Share

Bab 334 

Penulis: Sahira
Keesokan paginya, Alyana terbangun di ranjang dengan kepala masih sedikit pusing.

Dia mengusap pelipisnya dan duduk, potongan-potongan ingatan dari malam sebelumnya langsung menyeruak masuk ke dalam benaknya. Seketika rasa kantuknya lenyap tanpa sisa

Tunggu dulu!

Malam tadi dia berdiri dekat di telinga Nathan dan membicarakan soal Harison?

Dengan posisi sedekat itu, dia membocorkan gosip yang begitu ambigu?

Alyana mengangkat tangan dan menepuk-nepuk pipinya sendiri. 'Minum alkohol memang bikin masalah. Kenapa harus bilang di saat seperti itu?' pikir Alyana

'Alyana, habislah kamu,' gumam Alyana.

Setelah menghela napas panjang ke langit-langit kamar, Alyana menarik napas dalam-dalam. Setelah menenangkan diri, dia putuskan kalau sudah begini, dia cuma bisa pura-pura lupa semuanya.

Setelah membangun keberanian di hati, Alyana menyingkap selimut dan turun dari tempat tidur.

Dia melangkah ke ruang tamu. Sisa makanan dan bir dari semalam sudah dibersihkan rapi, bahkan bantal-bantal sofa terta
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Kamulah Jodohku, Alyana!   Bab 343

    Rekasa tampak sangat kecewa. "Devon, Kakek tahu hidupmu nggak mudah. Karena itu, apa pun cara ayahmu memanjakanmu, aku nggak pernah ikut campur.""Tapi, aku nggak menyangka dia bisa sebegitu kelewat batas sampai membuatmu tumbuh jadi anak kurang ajar dan nggak tahu aturan!""Kakek, aku benaran ….""Cukup."Gino menghentikan Devon, sudah bisa menangkap maksud Rekasa.Kalau gadis itu tak diberi penjelasan yang memuaskan hari ini, kapan pun dia bisa mengorbankan Devon demi menjaga nama baik Keluarga Gandhi.Gino menatap ayahnya dan berkata dengan nada serius, "Ayah, terserah bagaimana Ayah ingin menangani Devon. Aku nggak akan menghalangi.""Ayah!"Devon berseru panik, tetapi langsung terdiam saat melihat tatapan peringatan dari Gino.Suasana di dalam ruangan terasa mencekam.Suara Rekasa terdengar serak, "Nak, keluarga kami akan memberimu kompensasi. Lalu, anak nakal ini akan diturunkan jabatannya jadi asisten manajer umum. Aku yakin adiknya bisa mengawasinya dengan baik.""Kakek!"Devon

  • Kamulah Jodohku, Alyana!   Bab 342

    Mendengar teriakan lantang Devon yang begitu yakin, tubuh gadis itu gemetar makin hebat. Air matanya jatuh tanpa henti seperti untaian mutiara yang putus."Kamu ... Bagaimana bisa memutarbalikkan fakta seperti itu?"Gadis itu menggigit bibir kuat-kuat, matanya yang merah menatap tajam ke arah Devon."Aku memutarbalikkan fakta?"Devon sama sekali tak merasa bersalah. "Kamu jelas-jelas mendekatiku supaya bisa jadi karyawan tetap. Masih muda, tapi otaknya licik, aku benar-benar tertipu! Kukira kamu polos, ternyata kamu lebih ambisius dari siapa pun!""Kamu datang ke depan kakekku hari ini dan ngomong sembarangan, semua itu demi uang, 'kan?""Oh, ya, aku ingat! Ibumu 'kan dirawat di rumah sakit dan butuh biaya! Kalau kamu butuh uang, tinggal bilang sama aku! Tapi, kamu malah pakai cara begini buat memeras! Percaya nggak, aku bisa laporkan kamu ke polisi biar kamu ditangkap atas tuduhan pencemaran nama baik?""Silakan!"Gadis itu berteriak dengan lantang sambil mengangkat kedua tangan, seol

  • Kamulah Jodohku, Alyana!   Bab 341

    Setengah jam yang lalu, seorang gadis muda datang ke depan rumah Keluarga Gandhi dan langsung menggunakan pengeras suara untuk menuduh Devon menjebaknya lewat jamuan minum, lalu mencoba memperkosanya.Gino membawa beberapa pengawal untuk menahannya, merampas pengeras suara itu, dan membubarkan para tetangga yang mulai berkumpul, barulah Rekasa bisa kembali tenang.Namun, Rekasa mendengar semuanya dengan jelas. Kini, dadanya terasa sesak karena marah."Mana bajingan itu?" tanya Rekasa dengan nada geram."Tuan Muda Devon sedang dalam perjalanan. Tuan Gino menyuruhnya kembali agar bisa bertemu langsung dengan gadis itu, biar semuanya jelas.""Masih perlu konfirmasi segala?"Rekasa menepuk-nepuk sisi ranjangnya dengan keras. "Nggak ada gadis yang akan mempermainkan kehormatannya sendiri! Jelas-jelas dia terpaksa sampai begini!""Menurutku, Gino masih mencoba melindungi bajingan itu!"Karena emosi yang memuncak, Rekasa batuk hebat hingga memuntahkan darah, membuat kepala pelayan panik dan b

  • Kamulah Jodohku, Alyana!   Bab 340 

    Setengah jam kemudian, Harison melangkah masuk ke sebuah kafe. Dia melihat Janet berdiri dan melambaikan tangan dengan wajah cemas.Harison mendekat, lalu bertanya, "Ada apa sampai seburu-buru ini?"Janet langsung menarik lengan Harison dan membawanya masuk ke sudut tempat duduk. Dia dengan gugup berkata, "Aku dan Cecilia pergi ke rumah sakit hari ini, tebak siapa yang kami lihat?"Hati Harison tersentak, dia mengerutkan alis dan bertanya, "Siapa?""Alina! Alina hamil!" ucap Janet.Janet tampak geram, dia berkata penuh dendam, "Dia benar-benar pintar, memakai segala cara agar bisa mengandung keturunan Keluarga Gandhi. Kenapa dia harus masuk ke Keluarga Gandhi?""Dia sudah bersama Devon begitu lama, tapi perutnya nggak kunjung membesar. Aku kira Devon impoten …..""Kenapa kalian yakin itu anak Devon?" tanya Harison.Dia segera terhenti setelah sadar ada yang salah, kemudian buru-buru bertanya, "Kok kalian tahu Alina hamil?""Aku tanya langsung sama dokternya," jawab Janet.Janet menjawa

  • Kamulah Jodohku, Alyana!   Bab 339 

    Alyana mengalihkan pandangan, dengan suara lesu menjawab, "Bicarakan nanti saja.Alyana merasa tidak enak ketika terus-menerus dikendalikan orang lain seperti ini.Seolah-olah dia tidak pernah bisa lepas dari genggaman Nathan. Bahkan soal panti jompo, dia pun membaca langkah Alyana lebih dulu.Di matanya, Alyana bagaikan transparan.Namun, dia sendiri?Alyana sampai sekarang masih belum bisa membaca isi hatinya.…Keesokan harinya.Janet mengantar Cecilia ke rumah sakit untuk pemeriksaan. Cecilia masuk ke ruang pemeriksaan lewat jalur VIP, sementara Janet menunggu di ruang tunggu.Dia sedang bosan memandangi sekeliling, tiba-tiba dia melihat sosok yang dikenalnya keluar dari ruang lain.Melihat orang itu hampir berbalik, Janet buru-buru bersembunyi di sudut sambil menatap sosok itu menjauh. Dia bertanya-tanya, apa yang dilakukan Alina di poli kebidanan?Rasa penasaran membuatnya bergerak.Janet segera berlari masuk ke ruang pemeriksaan itu, "Dokter, tadi Bu Alina lupa menanyakan apa ad

  • Kamulah Jodohku, Alyana!   Bab 338 

    Mendengar suara itu, Alyana menoleh dan melihat Janet berdiri tidak jauh dengan tangan terlipat di dada. Di sampingnya, juga berdiri Cecilia.Wajah Alyana berubah muram seketika. Meskipun dia sudah tahu kalau datang ke Keluarga Gandhi pasti akan bertemu orang yang menyebalkan, tetapi ketika benar-benar bertemu, dia selalu saja merasa sial."Oh, Tuan Nathan juga ada ya?" tanya Janet.Janet melihat Nathan, suaranya langsung berubah manis dan penuh sanjungan. Dia berkata, "Tuan Nathan benar-benar perhatian, seringkali datang mengunjungi Kakek. Kakek memang beruntung punya dia."Nathan tidak peduli, dia malah bertanya pelan ke Alyana, "Mau pulang bersama?""Ya," jawab Alyana.Alyana mengangguk, dia berniat pulang dulu untuk menanyakan soal pengaturan panti jompo.Setelah urusan Rekasa selesai, baru dia akan menjaga jarak dengan Nathan."Tuan Nathan," panggil Janet.Janet sengaja meninggikan suaranya saat berkata, "Dengar-dengar kamu mau menikah dengan putri kecil dari Keluarga Haron, sungg

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status