Share

Tragedi di Rumah Reno

"Wah ngaco ini. Buang aja, Kafka."

Mas Fajar langsung menyuruh Kafka untuk membuang kotak itu.

Adikku itu menganggukkan kepala, tanpa pikir panjang langsung membuang kota tersebut.

"Sayang." Mas Fajar langsung memelukku. Isak tangisku jadi pecah. Aku takut sekali.

Bukan karena takut dengan ancaman itu, tetapi aku lebih takut lagi kalau terjadi sesuatu dengan keluargaku. Mas Fajar mengusap rambutku.

"Hei, Mas ada di sini. Kamu gak perlu takut, oke? Ada banyak banget yang jagain kamu di sini. Jadi, kamu gak perlu takut, Sayang."

Aku menatap Mas Fajar, kemudian mengusap perutku, entah kenapa aku justru takut terjadi sesuatu pada anakku juga.

"Udah, jangan mikir yang aneh-aneh lagi, Sayang. Mas selalu ada buat kamu kok. Kamu gak perlu khawatir ya. Di sini, Mas yang bakalan selalu jagain kamu. Oke?"

Ah, bagaimana aku bisa percaya pada Mas Fajar? Aku takut sekali.

"Sudah Mbak. Itu cuma ornag iseng yang ngirimin Mbak. Dia itu cuma iri sama kehidupan kita. Jadi gak perlu ditanggapi."
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status