Share

82. Alhamdulillah, Sah

Entah kenapa di detik ini kedua netraku tiba-tiba basah, terlebih saat melihatnya memeluk Talita seraya berucap terima kasih.

"Terima kasih Mama. Papa janji tidak akan menyia-nyiakan kesempatan kedua yang Mama berikan ini."

Lagi-lagi dia meluapkan rasa bahagia pada Lita dengan mengecup pucuk kepalanya, membuat anakku keheranan.

"Papa kenapa sih tiba-tiba peluk dedek?"

"Papa sedang terharu, Nak."

"Terharu karena bahagia?"

"Iya."

"Karena Aa hebat, ya?"

"Salah satunya."

"Dedek juga hebat?"

"Iya Papa tahu, kamu pasti sehebat Mamamu," ucap Mas Rian kini seraya membawa anakku dalam pelukan.

Lita pun tersenyum sembari mengeratkan pelukan papanya. Melihat pemandangan itu, wajah tertunduk sejenak. Tak ada penyesalan saat niat ini sudah mantap menerimanya kembali. Setiap manusia memang sangat mungkin berbuat kesalahan, tapi Mas Rian membuktikan bahwa dia melakukan hal yang baik dengan meninggalkan kesalahannya dan beritikad untuk kembali padaku semenjak dahulu.

Maaf Mas telah membuatmu terus be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Izha Effendi
tu maka ee.jan gatal yg diperbesar...akhir e ngemis2 mintak balik an...jijik gua liat lo riyan
goodnovel comment avatar
Yuli Maulana
selamat hari raya juga.
goodnovel comment avatar
Jamiah Kampil
Congrats utk penulis ..doa aa termakbul dgn penyatuan kembali Syaina & rian
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status