Share

Bab 9

Author: Shatara
Melihat aku muncul, dia segera berlari mendekat dan menarik pergelangan tanganku, mengajakku bicara.

"Nissa, masalah antara kita belum selesai. Mana bisa kamu pergi begitu saja? Kamu nggak bisa begini padaku!"

"Perusahaan ini adalah hasil kerja keras kita berdua. Apa kamu tega melihatnya hancur begitu saja?"

Kemal terlihat sangat lelah, sampai urat-urat di matanya terlihat jelas.

Sudah pasti, dia tidak cukup istirahat belakangan ini.

Aku menatapnya, dan berkata sambil tersenyum sinis.

"Ternyata kamu sadar juga kalau kamu nggak bisa hidup tanpa aku, ya? Tapi bukankah kamu selalu meremehkan aku dan ingin menggantiku?"

"Kenapa? Asisten kecilmu nggak bisa membantumu?"

"Oh ya, aku ingatkan, sekarang kita sudah nggak ada hubungan apa-apa lagi. Aku juga nggak punya niat untuk menyelamatkan orang yang nggak ada hubungannya denganku."

Kemal memandangku dengan tatapan sangat putus asa.

Aku melepaskan tangannya dan berbalik pergi.

Namun, Kemal mengejar dan memelukku, tidak mau menyerah.

"Nissa, a
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Karma Itu Nyata Pengkhianatan   Bab 11

    Aku tidak peduli lagi dengan urusan Kemal.Aku mengganti jadwal penerbanganku dan tetap pergi ke luar negeri.Hari ketiga di Jerman, aku menjalani operasi.Operasinya berjalan lancar. Asalkan aku berusaha untuk sehat, aku akan segera bisa berjalan seperti orang normal lagi.Mungkin dalam waktu dekat, aku bisa mulai mendaki dan berkemah lagi.Sementara itu, peristiwa di bandara itu ramai dibicarakan di dalam negeri.Bagi perusahaan Kemal, ini menjadi pukulan besar lagi.Tindakannya yang dengan sengaja melukai orang di tempat umum memiliki bukti kuat, dan Yessy mengancam akan menuntutnya sampai hancur jika tidak diberi kompensasi.Namun, enam miliar, Kemal benar-benar tidak bisa menyediakannya.Jadi, dia tidak bisa menghindari kenyataan bahwa dia akan berakhir di penjara.Katanya, dia sudah berkali-kali meminta kepada Sandy, memaksa ingin bertemu denganku.Namun, setiap kali, yang dia dapatkan hanyalah makian pedas dari Sandy.Dia dimaki karena memang pantas mendapatkan itu semua.Dia ju

  • Karma Itu Nyata Pengkhianatan   Bab 10

    Yessy memegang wajahnya, memandang Kemal dengan ekspresi tidak percaya.Tiba-tiba, sebuah kabar mengejutkan terungkap."Kemal, di saat seperti ini, kamu masih juga melindungi wanita ini!""Lalu, bagaimana dengan anak yang ada di perutku ini? Apa kamu nggak peduli lagi?"Mendengar perkataan Yessy, mata Kemal terbelalak, wajahnya bingung.Dia segera menggelengkan kepala dan membantah."Nggak mungkin, sama sekali nggak mungkin!"Kemal menoleh ke arahku, matanya penuh dengan kesungguhan."Nissa, aku nggak melakukan itu!"Mendengar penjelasannya yang lemah dan tidak meyakinkan, aku sama sekali tidak terpengaruh.Bahkan aku hampir ingin mengucapkan selamat.Terikat dengan orang seperti Yessy, itu bisa dianggap sebagai hukuman bagi Kemal.Melihat Kemal seperti tidak percaya, Yessy buru-buru mengeluarkan hasil tes kehamilan dari tasnya dan melemparkannya ke depan Kemal."Kemal, buka matamu dan lihat dengan jelas!""Kamu pilih wanita cacat itu, atau kami berdua, ibu dan anak ini!"Dengan tekana

  • Karma Itu Nyata Pengkhianatan   Bab 9

    Melihat aku muncul, dia segera berlari mendekat dan menarik pergelangan tanganku, mengajakku bicara."Nissa, masalah antara kita belum selesai. Mana bisa kamu pergi begitu saja? Kamu nggak bisa begini padaku!""Perusahaan ini adalah hasil kerja keras kita berdua. Apa kamu tega melihatnya hancur begitu saja?"Kemal terlihat sangat lelah, sampai urat-urat di matanya terlihat jelas.Sudah pasti, dia tidak cukup istirahat belakangan ini.Aku menatapnya, dan berkata sambil tersenyum sinis."Ternyata kamu sadar juga kalau kamu nggak bisa hidup tanpa aku, ya? Tapi bukankah kamu selalu meremehkan aku dan ingin menggantiku?""Kenapa? Asisten kecilmu nggak bisa membantumu?""Oh ya, aku ingatkan, sekarang kita sudah nggak ada hubungan apa-apa lagi. Aku juga nggak punya niat untuk menyelamatkan orang yang nggak ada hubungannya denganku."Kemal memandangku dengan tatapan sangat putus asa.Aku melepaskan tangannya dan berbalik pergi.Namun, Kemal mengejar dan memelukku, tidak mau menyerah."Nissa, a

  • Karma Itu Nyata Pengkhianatan   Bab 8

    Beberapa hari kemudian, aku menghubungi seorang ahli tulang terkenal di luar negeri, dan aku berencana pergi ke luar negeri untuk menjalani pengobatan.Di saat aku baru saja cedera, sebenarnya itulah peluang terbaik untuk menjalani pengobatan.Namun, inilah yang dikatakan Kemal."Nissa, apa pun yang terjadi padamu, cintaku padamu nggak akan berubah."Namun seiring waktu berjalan, dia mulai muak dengan pembicaraan orang-orang di sekitarku."Istri Kemal itu cacat kaki."Kalimat ini menjadi duri yang menancap dalam di hati Kemal.Ketika aku kembali mengajukan untuk pergi ke luar negeri untuk pengobatan, tiba-tiba dia marah besar."Nissa, aku sudah bilang apa pun yang terjadi padamu, aku akan tetap mencintaimu. Jadi, kenapa kamu harus menghabiskan uang untuk hal yang nggak perlu?""Dan, bisakah kamu nggak egois? Kalau kamu pergi ke luar negeri, siapa yang akan merawatku?"Saat itulah aku baru menyadari, bahwa janji seorang pria adalah hal yang paling tidak bisa diprediksi.Berita tentang a

  • Karma Itu Nyata Pengkhianatan   Bab 7

    Selama aku dirawat di rumah sakit, Kemal menunjukkan perhatian dan perawatan yang belum pernah dia tunjukkan sebelumnya.Namun, aku sangat tahu, semua itu hanya usaha sia-sia yang tidak akan mengubah apa-apa.Dia melihat reaksiku yang dingin, lalu mulai mengingatkan kembali masa lalu kami.Meski begitu, apa pun yang dia katakan, aku hanya diam.Semua hal yang ingin aku katakan, sudah lama hilang dalam lima tahun pernikahan ini.Pada hari aku keluar dari rumah sakit, pengacara mengetuk pintu kamar rawat.Dia menyerahkan surat perjanjian perceraian yang telah disiapkan.Begitu Kemal menerimanya, wajahnya langsung berubah, dan dia berteriak marah pada pengacara itu."Keluar! Aku nggak butuh kamu di sini!"Tak lama kemudian, hanya tinggal kami berdua di kamar itu.Aku lihat dia sama sekali tidak berniat menandatangani, lalu aku berkata dengan dingin."Kemal, kamu yang pertama kali mengajukan perceraian. Kamu juga yang berteriak di kamar rumah sakit akan melepaskanku. Sekarang perjanjian pe

  • Karma Itu Nyata Pengkhianatan   Bab 6

    Kemal masuk dengan marah, matanya melirik ke sekeliling ruang rawat, kemudian dia tertawa sinis."Nissa, kamu benar-benar sudah berani! Bahkan sampai mengumpulkan banyak orang untuk membohongiku!""Katanya mau cerai! Kenapa sekarang malah mencariku! Aku kasih tahu ya, kata-kata yang sudah diucapkan oleh Kemal itu nggak bisa dicabut! Kalau sekarang kamu menyesal, nggak ada lagi kesempatan!"Setelah itu, dia belum merasa puas, langsung mengambil air di atas meja dan menyiramkannya ke wajahku.Ayah Kemal langsung berteriak untuk menghentikan."Berhenti! Nissa, dia ...."Namun, sebelum ayahnya selesai berbicara, Kemal dengan sinis memotong."Ayah, jangan pura-pura lagi! Kalau dia sudah nggak tahu berterima kasih dan ingin cerai, aku akan mengabulkannya!"Namun, sesaat kemudian, aku tiba-tiba mulai batuk hebat.Air itu mengalir melalui saluran pernapasan dan masuk ke hidungku, membuatku tercekik dan tidak bisa bernapas.Batukku makin keras, tabung pernapasan transparan itu juga mulai dipenu

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status