Home / Rumah Tangga / Kakak Ipar Adalah Maut / Bab 35 - Siapa Yang Sakit?

Share

Bab 35 - Siapa Yang Sakit?

Author: Ratna Fa
last update Last Updated: 2024-10-02 14:18:52

Di lain tempat ….

Diandra yang sudah selesai olahraga mengambil ponsel miliknya di atas meja, melihat ada banyak pesan Whatsapp sejak beberapa jam yang lalu salah satunya ada nama Bi Darmi.

Dengan cepat dia menscroll lalu dengan sekali klik pesan dari Bi Darmi terbaca olehnya.

[Mas Diandra, ada kejadian aneh pagi ini … tapi Bibi belum pastikan apa yang terjadi, semoga saja Mbak Calya cari orang pintar lagi buat melakukan sesuatu. Oh ya, Mas bisa bantu saya carikan ustad yang bisa bantu Non Nala, dia pengen belajar ngaji katanya.]

Lama Diandra membaca pesan itu.

Sampai pada akhirnya dia menghapusnya tanpa membalas.

Pria bertubuh tinggi dengan wajah kebapakan itu melepaskan kaos yang basah oleh keringat lalu pergi mandi.

Setelah memikirkan lebih jauh pesan dari Bi Darmi, Diandra merasa masalah dari semua kejadian di rumah tangga antara Gala dan Nala adalah kakaknya Gala.

Meski Diandra masih menyimpan perasaan dan belum menerima sepenuhnya pernikahan mereka berdua tetap saja Diandra suda
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Kakak Ipar Adalah Maut   Bab 40 - Rumah Impian Nala - End

    Seminggu kemudian …“Terima kasih Mas Totok atas bantuannya selama ini, kalau nggak ada Mas, saya nggak tahu apa yang terjadi sama keluarga saya.” Ucap Nala, dia duduk bersebelahan dengan Bi Darmi, di depannya Totok duduk dengan posisi tegak dan sopan.Sebelum menjawab Totok tersenyum, “Mbak, semua itu atas pertolongan Allah, saya hanya perantara, Insha Allah kalau kita istiqomah Allah akan kasih kemudahan. Jangan lupa ya selalu tepat waktu sholatnya, kalau bisa.”“Iya, makasih banget Mas.” Lanjut Nala.“Sebenarnya semua ini atas usul Mas Abian loh, saya diminta bantu Mbak Nala dari Mas Abian.”“Abian Diandra?” tanya Nala terkejut.Totok hanya mengangguk lalu menatap Bi Darmi.Reflek Nala menatap Bi Darmi.Perempuan paruh baya itu tersenyum lalu berkata, “Iya, Maaf ya Non Nala, sebenarnya selama ini saya suka curhat sama Mas Diandra, saya jangan dimarahi ya, saya hanya berusaha mau bantu keluarga Non Nala sama Mas Gala.”Nala menarik napas panjang, dia berhutang budi lagi sama Diandra

  • Kakak Ipar Adalah Maut   Bab 39 - Kebenaran Yang Terungkap

    Saat itu sebuah suara datang dari luar ruangan.“Maaf, Pak Gala, Bapak tidak bisa masuk ke ruangan Pak Adi, karena sedang ada tamu.” Ujar seorang pegawai di sana.Gala tidak peduli, dia sejak tadi sudah mengatakan dengan baik-baik bahwa dia ingin bertemu langsung dengan Adijaya tapi para pegawai terus menghalanginya.Kali ini Gala berkata sambil melotot, “Aku tidak peduli, minggir atau …”Mendapat ancaman dari Gala, si pegawai wanita tidak berani menatap lalu dia dengan enggan minggir dan pada akhirnya membiarkan Gala masuk.Karena semua pegawai di sana juga memberi kode kepadanya untuk membiarkan Gala masuk, mereka tidak ingin kantor mereka kacau, siapa yang tidak kenal keluarga Wistaram terutama Calya, semua pegawai tidak ingin berhubungan dengan keluarga Wistara.Dengan cepat Gala membuka pintu, dia tidak terkejut sama sekali melihat Karina sedang berada di dalam ruangan bersama Adijaya.“Wah, siapa yang datang, Gala Wistara, akhirnya kamu datang sendiri.” Ujar Adijaya, dia berdiri

  • Kakak Ipar Adalah Maut   Bab 38 - Sebuah Perjanjian

    Festival Pameran Perhiasan Perak sudah sebentar lagi.Di ruangan kerja Diandra …“Pak, ini datanya, semuanya ada di sini, beberapa keleksi perhiasan punya kita yang akan kita pamerkan nanti.”Ujar seorang karyawan pria dengan tubuh kurus, tinggi dan terlihat berwibawa.Dia adalah Lukman, kepala desain di perusahaan Diandra.Sudah lebih dari sepuluh tahun Lukman bekerja bersama Diandra.Dia awalnya seorang pelukis pinggir jalan yang ditemukan Diandra.Saat tidak sengaja Diandra sedang menikmati malam di Malioboro dan melihat bakat Lukman.Meski dia hanya lulusan SMA, seni dan bakat melukis Lukman sangat luar biasa.Diandra menawarkan pekerjaan itu padanya.Awalnya Lukman menolak karena takut tidak sesuai dengan ekspetasi yang diharapkan Diandra.Tapi, Diandra bukanlah orang yang mudah menyerah.Dia terus mendatangi Lukman dan memberinya semangat, sampai sebulan penuh dan akhirnya Lukman menerima tantangan tersebut.Alhasil semua desain Lukman menjadi yang terbaik.Dia diajari oleh Dian

  • Kakak Ipar Adalah Maut   Bab 37 - Ancaman Bima

    Calya dan Bima sudah berada di ruangan lain saat Gala masuk lebih dulu ke kamar, semantara Nala dan Bi Darmi masih sibuk berkutat di dapur.Calya yang duduk dengan kaki kanan di silangkan mendekap kedua tangannya di dada dengan wajah angkuh dan ekspresi mencibir berkata pada Bima yang masih berdiri dengan mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan.“Kamu nggak usah bikin gara-gara kalau mau menetap di sini Bim.”Bima mengacuhkan ucapan Calya.Ini adalah ruang kerja keluarga Wistara, Bima membayangkan pastinya dulu ini adalah ruangan favorit ayahnya. Meski Bima tidak bisa mengingat semua kenangan masa kecil dengan ayahnya tapi dia bisa merasakannya.Calya kesal diacukan oleh Bima, dia berteriak, “Bima, dengerin aku jangan sok belagu ya. Kamu …”Bima menundukkan pandangannya, ada senyum sinis di sudut bibirnya melihat ekspresi marah Calya.Lalu dia berjalan mendekati Calya, sedikit membungkuk dengan wajahnya yang masih tersenyum Bima menjawab, “Gue emang bakalan stay di rumah ini … sel

  • Kakak Ipar Adalah Maut   Bab 36 - Dasar Pecundang

    “Oke, kalau begitu, kamu mau kan bantu seseorang?” tanya Diandra, kali ini ekspresi wajahnya terlihat lebih serius dari sebelumnya.Totok yang melihat itu diam sejenak lalu menganggukkan kepalanya dan berkata dengan suara pelan, “Insha Allah Mas, saya akan bantu kalau saya bisa.”“Bagus, ada seseorang yang butuh bantuan kamu, Tok.”“Semoga bisa ya Mas. Karena dulu waktu di pondok ustad saya juga pernah cerita ada banyak kasus serupa yang dia tangani, beberapa bisa berhasil dengan rujuk kembali, banyak sekali Mas kayak gitu.”“Oh, gitu ya. Aku juga tahu dari beberapa teman dan nonton di tv Tok.”“Iya, sekarang sudah banyak yang paham dengan pengobatan metode Ruqyah meski belum semuanya karena banyak yang masih ragu juga, semua tergantung keyakinan di sini Mas.”Totok menekan dadanya saat berkata.Diandra mengangguk.Diandra dalam hatinya merasa senang dan juga tenang, dengan begitu dia bisa membantu masalah Nala, setelah ini dia akan memberi kabar pada Bi Darmi.“Tok, kalau yang mau be

  • Kakak Ipar Adalah Maut   Bab 35 - Siapa Yang Sakit?

    Di lain tempat ….Diandra yang sudah selesai olahraga mengambil ponsel miliknya di atas meja, melihat ada banyak pesan Whatsapp sejak beberapa jam yang lalu salah satunya ada nama Bi Darmi.Dengan cepat dia menscroll lalu dengan sekali klik pesan dari Bi Darmi terbaca olehnya.[Mas Diandra, ada kejadian aneh pagi ini … tapi Bibi belum pastikan apa yang terjadi, semoga saja Mbak Calya cari orang pintar lagi buat melakukan sesuatu. Oh ya, Mas bisa bantu saya carikan ustad yang bisa bantu Non Nala, dia pengen belajar ngaji katanya.]Lama Diandra membaca pesan itu.Sampai pada akhirnya dia menghapusnya tanpa membalas.Pria bertubuh tinggi dengan wajah kebapakan itu melepaskan kaos yang basah oleh keringat lalu pergi mandi.Setelah memikirkan lebih jauh pesan dari Bi Darmi, Diandra merasa masalah dari semua kejadian di rumah tangga antara Gala dan Nala adalah kakaknya Gala.Meski Diandra masih menyimpan perasaan dan belum menerima sepenuhnya pernikahan mereka berdua tetap saja Diandra suda

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status