Share

Sebenarnya ....

"Bau semua badan Mama ini. Ngeselin banget. Baru juga datang, udah kayak dikerjain gini."

Memang dikerjain. Bukan kayak lagi. Aku mengambil makanan ringan, sibuk menyimak obrolan mereka di kamar. 

Sementara aku masih menunggu Bang Tirta dan Kafka yang masih siap-siap. 

"Udahlah, Ma. Yang penting ada tempat tinggal. Mama mau kayak gelandangan di jalanan? Malu-maluin? Kalau ketemu sama teman Mama yang sering lihat Mama posting perhiasan itu gimana? Tambah malunya."

"Ck, tapi gak gini juga, Ren. Kita udah kayak lagi dimanfaatin tau gak."

"Ma, itu memang hak mereka. Kita gak bisa mengelak mereka. Apalagi sudah jelas sekali di surat perjanjian itu."

"Gak bisa dibatalin aja apa?" tanya Mamanya ketus, membuatku tertawa kecil. Lumayan juga kalau sampai mereka keluar dari rumah ini. 

"Sampai Mama melanggar peraturan di surat perjanj

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sariman Iman
ini cerita nya,pnjhat jd pahlwan,GK seru tau udh basi kyk d sinetron aj
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status