Share

Kepedihan hati Mursiyem

Mursiyem sempat bimbang, namun akhirnya dia kembali kepada keputusannya untuk kembali bersama pak Jarno saja, dia sudah bagitu malu untuk pulang bersama keluarganya, dia menolak permintaan pengasuhnya untuk kembali, Mursiyem sangat merasa bersalah tentang apa yang sudah menimpa keluarganya, dia menyalahkan diri sendiri, merasa bahwa kamatian sang bapak adalah dia sebagai penyebabnya, merasa bahwa dirinya adalah aib dan tidak pantas untuk kembali. Mursiyem menahan segala kepedihan hatinya dan melawan rasa rindu kepada ibu dan juga saudara-saudaranya, dia terus berjalan menuju tempat dimana andong pak Jarno diparkir kan. Dia berusaha tidak menoleh ataupun menghiraukan sangat pengasuh, karena dia tahu begitu dia menoleh, benteng pertahanannya akan runtuh.

"Ndoro tunggu, mbok bahkan belum tahu siapa nama putri cantik ini, biarkan sebentar saja mbok menggendongnya, seperti mbok menggendong ndoro ayu ketika masih kecil dulu"

Langkah kaki Mursiyem berhenti, hatinya sedikit melunak. Dia meli
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status