Share

Bab 22. Bangkrut

Pagi ini, rencananya aku akan pindah ke rumah baruku. Setelah shalat subuh, aku langsung memasukkan tas-tas berisi pakaianku ke dalam mobil, agar tak dilihat oleh para tetangga. Hari ini aku akan membuka lembaran baru, karena bagiku Mas Bambang itu sudah mati, hilang bersama semua kebohongannya.

Sengaja aku nanti tak akan berpamitan kepada tetangga, karena nanti malah akan menjadi runyam dan ada yang mengadu ke Mas Bambang, seperti saat aku menjual perabotan kemarin. Biarlah seiring berjalannya waktu, mereka akan tahu sendiri apa yang sebenarnya terjadi pada rumah tanggaku ini.

Akan kutinggalkan semua kenangan manis, yang pernah terukir di rumah ini. Kenangan manis yang mungkin sesungguhnya hanyalah tipuan Mas Bambang belaka. Kenangan selamanya akan tertanam di hati, namun tidak untuk diulangi. Dan yang pasti, aku harus bisa mengambil pelajaran dari semua yang terjadi ini.

Tepat pukul tujuh, aku telah bersiap berangkat, kebetulan aku juga kemarin telah meminta seorang asisten rumah ta
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status