Share

Awal perjalanan

Astutik begitu terkagum melihat keramaian kota yang tak pernah dia temui didesanya. Selama ini Astutik tidak pernah keluar jauh dari desanya.

Sama seperti ibunya, Astutik adalah seorang gadis yang pendiam dan pemalu.

Astutik begitu menikmati perjalanan ini, seakan dia lupa dengan beban yang dia tinggalkan dirumah karena ketidak setujuan bapaknya.

"Bu, apakah ini masih jauh?"

"Apakah kamu sudah lelah sayang?"

Dielusnya rambut anaknya dengan lembut, rambut yang hitam legam itu terurai, menambah pesona anaknya yang kini telah beranjak remaja.

"Tidak bu, justru Tutik sangat menikmati perjalanan ini, ternyata kota seperti ini ya Bu. Banyak kendaraan, banyak orang berjualan, banyak rumah-rumah yang menjulang tinggi. Pantas saja dulu ibu kerasan disini"

Astutik berucap dengan sangat ringan, sehingga tanpa dia sadari menggores hati sang ibu.

"Ibu tidak pernah menikmati keberadaan ibu disini nduk, disini adalah tempat ibu berjuang dengan keras, bermandikan peluh dan air mata. Disini tempat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status