Share

127. Di Sebuah Kamar Hotel

Penulis: Henny Djayadi
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-10 10:07:58

Pada saat Rama menikmati jamuan mewah, suasana jauh berbeda dengan yang dihadapi Cinta di rumah sakit. Cinta duduk di sisi ranjang Chiara, menggenggam tangan mungil putrinya. Wajah Chiara memucat, peluh membasahi dahinya, dan tubuh kecilnya menggeliat menahan nyeri.

“Ma... sakit... Sakit banget... Ma,” tangis Chiara pecah, lemah dan terdengar menyayat hati.

Cinta langsung panik, matanya bergerak cepat mencari tombol panggil perawat. “Chiara, sayang, Mama di sini, ya. Tahan sebentar... sebentar lagi perawat datang...”

Rengekan Chiara makin keras saat efek obat bius benar-benar menghilang. Bekas sayatan operasi masih baru, dan rasa sakit itu mengalir deras ke saraf-sarafnya. Cinta ingin menggantikan rasa sakit itu, kalau bisa. Ia usap kening Chiara, mencium jemarinya, menahan air mata yang ingin jatuh.

Tak lama kemudian, dua perawat masuk. Salah satunya segera memeriksa catatan medis, yang lain menyiapkan injeksi pereda nyeri.

“Ini normal, Bu,” ucap perawat itu dengan lembut dan santun.
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Michellyn
Dion ni,Rama kan di Singapore
goodnovel comment avatar
Imah Sitiso
masa sih Rama...atau jangan,, itu Dion dan si cewe Evita
goodnovel comment avatar
Fransiska Yulianu
dion nih kayaknya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    302. Menebus Dosa

    “Rama kita harus cepat bertindak. Kita harus cari mereka sekarang juga.”“Apa yang sebenarnya terjadi?” Rama bisa menangkap nada penuh kekhawatiran pada suara Priambodo.Terdengar hembusan napas kasar Priambodo, membuat suasana hati Rama terasa semakin kacau.“Aku baru saja melaporkan mamanya Kevin atas keterlibatannya pada kecelakaan yang menewakan mamanya Cinta beberapa tahun yang lalu. Ada kemungkinan Kevin ingin menukar kebebasan mamanya dengan Cinta dan Chiara.”“Bangsat!” Rama mengumpat, amarah yang sudah tidak tertahan membuatnya lupa sedang berbicara dengan siapa."Aku akan kerahkan semua orangku untuk mencari keberadaan mereka. Kita tak boleh terlambat menemukan Cinta dan Chiara."Rama mengangguk pelan meskipun sambungan telepon belum tertutup, suaranya serak tapi mantap:"Aku akan temukan mereka. Dan kali ini… aku tidak akan membiarkan siapa pun mengambil keluarga kecilku lagi."Dengan tangan gemetar dan napas terputus-putus, Rama menutup telepon dengan Priambodo lalu segera

  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    301. Kehilangan Cinta dan Chiara

    Di seberang, Priambodo sempat terdiam, suara tenangnya menjawab beberapa detik kemudian.“Rama, tenang dulu,” ucap Priambodo terdengar kalem. “Cinta berangkat ke sekolah sejak pagi. Sopir yang mengantarnya pun bru saja tiba di rumah. Kalau tidak terlihat di luar, mungkin mereka masih berada di dalam sekolah.”Rama mengepalkan tangan. Ia melirik sekitar halaman sekolah yang tak seramai sebelumnya dengan lalu-lalang orang tua dan anak-anak.“Masuklah. Tanyakan ke pihak sekolah. Jangan langsung berasumsi buruk, Rama,” ucap Priambodo lagi.Tapi Rama tidak menjawab. Dadanya terasa sesak, antara panik dan marah yang bergumul tak karuan. Dalam pikirannya, ia merasa seperti dipermainkan, entah oleh keadaan, oleh perasaannya sendiri, atau bahkan oleh keluarga Priambodo.Tanpa mengucapkan terima kasih, tanpa salam, Rama langsung mematikan sambungan telepon dengan kasar. Ponselnya ia masukkan ke dalam saku jasnnya. Nafasnya masih memburu, dan matanya berkilat tajam karena kecewa.“Kalau ini cuma

  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    300. Masalah Baru Rama dan Priambodo

    Suasana pagi yang semula terasa biasa saja di kantor Kevin mendadak berubah tegang. Kevin mondar-mandir di ruang kerjanya, wajahnya memerah oleh amarah.Tangan Kevin mengepal erat sambil memelototi layar ponselnya yang masih memperlihatkan pesan dari pengacaranya yang berisi tentang Lilian resmi ditahan atas laporan Priambodo.“Sialan!” geramnya, lalu menghempaskan ponsel ke sofa kulit di sudut ruangan.Kevin menggeram, lalu segera mengambil ponsel cadangan dari laci tersembunyi. Dengan cepat dia menekan nomor rahasia yang hanya ia gunakan untuk urusan "kotor".Begitu tersambung, suara pria di seberang langsung menjawab,“Halo, Tuan Kevin.”Kevin menggeram pelan tapi penuh tekanan, “Kita jalankan rencana itu sekarang. Tak ada lagi waktu menunda. Semua harus berjalan sesuai target.”“Tentu, Tuan. Sasaran tetap yang kita bicarakan dulu, atau ada perubahan?”Kevin menghela napas, lalu menatap kosong ke luar jendela.“Semua orang yang membuat hidupku berantakan harus bayar. Termasuk Priam

  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    299. Kesempatan

    Saat mobil yang ditumpangi Priambodo berhenti di depan rumah, mentari sore menyorot lembut di sela pohon yang tumbuh di taman. Udara terasa hening, hanya langkah kakinya yang terdengar menyusuri teras rumah yang teduh. Langkah Priambodo seketika terhenti saat mendengar suara renyah nan lirih dari dalam rumah, suara Chiara, cucunya.“Mama, kapan kita pulang? Chia mau ketemu Papa Rama, Chia kangen banget.”Suara itu serak, menggantung, seperti menyimpan tangis yang tertahan. Priambodo mematung, hatinya tertohok.Suara kecil itu menghantam sisi hati Priambodo yang paling dalam. Selama ini dia hanya ingin menjauhkan anak dan cucunya dari orang yang telah melakukan kesalahan fatal an hampir merenggut nyawa cucunya. Tapi kenyataannya, ia telah memisahkan cucunya dari sosok yang begitu dirindukan, yang begitu dicintai.Perlahan, Priambodo melangkah masuk. Di ruang tengah, ia melihat Chiara sedang duduk di pangkuan Cinta, wajahnya mendongak dengan mata berkaca-kaca.“Chia sabar, ya.” Hanya k

  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    298. Pembicaraan Priambodo dengan Bunda Aminah

    Priambodo menarik napas dalam-dalam, menenangkan debar jantungnya yang sempat tak beraturan. Ia merapikan jas dan dasinya, membetulkan kerah kemejanya seperti hendak bertemu seseorang yang sangat penting.Gerak-geriknya tak luput dari pengamatan Theo yang duduk di sampingnya, menyipitkan mata dengan bingung. Dia hanya berdehem saat melihat gelagat berbeda pada Priambodo.Priambodo mengabaikan Theo yang sepertinya semakin penasaran. Ia hanya mengangkat satu tangan, memberi isyarat agar Theo menunggu sebentar. Ponselnya masih menempel di telinga.“Bunda Aminah…” Suara Priambodo mendadak terdengar hangat, jauh berbeda dari nada suara sebelumnya. “Saya… saya kaget sekali Bunda menelepon. Ada yang dibutuhkan anak-anak di panti?”Wajah yang semula dihiasi gurat kelelahan dan kesedihan, kini berubah sumringah, cerah seperti langit yang kembali biru setelah badai panjang. Bahkan senyum tulus yang lama tak muncul di wajahnya pun kini menyapa kembali.“Bunda ingin bertemu saya?” tanya Priambodo

  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    297. Penangkapan Lilian

    Lilian menutup wajahnya dengan kedua tangan, tubuhnya mulai bergetar. Tapi Priambodo belum selesai. Dengan suara lebih pelan, namun menusuk. “Selama ini aku menyalahkan keluargaku atas kematian istriku. Bahkan aku sampai memutuskan hubungan keluarga dengan mereka. Sementara kamu…” Priambodo mengalihkan pandangan dengan tatap mata penuh luka. “Aku justru memberimu segala kemudahan. Selalu merasa bersalah karena membuatmu kehilangan sosok suami yang sangat mencintaimu. Sampai sekarang aku masih tidak percaya jika kau sekeji ini.” Hening menyelimuti ruangan. Hanya terdengar isakan kecil dari Lilian, dan desahan kecewa dari dada Priambodo. Priambodo menarik napas panjang, lalu menatap wanita itu untuk terakhir kalinya dengan sorot mata dingin. “Aku datang bukan untuk mendengar alasan. Aku ingin kau tahu kebenaran pasti akan terungkap. Dan kau harus bertanggung jawab atas semua yang telah kau lakukan, di dunia maupun akhirat.” Setelah mengakhiri kalimatnya, Priambodo langsung berbalik

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status