Home / Romansa / Kamu Milikku / Siapa Ibu Dari Anak Ini?

Share

Siapa Ibu Dari Anak Ini?

Author: Anna Sahara
last update Huling Na-update: 2023-06-08 18:39:51

Rosell company.

"Kamu telah membuat kesalahan untuk yang ke sekian kalinya!" Sofia kembali menegur Sherly. Dia berkacak pinggang di depan wanita itu. "Kamu baru beberapa hari kerja sudah melakukan kecerobohan, kali ini, jangan harap Santos bisa membantumu," tambah Sofia menakut-nakuti.

"Aku akan segera memperbaikinya, Bu Sofia." Sembari menunduk, Sherly membela diri. "Dan aku rasa ini hanya kesalahan kecil, hanya butuh beberapa jam saja, aku pasti bisa melakukannya."

Sherly bukan wanita yang bodoh. Kesalahannya juga tidak fatal. Saat ini, dia hanya sedang banyak pikiran. Ayahnya menyuruhnya kembali, padahal niat untuk bertemu dengan sang anak belum terlaksana.

"Tidak perlu," Sofia berkata bengis. "Aku akan melaporkan ini langsung pada atasan, biar beliau yang akan menentukan hukuman untukmu. Syukur-syukur kalau kamu hanya dipecat tanpa harus memberikan ganti rugi atau dipenjarakan."

Di bawah ancaman Sofia yang telah meninggalkannya, Sherly menghela napas lega seraya memandangi punggung wanita itu. Dia tahu perusahaan ini memiliki disiplin tinggi dan peraturan ketat. Tidak peduli kesalahan sekecil apapun, karyawan yang melakukan kesalahan pasti mendapat konsekuensinya.

Sherly duduk dengan lunglai. Napasnya serasa terhenti membayangkan kejadian selanjutnya.

"Harusnya aku lebih berhati-hati lagi dalam bekerja, pikiranku harus tenang saat berada di kantor. Kalau sudah berhadapan dengan bos, aku bisa apa?"

Hanya hitungan menit, Sofia telah kembali ke ruangan Sherly. Kedua bola matanya bersinar tajam menatap gadis yang mengunakan kemeja putih itu.

Sherly tidak berani membalas tatapan mematikan itu. Dia berdiri, tapi hanya menundukkan kepala. Pasrah adalah jalan terakhirnya. Siapa sangka dalam dua minggu bekerja, dia harus berhadapan langsung dengan salah satu bos di perusahaan besar itu?

Gaji yang dimimpikan saja belum cair, namun Sherly terancam dipecat secara sepihak.

"Noh, hadapi si bos, biar tahu rasa kamu!" mulut Sofia maju ketika memberitahu.

Mansion Rosell.

Seluruh anggota keluarga Rosell kembali berkumpul di rumah utama.

Tidak hanya sanak saudara, para petinggi perusahaan ikut menghadiri acara tersebut. Semua adalah ide Jonny yang begitu bersemangat ingin mempermalukan Hansel.

Hansel dan Lolita terlihat tegang, namun demi Hannah, keduanya berusaha menekan perasaan itu. Mereka tidak bisa mengelak lagi. Bahkan sepasang suami istri itu tak diberi kesempatan untuk membela diri atau memberi penjelasan tentang kehadiran Aarav dalam keluarga Rosell.

"Apapun yang terjadi, kamu adalah anak daddy dan mommy, tidak ada yang bisa mengubah itu," Lolita berbisik pada Aarav. "Kamu paham, kan?"

Aarav terlebih dulu memandangi Hansel sebelum menjawab ibunya. Ketika Hansel mengangguk dan tersenyum, dia segera paham jika kedua orang tuanya itu sangat menyayanginya lebih dari apapun di dunia ini.

"Aku paham, Mommy, aku sayang Mommy dan daddy," balas Aarav dengan haru.

Aarav adalah anak yang cerdas dan mudah memahami sesuatu yang baru. Jadi ketika semua sedang meributkan masalah test DNA, dia paham jika objek utamanya adalah dirinya sendiri.

Kelima dokter yang diutus segera berdiri di hadapan semua orang sembari memegang dokumen yang masih bersegel.

Rosell company adalah perusahaan terbesar di kota itu dan memiliki penghasilan fantastis. Segala bentuk pengumuman berita yang keluar dari perusahaan tersebut akan cepat menyebar dengan sendirinya. Kali ini, Hansel tertunduk pasrah dan meyakini jika karirnya akan hancur oleh kerakusan sang adik.

"Mulai saja!" Hilman memberi instruksi, lantas menatap Aarav dan Hansel secara bergantian. Sejauh ini, keyakinannya masih utuh untuk sang cucu.

"Iya, mulai saja!" Alexander menambahkan. "Tidak usah banyak basa-basi lagi. Biar semua jelas tanpa ada yang ditutup-tutupi."

Sekali lagi, Hansel mengepalkan tangan sambil menundukkan kepala, bersiap dengan segala kemungkinan yang terjadi.

Sedangkan Jonny, Tiffany dan juga Joanna tampak mengangkat kepala dengan angkuh.

Dokter pertama telah maju. Setelah mengucapkan sumpah, dia mengangkat berkas di tangannya, lalu membukanya. Setelah itu membaca hasilnya dengan lantang.

Hampir semua orang yang ada di dalam ruangan itu tersenyum puas dengan hasil yang dibacakan. Test yang dilakukan menyatakan jika hasilnya membuktikan Aarav adalah anak kandung Hansel.

99,9 persen DNA Hansel cocok dengan Aarav. Tidak diragukan lagi. Itu sudah cukup membuktikan bahwa mereka adalah ayah dan anak kandung.

Hanya Joanna dan kedua anaknya yang tidak terima. Ibu dan dua anak itu meradang. Ketiganya tidak puas. Wajah mereka berapi-api.

Maka dari itu, Jonny dengan sigap menyambar berkas dari dokter kedua, ketiga , hingga kelima.

"Aku akan membukanya dan memeriksanya secara langsung." Dengan muka memerah, Jonny merobek paksa berkas bersegel itu.

Joanna dan Tiffany mengikuti Jonny. Dengan terburu-buru, mereka sama-sama menyaksikan hasilnya.

Hasil test dari keempat dokter lainnya menunjukkan sama dengan dokter yang pertama, jika DNA Hansel cocok dengan Aarav.

Ibu dan anak itu seketika lemas.

"Bagaimana bisa?" Tubuh Joanna nyaris ambruk jika tidak ditahan oleh Jonny. Dia segera membawa ibunya ke atas sofa.

"Apa kubilang?" Hannah maju ke depan. "Anakku tidak mungkin berbohong. Takkan aku tidak mengenali anak dan cucuku sendiri," ucapnya dengan bangga.

Hansel dan Lolita yang paling shock. Namun, karena semua sedang fokus pada hasil test DNA, tidak ada yang menyadari keterkejutan mereka.

Lolita bertanya-tanya. Apa ini? Kenapa bisa? Apakah Hansel yang terkenal dingin memiliki wanita simpanan selama ini? Apakah suaminya itu terbiasa menabur benihnya pada wanita di luar sana, dan Aarav hanya salah satu dari hasil perselingkuhannya?

Berbagai spekulasi itu terus bermunculan dalam benak Lolita hingga dia tidak kuat menahannya dan akhirnya jatuh pingsan.

"Loli ...!" seru Hansel dan segera membawa istrinya ke dalam kamar. Meski tidak bisa mencintai Lolita, namun dia tetap memperlakukan istrinya itu dengan baik.

Di dalam kamar, Hansel tertunduk lesu. Kemenangan itu justru membuat pikirannya kacau balau.

'Bagaimana bisa Aarav adalah anak kandungku?' Hansel berpikir keras. Dia tidak pernah sembarangan tidur dengan wanita asing. 'Siapa ibunya? Aku harus mengetahuinya segera.'

Di saat sedang frustrasi, ponsel Hansel bergetar dalam kantong celananya. Dia segera meraih benda pipih itu.

"Ada apa, Reynand?" Hansel bertanya lesu.

[Hansel, kamu ingat gadis yang pernah tidur denganmu beberapa tahun yang lalu?] Nada bicara Reynand sangat cepat, karena dia baru saja berhadapan dengan wanita yang mereka cari-cari.

"Hmmm, aku ingat," Hansel menjawab dengan acuh. Namun, sepersekian detik, dia langsung teringat sesuatu. 'Gadis itu, ya, gadis itu, aku tidur dengannya malam itu,' pikir Hansel.

[Dia ada di sini, Hansel, dia bekerja di perusahaan ini.]

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Mga Comments (4)
goodnovel comment avatar
Marsel Achel
ceritanya bagus
goodnovel comment avatar
Hariati Cili
ceritanya bagus .... lanjutannya mana
goodnovel comment avatar
zura1970.zn
semakin menarik
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Kamu Milikku    Permintaan Maaf

    Hansel ingin mengejutkan istrinya setelah mereka kembali, namun kejutan itu satu persatu telah datang dengan sendirinya.Ya, orang tua Sherly lebih dulu masuk ke dalam ruangan itu. Rosali langsung memeluk Sherly, diikuti Selvi serta keluarga kecilnya. Sedangkan Morgu terlihat menunduk malu setelah memasukkan ruangan tersebut. Dia bahkan tidak berani menyaksikan kedekatan antara Sherly dan Selvi, juga dengan istrinya yang sangat menyayangi Sherly."Ayah ...!" Sherly menyebut panggilan itu pada Morgu. Meski pria tua itu bukan ayah biologisnya dan terang-terangan memutus hubungan dengannya, namun Sherly tetap menganggapnya sebagai ayah."Ayah, kemarilah!"Seketika Morgu terharu dengan panggilan itu. Dia langsung memeluk Sherly. "Ayah minta maaf, ayah sangat jahat padamu, ayah egois telah memanfaatkanmu selama ini," ucapnya dengan penuh penyesalan."Aku sudah melupakannya," balas Sherly dengan ikhlas. "Bagiku, kamu tetaplah ayahku."Saat itu, Rosali kembali mengusap rambut Sherly. Dia jug

  • Kamu Milikku    Ada Kejutan

    "Sherly ...!" Hansel berbisik di telinga istrinya untuk membangunkan wanita itu. "Sherly ... bangunlah, ini aku datang."Perlahan, Sherly mengerjapkan matanya dengan malas. Pada kehamilan yang kedua ini, dia mudah mengantuk. Matanya sudah tidak bisa diajak kompromi. Tubuhnya juga letih selama perjalanan. Itu sebabnya Ronald membiarkan Sherly beristirahat untuk malam ini saja, tapi dengan tangan yang terikat."Hansel ...." Dengan sebelah tangannya, Sherly mengucek mata. Dia masih ragu dengan penglihatannya yang samar-samar. "Kamu datang, ini benar benar kamu yang datang?" dia bertanya untuk memastikan apa yang dilihatnya bukanlah bagian dari mimpi."Ya, ini aku datang," Hansel membenarkan. Untuk meyakinkan Sherly, dia mengecup bibir wanita itu sebanyak tiga kali. "Tetap tenang di sini!"Seterusnya, Hansel langsung mencari cara untuk melepaskan ikatan tangan Sherly. "Apa kamu tahu kuncinya diletakkan di mana?" tanya Hansel setelah berusaha mencari kunci borgol yang mengikat tangan She

  • Kamu Milikku    Pengorbanan

    Setelah mendapatkan serangan dari anak buah Yoga, Hamza masih tidak menyesali perbuatannya. Alih-alih melarang atau meminta penjelasan secara detail, dia justru mendorong para penjahat itu agar melanjutkan misi mereka."Bawa saja dia pergi, terserah kalian ingin melakukan apa, aku tidak peduli dengan keselamatan wanita pembawa sial ini!" Hamza membiarkan, bahkan senang melihat Sherly digotong oleh orang yang tidak mereka kenal."Ayah, kenapa kamu begitu tega pada Sherly?" Lolita tak berdaya karena ruang geraknya dihalangi oleh Hamza dan orang suruhan ayahnya. Pada saat Sherly dibawa oleh sekelompok penjahat itu, Lolita terduduk lemas di atas lantai. Untuk beberapa menit lamanya, dia menangis sejadi-jadinya. Dia berteriak, merasa buruk karena tidak dapat memberi bantuan pada adiknya yang tengah hamil.'Cepatlah datang, Hansel!' ujar Lolita dalam hati. Dia telah mengirimkan pesan pada Hansel sebelum memasuki gedung tersebut."Sudahlah , jangan bertingkah bodoh seperti ini seolah-olah d

  • Kamu Milikku    Kemarahan Lolita

    "Bagaimana bisa kalian gagal mendapatkan Sherly?" Ronald murka mengetahui dua orang suruhannya telah didahului oleh orang lain. "Kalian sudah lebih dulu berada di sana, bahkan sejak pagi telah memasuki rumah itu, apa kalian tidak melihat ada orang yang mencurigakan?" "Maaf, Pak Ronald, kami tidak mengetahui jika pria itu juga menginginkan Sherly." Salah satu dari kedua pria itu menjawab. "Terlalu banyak yang melihat ke arah Sherly, kami kesulitan untuk menebak siapa saja yang ingin menculiknya malam itu.""Bodoh ...! Kalian memang bodoh, tidak berguna!" bentak Ronald. Tidak terima dengan alasan itu. Seandainya, tidak ada yang mengikuti langkah Ronald setiap saat, dia sudah mengambil tindakan sendiri. Kebencian Ronald terlalu tinggi untuk Sherly dan Hansel membuat pria itu rela mengeluarkan uang yang banyak hanya untuk membalaskan dendamnya."Jangan gegabah seperti itu, Ronald!" Yoga tiba-tiba muncul di ruangan itu. Dia menepuk pundak Ronald, lalu berkata lagi. "Aku sudah tahu siapa

  • Kamu Milikku    Kondisi Sherly

    Mansion mewah dengan fasilitas terlengkap di kota itu mendadak mengalami masalah internal dalam hal penerangan. Hal itu tentu menumbuhkan kecurigaan bagi para penghuni rumah atau tamu malam itu.Terutama Hansel yang telah kehilangan Sherly dalam hitungan detik. Begitu cahaya lampu kembali menerangi ruangan demi ruangan, hal pertama yang Hansel lakukan adalah mencari keberadaan istrinya."Sherly ... Sherly ...!" Hansel memanggil manggil istrinya sembari berjalan mondar mandir. Dengan wajah panik, dia menyusuri setiap ruangan terdekat dari tempat awal mereka berdiri.Sebagai pemilik mansion, Hilman langsung memberi perintah pada orang kepercayaannya untuk memeriksa kondisi keamanan di rumah tersebut. "Periksa semua di sekitar rumah, jangan ada satu pun yang terlewat! Jika ada yang mencurigakan, segera melapor!"Sang asisten bergerak melaksanakan tugasnya. "Kenapa dia bisa menghilang sendiri?" Alexander keheranan. "Di antara sekian banyak orang yang ada di ruangan ini, kenapa hanya wani

  • Kamu Milikku    Penculikan

    Sherly berusaha menarik tangannya dari genggaman Hansel, namun pria itu tidak membiarkannya lepas. "Hansel ... semua orang melihat kita. Tolong lepaskan tanganku, yakinkan keluargamu dan aku akan menjaga Aarav!" dia mencari aman.Hansel tidak setuju. Dia justru bersemangat untuk membawa Sherly dan Aarav menuju keluarganya. "Kita hadapi bersama!" ujarnya."Apa maksudnya ini?" Meski paham dengan tujuan Hansel, Hilman tetap bertanya, dan dia melakukan itu hanya untuk menjaga wibawanya yang terkenal tegas di depan rekan rekan keluarga mereka.Hansel sama sekali tidak gentar menghadapi Hilman. Ketika sudah berdiri tepat di hadapan sang kakek, dia memperkenalkan istrinya lebih dulu. "Wanita yang aku bawa ini namanya Sherly. Bukankah Kakek ingin bertemu dengannya? Aku sudah membawanya, tolong terima dia menjadi menantu di keluarga ini sebagai istriku!" pinta Hansel dengan suara yang datar. Tidak ada keraguan, namun dia masih terlihat waspada jikalau Hilman tidak menerima kehadiran Sherly.B

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status