkan pembicaraan yang terasa canggung "Mmm..." "Aku sudah berada di ranah pembentukan tubuh tingkat 3! Senior? Apa aku hebat?" Tanya Drakkan percaya diri Dulu waktu dia sering di-bully, teman-temannya yang sudah mulai berkultivasi hanya berasa di ranah Pemurnian Qi tingkat 6 yang paling tinggi. Sedangkan yang lain kebanyakan di tingkat 4-5 Dengan kekuatannya saat ini, dia bisa membalaskan dendamnya dengan