Share

130. Hanya Halusinasi? — S 2

Yuna mengangkat bahunya acuh, pandangan ikut beralih ke Misella yang perlahan mendatanginya. "Mau bagaimana lagi? Dia dari unit 002, tak mungkin aku mengabaikannya," lirih Yuna. Menurutnya, tak mengundang Misella tidak apa-apa. Dia sudah membenci wanita itu. "Kenapa kamu peduli padanya? Bukankah kamu membencinya? Wanita itu merebut kebahagiaanmu di masa lalu," lanjutnya panjang lebar.

"Itu hanya masa lalu," tanggapnya sambil tersenyum, dia merasa telah memaafkan Misella—begitu juga dengan Fahmi. Memaafkan bukan karena orang lain, melainkan memaafkan untuk diri sendiri, kesehatan mental lebih penting.

"Hai!" sapa Misella setelah tiba di depan Yuna.

"Selamat datang, dan ...." Yuna melirik wanita di samping Misella. "Kamu tidak asing." Ah, iya. Yuna ingat, dirinya pernah bertemu dengan wanita itu di lobby apartemen.

"Dia Kak Bella. Kakakku," ucap Misella memperkenalkan.

Erina dan Erika ketar-ketir berdiri di belakang Yuna, mengingat perla
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status