Share

Jebakan Mematikan

"Hah?! Serius? Buset, kabar yang gak pernah kepikiran, sih."

Aku menoleh ke Kafka yang melongo. Beberapa detik, Kafka terpingkal. Aku dan Bang Tirta saling berpandangan. Sepertinya, dia kemasukan atau apa. 

Kenapa Kafka malah tertawa? Memangnya ada yang lucu dengan kalimatku tadi?

"Ngapain ketawa gitu? Gak ada yang lucu." Aku melotot ke Kafka.

"Ya, lucu aja, Mbak." Tawa Kafka perlahan terhenti. "Dia sok-sokan mau nikah dua kali? Yang ini aja gak dinafkahi. Apalagi yang satunya."

Benar juga. Aku menganggukkan kepala. Perkataan Kafka barusan masuk akal sekali. 

"Kamu tau dari mana dia mau nikah?" tanya Bang Tirta sambil menoleh ke aku. 

Dengan cepat, aku mengeluarkan undangan dari dalam tas. Adik dan Abangku langsung melihat undangan itu. Mereka saling tatap-tatapan. 

"Buset, dua hari lagi." Kafka ge

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Vinna Devina
pasti selalu ada, mengusap kening ......
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status