Vina datang ke sebuah Restaurant mewah yang ada di selatan kota. Restaurant ini milik salah satu teman Bisnis papa Adam. Dulu sebelum Vina pindah ke luar negeri dan waktu Papa Adam masih ada, setiap Weekend selalu makan di Restaurant ini. Kini setelah beberapa tahun tidak ke tempat ini, ada sedikit perubahan. Dulu Restaurant ini tidak seluas ini. Sekarang sudah semakin berkembang. Vina tersenyum kepada salah satu pelayan yang menyapanya. Mereka masih mengenali Vina.
“ Kak Vina sudah lama tidak kesini, semakin cantik saja sekarang” kata Manager Restaurant dengan ramah. “ Kamu Juga semakin Cantik ” Balas Vina tak kalah ramahnya.“ Kak Vina Bisa saja, oh iya tadi pak Allan pesan untuk meminta Kak Vina menunggu di Ruang VIP” Kata manager yang bernama Siska mengantar Vina ke ruang VIP. Vina masuk keruangan VIP yang bernuansa Hitam putih dengan beberapa lukisan yang menempel di dinding, terkesan mewah ditambah lagi dengan Aromatherapy lavender yang menguap di setiap sudut ruangan, akan membuag siapapun nyaman berada di ruangan ini. Belum ada sepuluh menit menunggu pintu ruang VIP di buka dan dua orang pria masuk. Vina sangat terkejut kedatangan Hendrawan dari Basuki Group. Karena ia hanya akan bertemu dengan Allan Simon sang Notaris. “ Oh ada Om Hendra? Apa kabar Om? Vina berdiri dan menyalami lelaki yang sudah berumur. “ Vina ! Om kira kamu sudah tidak mau lagi pulang ke sini? Seru Hendrawan sambil memeluk Vina yang sudah dia anggap seperti anak sendiri.“ Haha...Iya Om, soalnya tiba tiba kangen sama Sharla, jadi ya pulang deh” “ Kamu harusnya tetap disisi Sharla Vin, untuk mengurus perusahaan Papa kalian” ucap Allan. “ Aku merasa tidak berhak untuk ikut campur dalam Perusahaan, semuanya milik Sharla dan anaknya” kata Vina.Memang alasan Vina tinggal di luar negeri karena ia merasa tidak enak dengan Sharla. Vina menyadari dirinya hanyalah anak angkat tidak sepantasnya mendapatkan bagian sama besarnya dengan apa yang sharla dapatkan.
“ Omong kosong dari mana yang kau ucapkan Vina, Adam sudah mengangkat kamu menjadi anaknya dan kamu berhak lebih dari siapapun” kata Hendrawan kepada Vina. Hendrawan juga sudah lama menjalin hubungan bisnis dengan Keluarga Adam. Bahkan sudah seperti keluarga, saling mendukung usaha masing masing dan membantu jika ada salah satu yang kesusahan. Anak anak Hendrawan juga Akrab dengan Vina dan Sharla. Tapi sejak Adam meninggal seperti ada jarak antara dua keluarga tersebut. Belum lagi Hendra yang melihat gelagat aneh dari Devano. Ia hanya bisa berharap Vina bisa menyelesaikan kekhawatirannya.“ Terus kamu mau apa Vina minta Ketemu sama Aku “ Kata Allan mulai menanyakan kenapa Vina mau menemuinya jika tidak mau kembali ke perusahaan. Tadinya Allan berpikir senang ketika mengetahui Vina pulang dan meminta bertemu. Makanya ia mengajak Hendrawan karena Hendrawan cukup dekat dengan Adam dulunya. Sama seperti Hendra Allan juga tidak menyukai Devano.“ Oh itu ada beberapa hal yang harus aku bicarakan dengan Pak Allan mengenai aset aset papa yang di tinggalkan untuk Sharla” kata Vina.“ Oh Seperti yang saya Katakan sewaktu beberapa tahun yang lalu, jika Adam mewariskan semua aset nya untuk kamu dan Sharla yang sekarang di pimpin oleh Devano” kata Allan menjelaskan. Allan sedikit bingung dengan Maksud Vina kenapa ia tiba tiba menanyakan aset aset itu. Tapi Ia masih percaya pada Vina tidak mungkin akan menyakiti Sharla. “ Vina Cuma mau memastikan untuk Aset perusahaan masih Sharla kan kepemilikannya dan apakah Devano punya Saham di perusahaan?“ Semuanya masih atas nama Sharla, dan Dan Devano punya saham lima persen. “ Kalau Boleh Om kasih Saran, kamu tidak usah kembali ke luar negeri, kamu kembali lagi saja untuk mengurus perusahaan” saran Hendrawan. “ Rencananya memang aku mau tetap tinggal untuk waktu yang aku belum tahu Om. Kemarin juga Sharla meminta untuk masuk ke perusahaan supaya suaminya tidak sibuk terus, Makanya Vina minta sama pak Allan untuk mengaturnya kata Vina dengan Hati hati.“ Oh Syukurlah kalau kamu mau bantu mengurus perusahaan, kapan kamu bisa masuk biar saya siapkan semuanya” jawab Allan dengan Semangat. Vina merasa heran dengan antusiasme yang di tunjukan pak Allan. “ mungkin lusa saya sudah siap ke perusahaan dan oh iya, saya Hubungi Amanda tidak tersambung apakah ia menganti Nomor telpon” “ Amanda sudah tidak ada di perusahaan lagi, sudah di pecat sama Devano”“ Hah! dipecat kenapa? bukannya Amanda orang yang loyal pada perusahaan” ucap Vina terkejut. Sepertinya Devano sudah merusak semuanya. Mungkinkah Devano punya niat untuk mengambil perusahaan dan membuang Sharla demi selingkuhanya batin Vina. Ia harus cepat bertindak untuk memberitahukan Sharla tentang perselingkuhan Devano, jika terlambat semuanya akan hancur.“ Makanya Om Hendra mau ketemu kamu sekalian ada yang ingin Om sampaikan sama kamu Vina, tapi sepertinya kamu juga melihat ada kejanggalan” kata kata Hendrawan menyadarkan vina dari lamunanya. “ Iya Om, Vina juga bingung kenapa bisa di pecat ada masalah apa? “ Waktu itu Devano bilang ke saya katanya Amanda membocorkan data perusahaan “ kata Allan sambil menatap Vina. Terlihat jelas jika Vina juga tidak percaya akan alasan itu. “ Saya tidak percaya kalau Amanda melakukan itu, apakah sudah di buktikan perusahaan mana yang bekerjasama dengan Amanda” “ Kasusnya menghilang begitu saja, karena Devano yang bertindak semuanya tidak ada yang berani secara dia CEO Saat Ini suami Sharla selaku Pemilik dan pemegang saham terbesar di Owen Group” “ Om Hendra tadi bilang ada yang ingin om sampaikan? Kata Vina beralih kepada Om Hendra. “ Gini Om hanya menduga kalau ada yang tidak beres dengan Devano, Beberapa Bulan yang lalu Allan bilang sama saya jika Devano membeli sebuah Apartement mewah mengunakan uang perusahaan, Om hanya takut jika Devano tidak jujur” kata Hendrawan hati hati.“ Dan aku mau menanyakan ke Sharla tidak berani” sambung Allan “ Sebetulnya memang ada yang tidak beres makanya saya mengajak pak Allan untuk bertemu” kata Vina. “ Om percaya sama kamu Vina, kamu pasti bisa mengatasinya” kata Hendrawan. “ Terima kasih banyak Om hendra, pak Allan masih mempercayai Vina.Dengan terpaksa, Vina juga memberitahukan tentang perselingkuhan Devano. Vina juga meminta Allan untuk merahasiakan jika Vina akan kembali keperusahaan. Hal pertama yang Vina rencanakan adalah memberi tahu Sharla dan akan menyelidiki siapa yang mengantikan Amanda sebagai Sekertaris di perusahaan. Tapi yang paling penting hari ini Vina akan menghubungi Amanda setelah mendapatkan nomor telpon dari Pak Allan.[ Devano aku akan membuat kamu membayar semua penghianatan yang kamu lakukan kepada Sharla. Kamu pikir dengan tidak ada Papa, kamu bisa seenaknya saja memperlakukan Sharla. Selama masih ada aku kamu tidak akan bisa menyentuh ataupun menyakiti Sharla sedikitpun batin Vina dengan geram]Setelah bisa menghubungi Amanda dengan segera Vina meluncur untuk bertemu Amanda. Ia tidak sabar mendengar apa yang terjadi? Dan kenapa bisa di pecat?.Sebelum bertemu dengan Amanda, ia tidak lupa mengirimkan pesan ke Sharla jika malam ini ia akan pulang malam.Sharla duduk di depan meja rias miliknya, hatinya dipenuhi dengan kegusaran. Masih tidak percaya saat Suaminya memarahinya hanya karena dirinya berkata tegas terhadap Maya. Bahkan suaminya tidak memberikan kesempatan untuk membela. Apa yang salah dengan dirinya. Dia menatap cermin yang ada di depannnya. Wajahnya masih terlihat cantik meskipun tanpa riasan make up. Kulitnya masih mulus dan bening. Mungkinkah karena ia terlalu sibuk, sehingga kurang memperhatikan suaminya. Tapi jika kita bisa kilas balik Sharla sibuk saat suaminya sudah di kantor. Ketika suaminya sudah pulang ia selalu mengutamakan kebutuhan suaminya. Malah suaminya yang jarang menyentuhnya.Tanpa terasa Sharla mengeluarkan Air mata yang jarang sekali ia keluarkan. Sharla rela merawat Ibu dari suaminya dengan penuh kasih sayang karena ia mau berbakti kepada suami. Secapek apapun Sharla tidak pernah mengeluh ataupun menangis. Kini se
Devano merenungkan apa yang telah di ucapkan oleh Sharla, jika Sharla benar meminta Vina kembali keperusahaan bisa bisa ia ketahuan apa yang di lakukan selama ini termasuk memecat Amanda. Pasti Sharla minta bukti bukti jika memang Amanda bersalah. Karena Amanda memang sudah lama bekerja pada keluarga Sharla. Dari menjadi sekertaris Adam. Dan memang Amanda orang yang loyal pada perusahaan. Devano memecat Amanda tanpa memberitahukan ke Sharla. Dan ia juga sudah membuat Amanda membenci Sharla supaya tidak ada lagi komunikasi di antara keduanya.Ia harus mencegah hal itu terjadi, tapi ia tidak tahu bagaimana caranya. Saat ini Sharla sedang marah dan ini pertama kalinya Devano melihat istrinya marah. Dari pacaran sampai menikah Istrinya tidak pernah marah sampai seperti sekarang.Jika sampai Vina ikut campur dalam masalah perusahaan, semuanya bisa berantakan. Jika sampai Sharla tahu dirinya selingkuh dengan Nadia bisa hancur hidupnya. Ap
Pagi itu Devano bangun sedikit terkejut karena mendapati istrinya semalam tidak tidur di sisinya. Dan saat ia kedapurpun tidak juga ditemukan Sharla. Jika di pagi biasanya dirinya akan mendapatkan sarapan pagi hari ini kosong tidak ada apapun di meja makan.Dari dalam kamar ibunya terdengar memanggil. Mau tidak mau Vano yang menggantikan Sharla mengurus ibunya. Setelah selesai memandikan ibunya, Vano membersihkan diri dan langsung siap siap mau berangkat. Saat ia keluar kamar ia melihat Sharla dan Al keluar dari kamar Vina dengan rapi. Al mengunakan seragam sekolahnya dan Sharla siap menghantar kesekolah..“ Saya kira Mami tadi pergi soalnya tidak ada buat sarapan, dan Mama juga tidak di urus” kata Vano pada Istrinya.“ Oh iya mulai Besuk panggil maya saja untuk Urus mama, aku setiap hari akan mendampingi Al kesekolah” kata Sharla Cuek.“ Maksud Mami apa?, kan tahu sendiri maya rep
Rapat telah berlangsung dengan lancar, semua pemegang saham setuju dengan kembalinya Vina ke Perusahaan, selain itu dia juga mendapatkan kepercayaan penuh dari para pemegang saham. Dan semua itu atas bantuan Sharla. Yang diam diam menghubungi para pemegang saham.Vano semakin geram di buatnya, dirinya tidak akan menyangka jika Sharla berani bertindak sendiri tanpa memberitahukan terlebih dahulu. Vano berada di ruangannya rasanya ia mau marah tapi di ruangan itu Ada Amanda. Ia melongarkan dasinya yang serasa mencekik lehernya. Sementara Amanda memperhatikan dengan sekilas dan merasa puas melihat Vano tertekan.Tanpa mengetuk pintu Vina masuk kedalam ruangan Ceo dengan senyuman yang sangat puas, apalagi saat melihat Vano yang kacau tapi tidak bisa berbuat apa apa.“ Amanda nanti semua berkas berkas kirim ke ruangan aku ya, dan jangan lupa berkas lama juga kirim ke aku” Kata Vina kepada amanda tanpa menghiraukan Vano.“ Untuk apa berk
Mohon maaf jika masih banyak kesalahan dalam penulisan. Karena masih dalam tahap belajar. Sore itu Vano pulang kembali kerumahnya, rencana mau menemani Nadia gagal total. Mau tidak mau Vano harus mencari alasan bagaimana menjelaskan kebohonganya pada Sharla. Saat sampai di rumahnya Vano dikagetkan oleh seorang laki laki tinggi berbadan tegap sedang menjaga pos Sekuriti depan rumahnya. Dulu rumah Sharla memang di jaga satpam tapi sejak kepergian papa Sharla semuanya diberhentikan oleh Vano, karena merasa dia bisa melindungi keluarganya. Tapi sekarang semuanya tampak seperti semula. Kejutanya tidak sampai di situ saat masuk kedalam rumah juga ada Suster yang merawat mamanya.“ Mbk siapa? “ tanya Vano saat melihat suster keluar dari kamar mamanya sambil membawa baskom berisi Air.“ Oh.. Nama saya, Anya pak” jawab Suster Anya dengan sopan.“ Maksud saya siapa anda
Setelah memikirkan semuanya Vano akhirnya akan mengalah dan mengikuti semua kemauan Sharla termasuk membiarkan suster Anya mengurus mamanya. Karena tidak mungkin juga dia sendiri yang mengurus mamanya. Vano memutuskan sementara akan bertahan di perusahaan dan mengikuti apa yang dikehendaki Vina mengenai perusahaan hingga dirinya menemukan cara untuk membuat Sharla membenci Vina. Tanpa Vina Sharla tidak akan berani berbuat macam macam.Malam itu Vano ikut bergabung dengan Istrinya di ruang bermain anaknya. Namun sambutan dingin yang didapatkan dari tatapan mata anaknya. Entah kenapa Vano melihat jika Al sudah banyak berubah “ Al papi bacakan cerita ya” kata Vano pada anaknya. Al hanya diam tidak mengiyakan, juga tidak menolaknya. Sebagai gantinya ia mengajak maminya pergi tidur.Vano merasa terpukul dengan apa yang ia lihat barusan. Kini tidak hanya Sharla yang mengabaikannya tapi juga anaknya. Padahal dulu Al sangat dekat dengannya. Vano menya
Setelah memutuskan untuk mengalah pada Sharla dan kakaknya, hari itu Vano pergi kekantor seperti biasanya. Seperti tidak ada yang terjadi sebelumnya Vano meminta Amanda menyiapkan beberapa Dokumen yang harus Dia tanda tanganin dan menanyakan bagaimana perkembangan perusahaan selama dia tidak dikantor.‘ Nih orang masih percaya diri sekali, dikiranya dirinya masih seorang Ceo yang berkuasa apa? Asal kau tahu saja masa kejayaan kamu sudah selesai’“ Untuk sekarang Pak Vano diminta Ibu Vina untuk mengurus cabang perusahaan yang di timur kota, mungkin bu Vina akan memberitahukan di Rapat jam 11 siang ini” jawab AmandaDevano merasakan seperti disambar petir saat mendengar dirinya akan dipindahkan untuk mengurus perusahaan yang tidak ada nilainya.‘ Kurang ajar Vina berani dia menjatuhkan aku, akan aku buat dia menyesal dan membayar penghinaan ini’“ Maksudnya apa ya Amanda? Tanya Vano pura pura ti
Sharla berada didapur sedang menyiapkan makan malam dan dibantu dengan Bi Asih. Beberapa kali dia melirik suaminya yang sedang duduk di sofa sedang melihat TV. Dilihat suaminya sedang menganti saluran televisi yang mungkin akan cocok untuknya. ‘ apa yang sedang dilakukan? Kelihatanya dia sedang dalam kondisi yang baik? Apa mungkin dia habis bertemu dengan Nadia? Pikir Sharla dan merasakan sesak didadanya.Bagaimanapun juga Sharla sudah lama bersama dengan Devano dan baru kali ini Dia membenci suaminya. ‘ Sharla kamu tidak boleh lemah, suami kamu sudah menyakiti kamu dan anak kamu. Jangan mudah untuk memaafkan ataupun berbaik padanya batin Sharla.Awalnya Sharla tidak akan membiarkan Nadia menang, dia akan membuat Devano kembali padanya demi Al. Namun setelah melihat Al sudah tidak begitu suka terhadap Papinya di tambah lagi kelakuan Vano yang sepertinya tidak ada penyesalan. Malah makin sering bertemu dengan Nadia, membuat Sharla mengambil kep