Share

Bab 50 - Tak ada pilihan.

Pov Diana.

Dokter menerobos masuk, berlari kecil kearahku.

"Sangga kepala pasien, Sus," titah Dokter saat melihat kondisi Mas Mahesa. Mata suamiku terbuka bola matanya terus berada disatu sisi, lidahnya terjulur keluar suara gemeletak giginya terdengar kuat.

Aku bergidik ngeri, lidah Mas Mahesa mengucurkan darah. Sepertinya Mas Mahesa menggigit lidahnya sendiri.

"Pasang bantuan pernafasan, Sus," titah Dokter pada asistennya. Mas Mahesa mengerang, terdengar suara mengorok dari mulutnya.

Mamah menangis histeris melihat Mas Mahesa, hatiku pun menjerit pilu melihat Mas Mahesa yang seperti sedang menghadapi sarakatulmaut.

Ya Tuhan ... jika Mas Mahesa bisa bertahan, mungkin aku bisa memaafkan dan membersamai dirinya lagi.

Dokter melepas kancing baju Mas Mahesa, juga memiringkan tubuhnya. Dua menit dalam keadaan tegang akhirnya tubuh Mas Mahesa berangsur tenang.

"Tolong selalu awasi pasien. Jangan ditinggal sendirian," ucap Dokter setelah memastikan keadaan Mas Mahesa baik-baik saja.

"Kenapa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status