Share

Dufan bersamamu.

Mendengar penjelasan Sanjaya malam itu, Daniel seperti menelan obat dalam dosis yang tinggi. Daniel kecewa. Bukan hal mudah baginya untuk menerima bahwa Frans berani menyakitinya dan mengkhianatinya mengingat pertemanan mereka sudah terjalin sejak lama. Diam-diam ia menaruh alat penyadap suara di meja kerja Frans setelah mengetahui bahwa Andina sudah berhasil melancarkan aksinya.

Semua terasa membingungkan. Batinnya sedang diuji. Ironis, fakta yang harus diterimanya. Kebaikannya ternyata tidak disambut baik oleh orang-orang yang pernah menggantungkan harapan padanya.

Daniel merapikan jas kerjanya yang berwarna biru dongker, ia tersenyum getir. 

"Waktunya menjemput Dina." katanya riang sembari berjalan menuju pantry.

Andina dan Frans asyik mengobrol hingga dibuat terkejut dengan kedatangan Daniel yang bersiul riang. 

"Lagi ngopi ya? Enak tuh." kata Daniel.

"Udah kelar, Dan?" tanya Frans sembari memincingkan matanya. 

"Ud

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Herlina Maharani
Dina pinter... top bgt
goodnovel comment avatar
Nia Kurniawati
awas aja kalau ngigau lagi nyebut nyebut aurelie
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status