Share

Bab 51 - Kembali pulang

"Apapun bisa aku lakukan," sambungnya sambil menghembuskan nafas diwajah dan mencium pipiku dengan tatapan mesum dan senyum menyerigai.

Aku beringsut sedikit menjauh, bau nafasnya membuat perutku bergejolak.

"Saya ingin bebas, tolong saya," ucapku dengan suara terbata.

"Nanti malam, datang kelorong disebelah kiri. Jam satu dini hari," sahutnya masih dengan senyum menjijikan.

"Makanlah, kau butuh tenaga extra untuk nanti malam," sambung laki-laki itu sebelum keluar dari pintu.

Aku bergidik ngeri, menepis kasar wajah dan pipi bertubi-tubi. Rasanya menjijjkan sekali, tapi aku butuh bantuannya.

Dengan tangan bergetar, aku mengambil plastik makanan itu. Mataku berbinar saat melihat banyaknya makanan favoritku didalam plastik.

Fikiran melayang, tak terasa meraba perut yang dulu pernah berisi seorang bayi. Bagaimana kabar bayi itu, saat melahirkannya aku bahkan sama sekali tidak memberinya asi. Sesungguhnya, aku ingin merawatnya beberapa hari. Tapi Ibu, tentu saja tidak menyetujuinya.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status