Takdir Tak Pernah Salah

Takdir Tak Pernah Salah

last updateLast Updated : 2025-09-30
By:  Morningdew Updated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
9Chapters
20views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Rani, istri seorang polisi bernama Rama, tak pernah menyangka hidupnya berubah sejak malam persalinan putri pertamanya. Rama sedang bertugas, dan atasannya, Danang, yang menemaninya hingga ia melahirkan. Sejak itu, benih perasaan terlarang tumbuh di antara mereka. Rani tersiksa oleh cinta yang salah, sementara Danang terjebak antara tanggung jawab dan hasrat. Rama, yang dilanda cemburu buta, perlahan berubah keras dan posesif. Rumah tangga mereka retak, terlebih ketika desas-desus perselingkuhan tersebar. Sementara itu, Danang menikah dengan Nina, namun bayangan Rani tak pernah hilang. Kisah ini menyingkap dilema cinta, kesetiaan, dan penyesalan. Apakah takdir akan mengizinkan mereka bersama, atau justru mengajarkan bahwa cinta pun harus tunduk pada garis kehidupan?

View More

Chapter 1

BAB 1 - Awal Mula

Dari balik pintu kayu yang sudah agak lapuk, seorang perempuan muncul tergopoh. Rani, perempuan muda dengan perut besar karena kehamilan yang sudah hampir cukup bulan, menyambut dengan senyum lelah namun hangat.

Wajahnya pucat, tetapi matanya berbinar ketika melihat sosok yang turun dari motor pertama.

“Mas Rama…” ucapnya lega.

Hujan deras mengguyur kota malam itu, menciptakan simfoni resah di atas atap seng rumah-rumah warga. Di bawah lampu jalan yang temaram, dua motor dinas polisi melaju pelan dan berhenti di depan sebuah rumah sederhana dengan halaman sempit dan bunga kamboja di sudut pagar.

Rama membuka helm, tersenyum lelah. Seragamnya basah terkena hujan, dan wajahnya tampak letih setelah seharian bertugas. Namun sebelum Rama sempat menjawab, pengendara motor kedua ikut turun—sosok tinggi dan tegap dengan seragam basah kuyup yang menampakkan garis tegas tubuhnya.

Danang.

Atasan Rama di kepolisian. Lelaki tiga puluhan dengan raut wajah tenang tapi sorot mata dalam dan sulit ditebak. Saat tatapannya bertemu dengan wajah Rani, ia sedikit terdiam.

Bukan karena canggung. Tapi karena… wajah itu.

Mirip Maya…

Sosok dari masa lalu yang sampai hari ini masih menghantui pikirannya. Maya, perempuan pertama yang membuatnya percaya pada cinta—dan perempuan yang juga pertama kali mengkhianatinya.

Rani tersenyum, tidak menyadari badai yang mulai muncul di dada Danang.

“Pak Danang, ayo masuk. Saya buatkan teh panas, pasti dingin di luar,” ucap Rani ramah, mempersilakan masuk.

“Terima kasih, Bu Rani,” jawab Danang sopan, tapi suaranya terdengar berat.

Di dalam rumah, aroma kayu basah dan jahe rebus menguar lembut. Rani berjalan perlahan ke dapur, sesekali meringis kecil menahan nyeri pinggang.

Danang memperhatikan diam-diam. Bukan sekadar karena ia seorang polisi terlatih dengan mata awas. Tapi karena ada sesuatu tentang perempuan ini yang membuat dadanya sesak. Gaya jalan, cara mengikat rambut, ekspresi matanya ketika menoleh—semuanya mengingatkannya pada Maya.

Namun ini berbeda. Rani lebih lembut. Lebih penuh aura keibuan. Dan ia… sudah menjadi istri orang.

Danang (dalam hati):

"Apa yang kau pikirkan, Danang? Dia istri anak buahmu. Dan sedang hamil besar pula..."

*"Tapi... kenapa dadaku seperti ini tiap kali melihatnya?"_

Ketika Rani kembali membawa teh, Danang langsung berdiri.

“Saya bantu, Bu.”

“Wah, terima kasih Pak. Nggak usah repot-repot…”

“Ibu kan sedang hamil, biar saya saja yang repot.”

Mereka tertawa kecil. Rama yang sedang membuka sepatu hanya bisa mengangguk, tidak menyadari ketegangan samar yang menyelimuti kedua orang itu.

Malam itu berakhir biasa. Namun Danang tidak bisa tidur. Ia teringat setiap senyum Rani, setiap kata yang diucapkannya.

Dan malam berikutnya, dan malam-malam setelahnya… perasaan itu tumbuh perlahan. Perasaan yang seharusnya tidak ada.

Awalnya, Danang mencoba menyangkal. Ia berkata pada dirinya bahwa yang ia lihat hanyalah kemiripan. Tapi setiap kali Rama membawanya serta bertugas ke rumah, setiap kali Rani menyambut dengan senyum lembut dan hidangan sederhana, sesuatu di hatinya goyah.

Danang menyaksikan Rani yang mencuci pakaian meski perutnya besar, mengelap meja sambil tersenyum pada suaminya, dan bersabar ketika Rama tak sempat pulang karena tugas. Ia mulai melihat Rani bukan sebagai istri anak buahnya, tapi sebagai perempuan yang mungkin... seharusnya menjadi miliknya.

Dan ia benci pada dirinya sendiri karena

itu. "Tidak, ini tidak bisa terjadi.." gumamnya gundah

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
9 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status