Share

Penyesalan tak berujung

Tukiman menatap kamar yang biasa digunakan istri dan anak perempuannya dengan nanar. Serasa ada yang tercabut dari dadanya, rasanya begitu sakit.

Tukiman menyadari kesalahannya, dia terlalu egois. Sungguh dia tak bermaksud menyakiti hati dua orang yang paling berharga dalam hidupnya tersebut. Tukiman hanya tak ingin berpisah dari mereka, terlebih dikota dimana saat ini mereka berada, ada seseorang yang sangat dia cemburui.

Sungguh semua ini dia lakukan karena besarnya rasa cinta kepada keduanya.

Dia menyesal telah bersikap kasar kepada Menik, sehingga melukai hatinya.

Sungguh melihat Menik terluka karena sikap dan ucapnya, Tukiman pun juga merasakan sakit yang sama. Itu semua dia lakukan untuk menutupi ketidak percayaan dirinya menghadapi Menik yang kini semakin bersinar terang dan bisa berdiri tegap, seakan tak lagi membutuhkannya. Harga dirinya sebagai seorang laki-laki terasa tercabik habis.

Kini setelah keduanya pergi, rasa takut akan kehilangan itu semakin menjelma menjadi nyata.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status