Share

133. Main Perempuan

last update Last Updated: 2025-05-12 11:33:09

Malam itu, di kamar hotel yang hangat dan remang, Rama memeluk Cinta dengan penuh gairah. Suasana penuh keintiman, hanya ada mereka berdua dan waktu yang terasa melambat.

Cinta membalas pelukan dan sentuhan Rama dengan kelembutan yang selama ini mereka rindukan. Tak ada kata yang diucapkan, hanya napas dan desir emosi yang mengalir mengiringi kebersamaan.

Namun, denting ponsel yang berulang kali berdering memecah keheningan. Sekali. Dua kali. Hingga ketiga kalinya, Rama mengumpat pelan, gusar karena terganggu di tengah momen yang paling ingin ia nikmati tanpa ada gangguan sedikit pun.

Dengan enggan, dia mengulurkan tangan ke meja nakas, mengambil ponsel itu. Layar menunjukkan nama yang tak mungkin ia abaikan, ternyata sang papa yang menghubunginya.

Rama mengubah posisinya duduk bersandar kepala ranjang, Cinta bergerak pelan di atasnya, seolah enggan melepaskan pernyatuan yang belum mencapai puncak.

Rama menghela napas berat, lalu mengangkat panggilan itu, berusaha menetralkan nada su
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    303. Di Vila

    Setelah beberapa menit menunggu yang terasa sangat lama bagi Maira, pintu ruang tunggu terbuka. Theo masuk lebih dulu dengan langkah cepat, diikuti oleh Priambodo yang wajahnya terlihat tegang namun tetap berusaha tenang.Maira langsung berdiri. Nafasnya masih tak beraturan, tapi suara yang keluar dari mulutnya tetap terdengar jelas. “Saya tahu… saya tahu ke mana Kevin membawa Cinta dan Chiara.”Theo melirik sekilas pada Priambodo sebelum bertanya dengan nada datar.“Anda bisa menjelaskan maksud kedatangan Anda ke sini?”Nada tenang itu sebenarnya hanya untuk menguji. Maira menangkapnya dan menatap Theo dengan sorot kecewa, tapi tak terpancing.“Saya tidak sedang bermain-main. Saya tahu betul apa yang saya dengar. Setelah Kevin ditelepon pengacaranya, dia marah besar dan berkata akan melakukan apa pun untuk mewujudkan rencananya. Kevin... tidak akan menyerah begitu saja. Beberapa waktu lalu, saya sempat mendengar percakapannya dengan Bu Lilian. Mereka menyusun rencana untuk menculik

  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    302. Menebus Dosa

    “Rama kita harus cepat bertindak. Kita harus cari mereka sekarang juga.”“Apa yang sebenarnya terjadi?” Rama bisa menangkap nada penuh kekhawatiran pada suara Priambodo.Terdengar hembusan napas kasar Priambodo, membuat suasana hati Rama terasa semakin kacau.“Aku baru saja melaporkan mamanya Kevin atas keterlibatannya pada kecelakaan yang menewakan mamanya Cinta beberapa tahun yang lalu. Ada kemungkinan Kevin ingin menukar kebebasan mamanya dengan Cinta dan Chiara.”“Bangsat!” Rama mengumpat, amarah yang sudah tidak tertahan membuatnya lupa sedang berbicara dengan siapa."Aku akan kerahkan semua orangku untuk mencari keberadaan mereka. Kita tak boleh terlambat menemukan Cinta dan Chiara."Rama mengangguk pelan meskipun sambungan telepon belum tertutup, suaranya serak tapi mantap:"Aku akan temukan mereka. Dan kali ini… aku tidak akan membiarkan siapa pun mengambil keluarga kecilku lagi."Dengan tangan gemetar dan napas terputus-putus, Rama menutup telepon dengan Priambodo lalu segera

  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    301. Kehilangan Cinta dan Chiara

    Di seberang, Priambodo sempat terdiam, suara tenangnya menjawab beberapa detik kemudian.“Rama, tenang dulu,” ucap Priambodo terdengar kalem. “Cinta berangkat ke sekolah sejak pagi. Sopir yang mengantarnya pun bru saja tiba di rumah. Kalau tidak terlihat di luar, mungkin mereka masih berada di dalam sekolah.”Rama mengepalkan tangan. Ia melirik sekitar halaman sekolah yang tak seramai sebelumnya dengan lalu-lalang orang tua dan anak-anak.“Masuklah. Tanyakan ke pihak sekolah. Jangan langsung berasumsi buruk, Rama,” ucap Priambodo lagi.Tapi Rama tidak menjawab. Dadanya terasa sesak, antara panik dan marah yang bergumul tak karuan. Dalam pikirannya, ia merasa seperti dipermainkan, entah oleh keadaan, oleh perasaannya sendiri, atau bahkan oleh keluarga Priambodo.Tanpa mengucapkan terima kasih, tanpa salam, Rama langsung mematikan sambungan telepon dengan kasar. Ponselnya ia masukkan ke dalam saku jasnnya. Nafasnya masih memburu, dan matanya berkilat tajam karena kecewa.“Kalau ini cuma

  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    300. Masalah Baru Rama dan Priambodo

    Suasana pagi yang semula terasa biasa saja di kantor Kevin mendadak berubah tegang. Kevin mondar-mandir di ruang kerjanya, wajahnya memerah oleh amarah.Tangan Kevin mengepal erat sambil memelototi layar ponselnya yang masih memperlihatkan pesan dari pengacaranya yang berisi tentang Lilian resmi ditahan atas laporan Priambodo.“Sialan!” geramnya, lalu menghempaskan ponsel ke sofa kulit di sudut ruangan.Kevin menggeram, lalu segera mengambil ponsel cadangan dari laci tersembunyi. Dengan cepat dia menekan nomor rahasia yang hanya ia gunakan untuk urusan "kotor".Begitu tersambung, suara pria di seberang langsung menjawab,“Halo, Tuan Kevin.”Kevin menggeram pelan tapi penuh tekanan, “Kita jalankan rencana itu sekarang. Tak ada lagi waktu menunda. Semua harus berjalan sesuai target.”“Tentu, Tuan. Sasaran tetap yang kita bicarakan dulu, atau ada perubahan?”Kevin menghela napas, lalu menatap kosong ke luar jendela.“Semua orang yang membuat hidupku berantakan harus bayar. Termasuk Priam

  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    299. Kesempatan

    Saat mobil yang ditumpangi Priambodo berhenti di depan rumah, mentari sore menyorot lembut di sela pohon yang tumbuh di taman. Udara terasa hening, hanya langkah kakinya yang terdengar menyusuri teras rumah yang teduh. Langkah Priambodo seketika terhenti saat mendengar suara renyah nan lirih dari dalam rumah, suara Chiara, cucunya.“Mama, kapan kita pulang? Chia mau ketemu Papa Rama, Chia kangen banget.”Suara itu serak, menggantung, seperti menyimpan tangis yang tertahan. Priambodo mematung, hatinya tertohok.Suara kecil itu menghantam sisi hati Priambodo yang paling dalam. Selama ini dia hanya ingin menjauhkan anak dan cucunya dari orang yang telah melakukan kesalahan fatal an hampir merenggut nyawa cucunya. Tapi kenyataannya, ia telah memisahkan cucunya dari sosok yang begitu dirindukan, yang begitu dicintai.Perlahan, Priambodo melangkah masuk. Di ruang tengah, ia melihat Chiara sedang duduk di pangkuan Cinta, wajahnya mendongak dengan mata berkaca-kaca.“Chia sabar, ya.” Hanya k

  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    298. Pembicaraan Priambodo dengan Bunda Aminah

    Priambodo menarik napas dalam-dalam, menenangkan debar jantungnya yang sempat tak beraturan. Ia merapikan jas dan dasinya, membetulkan kerah kemejanya seperti hendak bertemu seseorang yang sangat penting.Gerak-geriknya tak luput dari pengamatan Theo yang duduk di sampingnya, menyipitkan mata dengan bingung. Dia hanya berdehem saat melihat gelagat berbeda pada Priambodo.Priambodo mengabaikan Theo yang sepertinya semakin penasaran. Ia hanya mengangkat satu tangan, memberi isyarat agar Theo menunggu sebentar. Ponselnya masih menempel di telinga.“Bunda Aminah…” Suara Priambodo mendadak terdengar hangat, jauh berbeda dari nada suara sebelumnya. “Saya… saya kaget sekali Bunda menelepon. Ada yang dibutuhkan anak-anak di panti?”Wajah yang semula dihiasi gurat kelelahan dan kesedihan, kini berubah sumringah, cerah seperti langit yang kembali biru setelah badai panjang. Bahkan senyum tulus yang lama tak muncul di wajahnya pun kini menyapa kembali.“Bunda ingin bertemu saya?” tanya Priambodo

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status