Share

Bab 49 - Kalut.

"Halo, Di. Bisa kerumah sakit sekarang? Kondisi Mahesa menurun," jawab Mamah dengan suara panik.

Aku dan Ibu saling berpandangan, rasa cemas langsung menyelusup dihatiku.

"Mas Mahesa kenapa, Mah?" tanyaku cepat.

"Nafasnya sesak, dia terus memanggil namamu," jawab Mamah dengan suara tersendat-sendat.

"Kamu datang ya, Nak. Mamah tunggu," Mamah langsung menutup sambungan.

"Mahesa kenapa, Di?" tanya Ibu.

"Tidak tahu, Bu. Mamah bilang nafasnya sesak," jawabku panik.

Aku langsung beranjak dari kursi, Ibu menahan tanganku.

"Mau kerumah sakit?"

"Iya Bu. Kasihan Mas Mahesa," jawabku cemas.

Ibu menghela nafas, lalu melepas pegangan tangannya. "Sejujurnya Ibu tidak mau kamu repot-repot menguruh Mahesa. Laki-laki itu sudah keterlaluan menyakitimu," desah Ibu dengan wajah prihatin.

"Tapi ... mau bagaimana lagi, kamu masih istrinya," sambung Ibu, pasrah.

"Diana tidak apa-apa kok, Bu. Mungkin saat ini Mas Mahesa sedang menerima apa yang dia tuai," jawabku diiringi nafas panjang.

Sejujurnya aku cuku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status