"Jangan sentuh putraku" ucap sosok pria paruh baya yang berdiri dihadapan seorang pemuda yang sedang berlutut dengan tangan terikat.
"Ye Song, apa kau akan terus melindungi putramu yang tidak berguna itu?" tanya sosok lelaki paruh baya yang duduk disalah satu tempat duduk didalam ruangan tersebut. "Meskipun dia tidak bisa lagi berkultivasi, dia tetap putraku" balas Ye Song dengan tanpa ragu berdiri didepan putranya yang sudah tidak berdaya. Ye Song berbalik dan membantu putranya berdiri, sebagai seorang ayah, dia tidak akan membiarkan putranya dalam masalah. saat itu juga sosok wanita cantik masuk dan membantu pemuda tersebut untuk bangkit. "Bawa kakakmu pergi dari keluarga tercela ini, mulai sekarang kita bukan lagi anggota keluarga Ye ini" ucap Ye Song memberi perintah pada putrinya yang dijawab dengan anggukan kepala. "Ayo kita pergi, kak" ucap wanita tersebut mengajak Ye Fan untuk pergi dari tempat itu. Ye Fan hanya mengangguk dengan lemah, dia sudah pasrah dengan takdir yang akan dia terima. Ye Fan juga sangat menyesali atas apa yang terjadi padanya, sebab dia terus menjadi beban untuk ayah dan adiknya setelah kehilangan kultivasi. Sementara Ye Yun membawa sang kakak pergi dari sana, Ye Song masih tetap berdiri dengan tenang dihadapan semua tetua keluarga Ye, dia ingin memastikan jika kedua anaknya bisa pergi dengan selamat. "Maafkan kakakmu ini yang terus menjadi beban untukmu" ucap Ye Fan dengan penuh penyesalan menatap kearah adiknya. "Berhentilah menyalahkan dirimu sendiri kak, aku tahu betul ada yang dengan sengaja menghancurkan kultivasimu" ucap Ye Yun yang juga menatap kearah sang kakak. Ye Fan hanya bisa diam mendengar ucapan sang adik. Ye Fan tahu betul siapa yang melakukan hal itu padanya, namun dia tidak bisa melakukan apapun pada sosok tersebut, sebab dialah putra patriark keluarga Ye sendiri. Ye Yun membawa sang kakak menuju kesebuah desa terpencil, dimana sang ayah sudah menyiapkan tempat untuk mereka tinggal. Ye Yun sendiri sudah merencanakan pergi dari klan Ye cukup lama, semua itu karena dia tidak tega melihat sang kakak diperlakukan dengan buruk. Sebab hanya disana mereka bisa hidup dengan tenang, namun tidak akan mudah bagi mereka untuk bisa hidup dengan tenang disana, semua itu karena keluarga Ye jelas akan memburu mereka berdua. "Inilah rumah baru kita, kakak tidak masalah tinggal ditempat ini kan?" tanya Ye Yun saat tiba dihadapan sebuah rumah kecil dipinggiran hutan propinsi Jiangnan, tepatnya dikota naga. "Ini sudah lebih dari cukup untukku, adik" jawab Ye Fan tersenyum dengan lembut menatap sang adik. "Bagaimana dengan ayah?" tanya Ye Fan dengan penasaran menatap sang adik yang membantunya memasuki sebuah kamar. "Ayah akan menyusul kita nanti. lebih baik kakak segera beristirahat" jawab Ye Yun dengan tersenyum meninta agar kakaknya segera beristirahat. Ye Fan hanya mengangguk setuju dengan ucapan sang adik, sementara Ye Yun sudah keluar dari kamar yang ditempati sang kakak. Ye Yun merasa bersyukur bisa membawa kakaknya pergi dari sana, sebab dia tidak rela jika kakaknya diperlakukan seperti budak. Ye Yun kembali menuju kota tempat kelahirannya, dimana dia tidak akan membiarkan sang ayah bertindak gegabah pada keluarga Ye, dia tidak mau lagi kehilangan orang yang berharga dalam hidupnya. Ye Fan jelas menyadari jika sang adik pergi dari sana, dia tahu jika sang adik akan kembali untuk membantu sang ayah. dari sana Ye Fan bangkit dan mengikuti sang adik dalam diam, ditangannya ada sebilah pedang yang dulu sering dia gunakan. "Aku akan membiarkan kalian pergi dari sini, namun keluarkan semua harta keluarga Ye yang kalian bawa, termasuk dengan tehnik kultivasi yang kau miliki" ucap sang patriark keluarga Ye menatap Ye Song yang masih berdiri dengan tenang. "Tidak masalah, ambil semuanya" ucap Ye Song melemparkan cincin penyimpanannya kearah tempat duduk patriark keluarga Ye. Sang patriark menangkap cincin penyimapanan tersebut, dia melambaikan tangan saat Ye Song sudah berbalik ingin meninggalkan ruangan tersebut. "Ye Song, kau terlalu cepat berpuas diri. kultivasimu saat ini juga berasal dari keluarga Ye ini, jadi hancurkan kultivasimu jika kau ingin pergi dari sini" ucap patriark keluarga Ye menatap Ye Song yang sudah keluar dari pintu. Seketika para tetua segera mengejar Ye Song, sebab mereka ingin menghancurkan kultivasi Ye Song. semua itu dilakukan bukan tanpa alasan, sebab Ye Song adalah salah satu talenta terkuat didalam keluarga Ye, dan tidak mungkin mereka bisa tenang membiarkan Ye Song pergi begitu saja. Namun bukan Ye Song jika tidak bisa lolos dari mereka, sebab Ye Song sendiri adalah salah satu pilar terkuat yang dimiliki keluarga Ye, dan bahkan patriark keluarga Ye juga bukan tandingan bagi Ye Song. Dijalan, ada satu kelompok yang tahu kepergian Ye Fan, disana mereka dan pemimpin kelompok tersebut pergi untuk melihat apa yang akan dilakukan Ye Fan, dan pemimpin mereka adalah pemilik paviliun obat. Tepat saat malam tiba, Ye Yun sudah tiba diperbatasan antara kota naga dengan kota Lin. dia melihat sang ayah yang dikejar oleh para tetua dan orang orang dari klan Ye. "Ayah, apa yang terjadi?" tanya Ye Yun membantu sang ayah yang terus berlari hingga mencapai perbatasan antara kedua kota tersebut. "Pergi dari sini, orang orang sialan itu akan membunuh kita semua" Teriak Ye Song dengan penuh peringatan meminta agar Ye Yun segera pergi dari sana. Ye Yun menggelengkan kepala dengan pelan, dia tidak akan membiarkan sang ayah terbunuh oleh orang orang dari keluarga Ye, hanya sang ayah satu satunya orang tua yang tersisa, sebab sang ibu juga telah terbunuh didalam keluarga Ye. Ye Fan benar benar terkejut melihat sang ayah yang diburu oleh klan Ye, dia juga sangat marah melihat ayahnya yang diperlakukan seperti buruan bagi klan Ye. "Meskipun aku tidak memiliki kultivasi, aku masih memiliki dasar beladiri. Aku akan membunuh kalian semua" raung Ye Fan yang berdiri dengan tatapan penuh tekat dihadapan semua orang yang mengejar ayahnya. "Fan'er" teriak sang ayah yang menyadari jika putranya sudah ada disana dan berdiri menghadang orang yang mengejar mereka. "Kakak" teriak Ye Yun juga terkejut melihat sang kakak yang sudah ada disana dan menghadang semua musuh yang datang. Disisi lain, kelompok yang mengikuti Ye Fan saling menatap, hingga sosok pria tua yang sangat berwibawa tiba disana, saat itu pandangan kelompok tersebut tertuju kearahnya. "Apapun yang terjadi, kita harus menolong bocah itu dan keluarganya" ucap pria tua tersebut mengajak Ye semua pengikutnya untuk pergi membantu keluarga Ye Fan.Waktu demi waktu terus berlalu, dimana Ye Fan masih terus memahami lebih dalam tentang niat pedang. Sedangkan Xia Xi dan tetua Yu hanya bisa diam, mereka berdua tidak melakukan apapun selain menatap kearah Ye Fan. Tanpa terasa dua bulan berlalu saat Ye Fan sudah memahami lebih jauh tentang niat pedang, dan tanpa disadari olehnya, niat pedang yang kuat merembes keluar dari dalam diri Ye Fan. Tidak hanya tetua Yu yang terkejut, dimana monyet kecil yang duduk dipangkuan Ye Fan juga ikut terkejut. Jelas mereka berdua tahu tentang niat pedang, dan niat pedang yang dipancarkan Ye Fan jelas sangat murni. "Ini, niat pedang" ucap tetua Yu menatap Ye Fan dengan tatapan tidak percaya. Saat itu juga monyet yang duduk dipangkuan Ye Fan bangkit dan menatap tetua Yu, tatapan mata monyet tersebut seolah meminta agar dia diam, sebab dia tidak boleh mengganggu pemahaman Ye Fan pada niat pedang. Mau tidak mau tetua Yu diam, disisi lain dia ingin melihat niat pedang yang sesungguhnya, dimana dia b
Mahluk yang ada dihadapan Ye Fan seolah memahami apa maksud perkataan Ye Fan, dan mahluk tersebut mengangguk seolah faham apa yang dikatakan Ye Fan. Sementara Xia Xi dan tetua Yu hanya bisa diam, sebab Ye Fan terlihat sangat akrab dengan binatang tersebut, seolah mereka adalah kawan lama yang tengah bertemu kembali. Setelah malam itu, Ye Fan mulai berkultivasi kembali, dimana saat ini dia samar samar merasakan penghalang tingkatan ranah kultivasinya, dan Ye Fan benar benar mengabaikan kedua wanita yang ada disana. Tanpa terasa sudah satu minggu berlalu, dimana Ye Fan dengan jelas bisa merasakan penghalang ranah kultivasinya, dan hal itu jelas membuat Ye Fan sangat senang karenanya. Sementara Xia Xi dan tetua Yu, dia sangat terkejut melihat kecepatan kultivasi Ye Fan, sebab saat Ye Fan sedang berkultivasi, jelas terlihat pusaran kekuatan yang berpusat pada tempat dia duduk. Disana kedua wanita itu melihat monyet yang sebelumnya sebesar orang dewa, kali ini sudah mengecil dan dud
"Ambilah sendiri jika kau menginginkannya, orang tua" ucap Ye Fan membalik dan memakan daging yang saat ini dia pegang. Seketika tetua Yu sangat kesal dengan ucapan Ye Fan, sebab sudah ketiga kalinya Ye Fan memanggil dirinya dengan sebutan orang tua, dan hal itu sangat dia benci. "Apa kau marah karena aku panggil orang tua?" tanya Ye Fan saat menyadari tatapan tajam tetua Yu. Xia Xi hampir saja tertawa saat mendengar pertanyaan Ye Fan, sebab ini kali pertama bagi dirinya dengar tetua idola dipanggil orang tua, dia juga ingin tertawa melihat eskpresi tetua Yu yang sangat jelek. "Aku akan membunuhmu bocah" ucap tetua Yu yang bangkit dan ingin menyerang Ye Fan. "Bodoh, bayar dulu pil milikku yang kau minum, baru setelahnya kau tidak memiliki hutang lagi padaku" ucap Ye Fan yang seketika membuat Xia Xi menarik tangan tetua Yu. Saat itu tetua Yu menatap Xia Xi, sebab dia tidak tahu apa yang terjadi saat dia tidak sadarkan diri, dan Xia Xi pasti tahu semuanya, karena dia sudah ada s
"Master, apakah Ye Fan bisa selamat dari tempat itu?" tanya Xiao Yan menatap kearah sang master yang duduk didepannya. "Aku tidak tahu, jika itu Qian Long, pasti dia bisa selamat dari tempat itu" ucap Wei Ji bangkit dari tempat duduknya. Sebelum dia pergi dari sana, dia kembali menatap Xiao Yan yang terlihat risau dengan apa yang dia pikirkan, dan Wei Ji tahu betul jika muridnya sangat menghawatirkan Ye Fan. "Tenanglah, Ye Fan bukan orang lemah seperti yang terlihat, jika dia tahu rahasia dari dirinya, dia akan bisa tubuh lebih kuat ditempat itu" ucap Wei Ji lalu menghilang dari hadapan Xiao Yan. Sebab saat itu juga Ye Yun juga tiba disana, dia menatap kearah Xiao Yan yang hanya dia ditempat itu, sebab dia datang ingin memasuki alam rahasia itu, sementara Xiao Yan hanya duduk tanpa memperdulikan dirinya. "Tuan, dimanakah portal teleportasi yang menuju alam misterius tersebut?" tanya Ye Yun menatap Xiao Yan yang seketika bangun dari duduknya. "Seperti apa yang kau lihat, portal
"Sialan, kita tidak akan bisa keluar dari tempat ini tanpa portal tersebut" teriak tetua dari sekte suanwu sangat kesal mendapati portal transportasi yang dia masuki sudah tiada. "Sudahlah, yang terpenting kita harus bertahan hidup disini, lihatlah kesana" ucap tetua sekte kekaisaran menunjuk kearah puluhan harimau yang sudah mendekat kearah mereka. Semua orang yang ada disana bersiap untuk bertarung, dimana mereka hanya bisa bertarung melawan semua harimau tersebut. Namun sangat disayangkan, mereka sama sekali tidak tahu jika harimau tersebut bukan mahluk spiritual, dan kekuatannya jauh melampaui mahluk spiritual yang ada dialam mereka tinggal. "Dasar orang orang bodoh, sekuat apapun kalian melawan harimau itu, kalian tetap akan mati ditangan semua harimau tersebut" gumam Ye Fan yang sedang mengawasi mereka dari puncak pohon besar tempat dia bersembunyi. Jelas saja keberadaan Ye Fan tidak diketahui semua orang yang ada disama, sebab tempat bersembunyi Ye Fan juga tidak seseder
"Apa kau tidak akan pergi bersama muridmu?" tanya Xiao Yan menatap kearah Yu Hao dan semua tetua yang lain. "Tidak master" ucap Yu Hao membuat semua tetua ikut mengangguk. Sebab mereka tahu betul mengapa Yu Hao enggan masuk kedalam sana, sebab mereka juga tahu bahaya dari tempat tersebut, sebab mereka sudah mendengar kabar tentang alam misterius milik empat kekaisaran. "Dasar orang orang lemah" ucap tetua dari sekte suanwu mengejek master dan para murid dari sekte pedang surgawi. "Diam dan ikut denganku" ucap Xiao Yan membuat para tetua dari tiga sekte besar hanya mengangguk. Sebab ini juga merupakan kesempatan bagi mereka melihat wilayah terlarang dari sekte pedang, dan mungkin ada rahasia sekte pedang didalam tempat itu. Sementara dihalaman sekte, semua murid merasa kesal karena tidak bisa masuk kedalam sana, sebab ini merupakan keberuntungan bisa masuk kealam misterius, dan sudah pasti didalam sana ada banyak harta yang berharga. "Jangan ada yang berfikir untuk masuk kedal