Share

44. Antara Cinta dan Keluarga

last update Last Updated: 2025-04-09 14:00:17
Mendengar perintah sang mama membuat jantung Rama seolah berhenti berdetak sejenak. Dia menduga jika pembicaraan tentang Cinta sudah berakhir, dan setelah dia menemukan perempuan pujaan hatinya restu akan segera tergapai.

Ternyata semua tak semudah dugaan Rama. Sang mama masih tetap pada pendiriannya.

Rama menatap wajah Widya dengan saksama, mencoba mencari gurauan di wajah itu, namun tak jua dia temukan. Hanya ketegasan bercampur amarah yang terlihat mendominasi.

“Mama bilang apa?” tanya Rama pelan, dia ingin mendengar sekali lagi untuk memastikan jika telinganya tidak salah dengar..

“Lepaskan Cinta. Hentikan semua ini sebelum kamu terlanjur jauh. Cinta bukan perempuan yang tepat untukmu,” ucap Widya, nadanya dingin tapi tak bernada marah.

Rama menghela napas dalam-dalam, menahan gejolak dalam dadanya. Pencariannya selama ini belum membuahkan hasil, tetapi sang mama sudah memintanya untuk melepaskan Cinta.

"Ada banyak perempuan di luar sana, mengapa kau harus memilih pel*c
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    276. Bukti yang Tidak Bisa Dipungkiri

    Cinta menggeleng samar tidak percaya dengan begitu saja dengan ucapan Priambodo.“Aku ayah kandungmu. Aku tahu ini terlalu mendadak, terlalu gila untuk dipercaya. Tapi aku bersumpah atas nama apa pun, aku tidak akan pernah menyakitimu. Aku hanya ingin kau tahu siapa dirimu yang sebenarnya. Dan aku tidak akan diam saat anakku dimanfaatkan oleh siapa pun. Bahkan jika itu suamimu sendiri.”Cinta terduduk perlahan di kursi. Pikirannya berputar, hatinya kacau. Rahasia demi rahasia menghujani hidupnya dalam sekejap dan semua yang selama ini dia yakini, mulai tampak seperti kebohongan.Air matanya jatuh, untuk Rama, untuk Chiara, untuk dirinya sendiri yang sedang terombang-ambing di antara cinta, pengkhianatan dan kenyataan yang menyakitkan.“Apakah benar Rama yang telah menabrak Chiara?”“Aku tidak mungkin berbohong untuk hal sepenting ini. Aku tahu semua reputasi buruk Rama, ditambah sikap tidak bertanggungjawabnya karena meninggalkan Chiara tergeletak di pinggir jalan… dia tidak pantas un

  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    275. Pengakuan Priambodo

    Rama membeliakkan matanya. “Siapa Theo?”Selo Ardi menghembuskan napas secara kasar. “Dia orangnya Priambodo.”“Sial!” maki Rama, lebih pada dirinya sendiri yang tidak bisa melindungi Cinta, dan tidak peka dengan situasi.Ekspresi wajahnya mengelap. “Bisa jadi... ini perintah langsung dari Priambodo. Dan mereka bergerak dengan sangat rapi. Ini bukan penculikan biasa. Tapi, dari cara mereka memperlakukan Cinta dan Chiara, sepertinya mereka tidak diperintahkan untuk menyakiti.”Arman menarik napas panjang. “Jika Priambodo yang bergerak, aku rasa ini masalah yang sangat serius.”Rama mengepalkan tangan, dadanya sesak. “Kalau dia menyentuh Cinta atau Chiara sedikit saja…”Arman mengangkat tangan, menahan. “Jangan emosional. Kita selamatkan mereka, tapi harus dengan kepala dingin.”Selo Ardi mengangguk. “Saya akan segera susun tim. Tapi... kita juga harus memikirkan satu hal.”“Apa itu?” tanya Arman.“Mungkin kita bisa melakukan negosiasi, agar Priambodo melepas mereka... tanpa ada kekeras

  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    274. Sebuah Petunjuk

    Sementara itu di tempat yang berbeda, tepatnya di ruang tamu rumah keluarga Narendra yang megah dan dingin, ketegangan terasa pekat. Rama datang dengan napas terengah, wajahnya pucat dan penuh kecemasan. Matanya mencari sosok sang ayah, Arman Narendra, satu-satunya orang yang bisa dia andalkan saat seluruh dunia terasa runtuh.Tampak Selo Ardi, penasihat keluarga yang loyal, sudah duduk dengan wajah serius.Begitu juga Widya yang berdiri dengan tangan bersedekap di dada. Ketika Rama masuk, Widya langsung menyahut dengan nada sinis namun tetap terdengar anggun."Masih kau cari perempuan itu? Lihatlah… sejak Cinta masuk ke hidupmu, yang datang hanya masalah."Rama menatap mamanya dengan getir. Ia ingin membantah, ingin mengatakan betapa besar cintanya pada Cinta, tapi mulutnya tak sanggup terbuka. Yang bisa dia lakukan hanyalah memalingkan wajah, berusaha menahan amarah yang sebenarnya sudah siap meledak.Arman melangkah maju, menatap putranya lalu istrinya bergantian.“Widya…,” panggil

  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    273. Mengungkap Kebenaran

    Begitu mereka memasuki ruangan, Cinta menatap sekeliling. Ruangan itu ternyata bukan ruangan gelap atau menyeramkan seperti yang dia bayangkan. Ruangan itu terang dan hangat. Di dalamnya ada rak buku besar, lukisan pemandangan di dinding, dan meja kerja klasik yang dipenuhi bingkai foto. Tatap mata Cinta tertuju pada satu foto besar, foto pernikahan yang dia yakini adalah pernikahan Priambodo dan istrinya. Cinta terpaku, seperti pernah melihatnya, tapi dia lupa. Priambodo menarik napas panjang, lalu perlahan mengisyaratkan Cinta untuk duduk di sofa empuk berwarna krem yang menghadap langsung ke rak penuh foto-foto lawas. Cinta duduk dengan hati waspada, tubuhnya kaku, sementara matanya sesekali melirik foto pernikahan yang belum lama tadi membuatnya penasaran. Pertanyaan demi pertanyaan berputar dalam kepalanya, tapi tak satu pun dia lontarkan. Priambodo duduk di seberang, kedua tangannya saling menggenggam di pangkuan. Wajahnya tak sekeras sebelumnya, tak ada aura dingin seoran

  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    272. Dua Perasaan Berbeda

    Priambodo terhenti sejenak. Senyumnya makin lebar. Sementara wajah Cinta berubah antara bingung dan terperanjat. Dia tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Panggilan spontan dari Chiara membuat suasana yang tegang berubah canggung. Priambodo mengangkat kedua tangannya, seolah menyerah, lalu tertawa pelan. “Opa Genit, ya?” ujar Priambodo dengan nada menggoda. “Kenapa dibilang genit, anak cantik?” Chiara menatapnya dengan serius, lalu menjawab polos, “Karena waktu itu Opa suka senyum-senyum sendiri waktu lihat Mama…” Cinta langsung merengkuh tubuh Chiara dalam pelukannya. Berharap apa yang dia lakukan tidak menimbulkan amarah pada pria di hadapannya. Sementara itu Priambodo justru tertawa terbahak, lalu menunduk dan berlutut agar sejajar dengan Chiara. “Itu karena Mama kamu memang cantik,” ucap Priambodo dengan lembut, sambil menatap Cinta dengan tatap mata penuh binar bahagia. Cinta membeku, semakin dijejali rasa takut. Masih lekat dalam ingatan Cinta saat Priambodo berusaha

  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    271. Opa Genit

    Cinta melangkah perlahan menyusuri tiap sudut rumah yang terasa asing namun begitu nyaman itu. Rumah itu begitu megah, penuh detail klasik, namun tak ada satu pun petunjuk siapa pemiliknya. Tak ada foto keluarga, tak ada pajangan pribadi, hanya lukisan-lukisan bergaya naturalis hutan, danau, gunung bersalju, dan padang bunga liar. Semua tampak indah, tapi juga membuatnya semakin resah. Semuanya terlalu bersih, terlalu sempurna, tapi misterius.Cinta mulai merasa panik. "Rumah siapa ini? Bagaimana aku bisa di sini? Tapi… kenapa aku tidak bisa mengingat apa pun, bagaimana aku sampai di sini?" batin Cinta gemetar dipenuhi ketakutan.Tiba-tiba, terdengar suara lembut dari arah belakang."Non Cinta..."Cinta sontak berbalik, sedikit terkejut. Di hadapannya berdiri seorang perempuan paruh baya, mengenakan seragam rapi berwarna krem dan kerudung sederhana. Wajahnya teduh, senyumnya tulus, dan suaranya terdengar sopan serta penuh hormat."Non Cinta panggil saja Bi Siti, saya pembantu di ruma

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status