Saat masih SMP tahun kedua, aku dan Danny-kun pernah belajar bersama.
"Danny-kun ... soal ini bagaimana cara menyelesaikannya?" tanyaku mengenai soal Matematika.
"Soal ini? Kamu harus selesaikan persamaan ini dengan cara nilai x yang ditambah dan nilai konstanta yang dikalikan.," jawab Danny-kun.
Danny-kun begitu dekat denganku sehingga membuat wajahku memerah.
"Ada apa Mei? Apa kamu sakit?" tanya Danny-kun.
Danny-kun meletakkan telapak tangannya di keningku.
*blush* aku tersipu malu.
"Tidak sakit kok ... tapi kenapa wajahmu memerah?" tanya Danny-kun lagi dengan polosnya.
"Apa kita istirahat dulu saja?" Tanya Danny-kun lagi setelah melepaskan telapak tangannya dari keningku.
"Kelihatannya begitu..," jawabku dengan pelan dengan wajah yang masih memerah.
"Oya Mei, tadi aku lihat ada kue di toko sebelah supermarket, rasanya enak ... bahkan tadi sore aku membelinya..," ucap Danny-kun.
"Bukankah banyak kue sekarang ini har
Seminggu lagi adalah ujian kenaikan kelas di Kibou Gamine Gakuen. Kami mempersiapkan bakat kami dan aku melakukan latihan di ruangan latihanku. Aku menari dengan luwes mengikuti alunan musik. Disekolah kami sangat unik, karena kami tidak ada ujian tertulis melainkan ujian praktek saja."Tuuuut .... tuuuut..," suara mail masuk ke smartphoneku."Semangat ya Mei untuk ujian naik kelasnya..," ucap Danny-kun di mail."Iya, Danny-kun juga ya..," balasku di mail dengan tersenyum.Setelah selesai latihan, aku pun beristirahat sambil minum teh dingin."Rumah ini sepi sekali ... dulu masih ada ayah dan ibu ... kemudian saat ayahku sudah meninggal, Danny-kun datang. Setelah ibuku meninggal, hanya ada aku dan Danny-kun. Kini setelah Danny-kun tinggal di apartemen, aku tinggal sendiri.," ucapku."Apa aku harus menjual rumah ini?" tanyaku sendiri."Sepertinya tidak, karena disini banyak kenangan yang kudapatkan sampai hari ini..," jawabku sendiri."
Setelah mengalami hal yang menegangkan minggu lalu, akhirnya sekolahku dan Danny-kun melakukan ujian akhir untuk naik tingkat. Aku naik tingkat kedua, sedangkan Danny-kun naik tingkat ketiga. Namun aku menyadari, aku bisa bertemu dengan Danny-kun setahun lagi. Karena itu, aku akan menghabiskan waktu bersama Danny-kun setahun ini untuk membuat kenang-kenangan yang tidak akan terlupakan olehnya.Setelah aku menyelesaikan ujianku, aku segera menemui Danny-kun yang berada di gedung yang berbeda. Ternyata pengujian Danny-kun belum dimulai. Aku mencari tempat duduk dimana aku bisa melihat Danny-kun dengan jelas.Aku menunggu giliran Danny-kun dengan sabar. Aku melihat semua bakat yang dimiliki oleh setiap murid disini. Ada yang membuatku tertarik, ada juga yang tidak. Tak lama kemudian, tibalah giliran Danny-kun. Aku memperhatikannya dengan serius dan tersenyum. Namun entah mengapa banyak murid-murid perempuan yang menonton Danny-kun tampil. Namun aku harus berpikiran positif
"Hari ini kita akan mengadakan pengadilan untuk terdakwa Kanaya Meissa..," ucap Hatsuki."Hei, apa-apaan ini ... aku tidak suka diperlakukan seperti ini..," ucapku sambil dalam keadaan terikat."Terdakwa tidak boleh berbicara sedikitpun..," ucap Hinada sebagai hakim."Dimana hakku untuk berbicara..," ucapku kesal.Nozomi mengikatku lebih kencang sehingga membuat tubuhku sakit."Hei ... sakit tahu!!??!!" ucapku kesakitan."Baiklah, kita mulai saja pengadilan ini..," ucap Hinada.Bagaimana bisa terjadi seperti ini? Kita kembali saat aku sudah selesai belanja dengan Danny-kun ketika pulang dari sekolah tadi."Apakah hanya ini saja, Danny-kun?" tanyaku."Ya, aku hanya ingin memakan makanan yang sederhana saja hari ini.," jawab Danny-kun."Oya Danny-kun, besok aku datang ke apartemenmu ya ... sekalian mau bermain dengan Shirou..," ucapku."Boleh ... kamu mau datang jam berapa, Mei?" tanya Danny-kun."Sekitar jam sepu
Aku sedang berada di tengah ring melawan Hatsuki. Sebelum pertarungan dimulai, kami saling bertatapan dengan mengancam satu sama lain dengan mata sayuku."Ternyata kamu pendek juga, kucing bucin.," ejek Hatsuki."Ternyata kamu rabun juga, ayam rabun..," balasku.Lawanku ini adalah seorang gadis yang memakai kacamata, dan yang anehnya adalah ia tak mau melepas kacamatanya."Nanti kacamatamu pecah loh..," ucapku dengan mengejek."Jangan khawatir, tanganmu tidak akan sampai ke pipiku..," balas Hatsuki."Kalau sampai, bagaimana?" tanyaku dengan mengancam."Gampang, tinggal aku buat babak belur wajahmu..," jawab Hatsuki dengan mengancam pula."Oya, pelatihmu itu baik ya..," ucap Hatsuki sambil tersenyum."Pasti ... bahkan dia keren..," ucapku sambil memuji Danny-kun."Kalau aku yang menang, boleh tidak..," ucap Hatsuki."Tidak boleh!!!" sanggahku."Apakah kamu menyukainya?" tanya Hatsuki."Tentu saja..," jawabk
Besok adalah hari yang diinginkan para gadis, yaitu balasan coklat dari orang yang disukainya."Aku penasaran apa yang akan diberikan oleh Danny-kun besok ... aku sudah tidak sabar..," ucapku sambil tersenyum."Aku juga.," ucap Hinada."Aku juga sama..," ucap Hatsuki."Aku juga sama..," ucap Nozomi."Ngapain kalian disini???!!!" ucapku dengan kesal."Terserah aku dong ... lagipula, tempat ini kan tempat umum..," Hinada juga berucap dengan kesal."Tapi ini di taman Kibou Gamine Gakuen..," ucapku dengan kesal lagi."Kalau begitu, aku boleh dong disini Meigomi..," ucap Nozomi."Kamu juga tidak boleh.," ucapku."Palingan kamu sedang menunggu Danny-san disini, bukan agar bisa menerima balasan darinya duluan..," ucap Hatsuki."Aku sedang tidak menunggunya kok ... Danny-kun yang mengajakku kesini..," ucapku."Benarkah? Hummm ... sepertinya aku tidak percaya..," ucap Hinada."Kalian bertiga sendiri, ada perlu apa
Bunga Sakura yang berjatuhan menandakan awal dari semester baru."Indahnya...," ucapku sambil berjalan perlahan dengan tersenyum."Selamat pagi..," ucap salah seorang murid Kibou Gamine Gakuen yang menyapa."Selamat pagi..," ucap salah seorang murid Kibou Gamine Gakuen yang lain.Aku berjalan perlahan agar aku bisa menikmati momen ini. Namun semakin lama, semakin kupercepat langkahku agar bisa bertemu dengan Danny-kun. Dan benar saja, aku melihat Danny-kun sedang menuju ke tempat yang sama denganku."Selamat pagi Danny-kun..," ucapku dengan tersenyum manis."Selamat pagi juga, Mei..," ucap Danny-kun sambil tersenyum pula."Mohon bantuannya untuk tahun ini ya, Danny-kun..," ucapku sambil tersenyum manis lagi."Iya, aku juga mohon bantuannya juga, Mei..," ucap Danny-kun sambil tersenyum juga.Aku merangkul tangan Danny-kun menuju Kibou Gamine Gakuen."Pagi-pagi ternyata sudah menyilaukan rupanya, Danny-san..," ucap Grace.
Di atap sekolah saat pulang sekolah"Ayo kita bertarung, Gadis Nyamuk..," ucap Mimi."Siapa yang kamu panggil Gadis Nyamuk, Gadis Gorilla...," ucapku kesal."Itu tidak pen .... siapa yang kamu panggil Gadis Gorilla itu huh!!!" ucap Mimi dengan kesal juga.Kami berdua saling bertatapan dan muncul aliran listrik."Baiklah kalau begitu, kita bertarung seperti apa?" tanyaku."Tentu saja kita bertarung dengan keimutan..," ucap Mimi sambil tersenyum namun mengejek."Kalau begitu, pemenangnya sudah jelas...," ucapku dengan sombongnya."Siapa? Aku ya?" ucap Mimi membalas kesombonganku."Dih ... kamu itu ya ... kamu mau kutinju sekarang??!!" ucapku dengan kesal."Ayo, sini..," ucap Mimi dengan menantang.Kami pun berkelahi sehingga menimbulkan polusi asap yang beterbangan disekitar kami. Selama 15 menit kami berkelahi, tidak ada satupun dari kami yang menyerah. Dan perlu kalian tahu, aku memakai seragam Kibou Gamine
"Mengapa ada 4 orang hama disini??!!" gumamku kesal.Cerita ini bermula pada saat kemarin sebelum kejadian ini berlangsung saat jam istirahat."Mei, hari Sabtu besok apa kamu ada kegiatan?" tanya Danny-kun."Tidak ada ... ada apa?" tanyaku."Kamu mau aku ajak melihat pohon Sakura yang sedang mekar?" tanya Danny-kun."Aku mau....," ucapku sambil tersenyum senang."Besok kita pergi bersama ... aku sudah menemukan tempat yang bagus..," ucap Danny-kun."Yesss .... kencan dengan Danny-kun..," gumamku senang."Apa hanya kita berdua saja?" tanyaku."Sebenarnya aku sudah mengajak Hinada-san, Hatsuki-san, Nozomi-san, dan Mimi-chan..," jawab Danny-kun."Mengapa harus mengajak mereka?" tanyaku dengan wajah merajuk."Karena aku ingin membuat kenangan bersama kalian berlima..," jawab Danny-kun.Aku menoleh ke arah lain karena merajuk."Mei ... aku ingin kamu juga membuat kenangan bersama mereka be