Share

87. Keputusan Ibu Mertua

"Rumah? Kamu kalau minta sesuatu itu yang wajar."

Suara Mas Rian terdengar sedikit meninggi.

"Kau kalau bicara yang sopan, aku ini Abangmu."

"Sudah, sudah. Rian, jangan lagi berdebat. Begini Nak Kamil dan Ibunda, ini adalah rumah yang sudah kami tempat semenjak dahulu, semenjak pertama kali saya dan Mas Arya menikah. Jadi rumah ini punya banyak sejarah yang tidak bisa ditinggalkan begitu saja. Mengenai hak waris, sesuai aturan semua harta peninggalan almarhum akan dikumpulkan menjadi satu lalu barulah dibagi sesuai dengan aturan pembagian hak waris menurut Islam."

"Oke, saya mengerti maksud Mbak tersebut. Tapi maksud anak saya mengharap rumah ini, karena sebagai anak kandung Mas Arya, dia tak pernah mendapatkan apa yang seharusnya juga dia dapatkan seperti Rian. Tinggal di rumah mewah, disekolahkan sampai menjadi dokter, mau kemana-mana dengan mobil mewah. Padahal Kamil dan Rian statusnya sama, sama-sama anak kandung. Jadi coba Mbak bayangkan, wajar tidak jika kini Kamil menginginkan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (9)
goodnovel comment avatar
Eneng Dliyyuen
pasti friska
goodnovel comment avatar
Jamiah Kampil
friska yg hadir sebagai isteri Kamil. masalah bertambah parah. akan ka Syaina & Rian baik2 sj.
goodnovel comment avatar
Anna Heryanimulyaningrat
hadeuh cape dech
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status