Share

42. Telepon dari Rizal

"Kamu bisa mulai kerja dari sekarang," ucap Oma Anggit pada Rizal. Tentu saja pria itu senang bukan main, karena selain semakin cepat ia dapat uang untuk kebutuhan sehari-hari. Ia juga bisa memperhatikan gerak-gerik Neneng dan Rizal. Kenapa tidak dari sekarang saja ia mengaku bahwa ia adalah suami Neneng dan Neneng tidak akan ia ceraikan? Ya karena ia masih butuh uang dan pekerjaan. Harga diri lelaki dilihat dari apa yang ia kerjakan untuk hidupnya bukan?

Rizal terus bermonolog sampai akhirnya sang Pemilik rumah kembali masuk. Pintu rumah mewah itu pun terdengar dikunci. Rizal menghampiri pria setengah baya yang bernama Yahya. Ia memperkenalkan diri, sembari mengorek informasi terkait pemilik rumah.

"Saya kaget, Pak, rumahnya gede banget ya," puji Rizal berpura-pura.

"Iya, emang kaya banget, Mas. Mana cucunya cuma satu, Den Jaya. Masih single, tapi di dalam tadi ada calonnya." Rizal mengangguk paham. Berarti perkataa Jaya bukan omong kosong karena penjaga rumah mereka sampai tahu .

"I
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status