Share

Rencana Pertama Berhasil!

"Enggak. Undangan apa? Memangnya ada undangan di atas meja tadi, Bang?" tanyaku sambil menoleh ke Bang Tirta. 

"Gak ada undangan apa pun." Bang Tirta menggelengkan kepala. 

"Bagus, deh." Suara Mas Reno terdengar lega. Aku tersenyum tipis, menoleh ke Bang Tirta mengacungkan kedua jempolnya. 

"Kamu cuma mau bilang itu?"

"Iya. Hati-hati di jalan, Sayang. Dah."

Aku mematikan telepon. Menoleh ke Bang Tirta yang tertawa pelan. Kalau kami kompak begini terus, semuanya akan selesai dengan cepat. 

Mobil terus melaju. Aku menatap ponsel, foto Mas Reno dan Delia bertebaran di sini. Mereka memang harusnya lebih pintar lagi. 

"Kamu mau tau gak, Nin. Tadi pas Abang baru datang, wajah si Reno itu kayak minta ditinju."

Mendengarnya, aku tertawa. Bang Tirta memegang lenganku dengan sebelah tangannya yang bebas

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status