Share

Part 5

Vina datang ke sebuah Restaurant mewah yang ada di selatan kota. Restaurant ini milik salah satu teman Bisnis papa Adam. Dulu sebelum Vina pindah ke luar negeri dan waktu Papa Adam masih ada, setiap Weekend selalu makan di Restaurant ini. Kini setelah beberapa tahun tidak ke tempat ini,  ada sedikit perubahan. Dulu Restaurant ini tidak seluas ini. Sekarang sudah semakin berkembang. Vina tersenyum kepada salah satu pelayan yang menyapanya. Mereka masih mengenali Vina. 

“ Kak Vina sudah lama tidak kesini, semakin cantik saja sekarang” kata Manager Restaurant dengan ramah. 

“ Kamu Juga semakin Cantik ” Balas  Vina tak kalah ramahnya.

“ Kak Vina Bisa saja, oh iya  tadi pak Allan pesan untuk meminta Kak Vina menunggu di Ruang VIP” Kata manager yang bernama Siska mengantar Vina ke ruang VIP. 

Vina masuk keruangan VIP yang bernuansa Hitam putih dengan beberapa lukisan yang menempel di dinding, terkesan mewah ditambah lagi dengan Aromatherapy lavender yang menguap di setiap sudut ruangan, akan membuag siapapun nyaman berada di ruangan ini. 

Belum ada sepuluh menit menunggu pintu ruang VIP di buka dan dua orang pria masuk. Vina sangat terkejut kedatangan Hendrawan dari Basuki Group. Karena ia hanya akan bertemu dengan Allan Simon sang Notaris. 

“ Oh ada Om Hendra? Apa kabar Om? Vina berdiri dan menyalami lelaki yang sudah berumur. 

“ Vina ! Om kira kamu sudah tidak mau lagi pulang ke sini? Seru Hendrawan sambil memeluk Vina yang sudah dia anggap seperti anak sendiri.

“ Haha...Iya Om, soalnya tiba tiba kangen sama Sharla, jadi ya pulang deh” 

“ Kamu harusnya tetap disisi Sharla Vin, untuk mengurus perusahaan Papa kalian” ucap Allan. 

“ Aku merasa tidak berhak untuk ikut campur dalam Perusahaan, semuanya milik Sharla dan anaknya” kata Vina.

Memang alasan Vina tinggal di luar negeri karena ia merasa tidak enak dengan Sharla. Vina menyadari dirinya hanyalah anak angkat tidak sepantasnya mendapatkan bagian sama besarnya dengan apa yang sharla dapatkan. 

“ Omong kosong dari mana yang kau ucapkan Vina, Adam sudah mengangkat kamu menjadi anaknya dan kamu berhak lebih dari siapapun” kata Hendrawan kepada Vina. Hendrawan juga sudah lama menjalin hubungan bisnis dengan Keluarga Adam. Bahkan sudah seperti keluarga, saling mendukung usaha masing masing dan membantu jika ada salah satu yang kesusahan. Anak anak Hendrawan juga Akrab dengan Vina dan Sharla. Tapi sejak Adam meninggal seperti ada jarak antara dua keluarga tersebut. Belum lagi Hendra yang melihat gelagat aneh dari Devano. Ia hanya bisa berharap Vina bisa menyelesaikan kekhawatirannya.

“ Terus kamu mau apa Vina minta Ketemu sama Aku “ Kata Allan mulai menanyakan kenapa Vina mau menemuinya jika tidak mau kembali ke perusahaan. Tadinya Allan berpikir senang ketika mengetahui Vina pulang dan meminta bertemu. Makanya ia mengajak Hendrawan karena Hendrawan cukup dekat dengan Adam dulunya. Sama seperti Hendra Allan juga tidak menyukai Devano.

“ Oh itu ada beberapa hal yang harus aku bicarakan dengan Pak Allan mengenai aset aset papa yang di tinggalkan untuk Sharla” kata Vina.

“ Oh Seperti yang saya Katakan sewaktu beberapa tahun yang lalu, jika Adam mewariskan semua aset nya untuk kamu dan Sharla yang sekarang di pimpin oleh Devano” kata Allan menjelaskan. Allan sedikit bingung dengan Maksud Vina kenapa ia tiba tiba menanyakan aset aset itu. Tapi Ia masih percaya pada Vina tidak mungkin akan menyakiti Sharla. 

“  Vina Cuma mau memastikan untuk Aset perusahaan masih Sharla kan kepemilikannya dan apakah Devano punya Saham di perusahaan?

“ Semuanya masih atas nama Sharla, dan Dan Devano punya saham lima persen. 

“ Kalau Boleh Om kasih Saran,  kamu tidak usah kembali ke luar negeri, kamu kembali lagi saja untuk mengurus perusahaan” saran Hendrawan. 

“ Rencananya memang aku mau tetap tinggal untuk waktu yang aku belum tahu Om. Kemarin juga Sharla meminta untuk masuk ke perusahaan supaya suaminya tidak sibuk terus, Makanya Vina minta sama pak Allan untuk mengaturnya kata Vina dengan Hati hati.

“ Oh Syukurlah kalau kamu mau bantu mengurus perusahaan, kapan kamu bisa masuk biar saya siapkan semuanya” jawab Allan dengan Semangat. Vina merasa heran dengan antusiasme yang di tunjukan pak Allan. 

“ mungkin lusa saya sudah siap ke perusahaan dan oh iya, saya Hubungi Amanda tidak tersambung apakah ia menganti Nomor telpon” 

“ Amanda sudah tidak ada di perusahaan lagi, sudah di pecat sama Devano”

“ Hah! dipecat kenapa? bukannya Amanda orang yang loyal pada perusahaan” ucap Vina terkejut. Sepertinya Devano sudah merusak semuanya. Mungkinkah Devano punya niat untuk mengambil perusahaan dan membuang Sharla demi selingkuhanya batin Vina. 

Ia harus cepat bertindak untuk memberitahukan Sharla tentang perselingkuhan Devano, jika terlambat semuanya akan hancur.

“ Makanya Om Hendra mau ketemu kamu sekalian ada yang ingin Om sampaikan sama kamu Vina, tapi sepertinya kamu juga melihat ada kejanggalan”  kata kata Hendrawan menyadarkan vina dari lamunanya. 

“ Iya Om, Vina juga bingung kenapa bisa di pecat ada masalah apa? 

“ Waktu itu Devano bilang ke saya katanya Amanda membocorkan data perusahaan “ kata Allan sambil menatap Vina. Terlihat jelas jika Vina juga tidak percaya akan alasan itu. 

“ Saya tidak percaya kalau Amanda melakukan itu, apakah sudah di buktikan perusahaan mana yang bekerjasama dengan Amanda” 

“ Kasusnya menghilang begitu saja, karena Devano yang bertindak semuanya tidak ada yang berani secara dia CEO Saat Ini suami Sharla selaku Pemilik dan pemegang saham terbesar di  Owen Group” 

“ Om Hendra tadi bilang ada yang ingin om sampaikan? Kata Vina beralih kepada Om Hendra. 

“ Gini Om hanya menduga kalau ada yang tidak beres dengan Devano, Beberapa Bulan yang lalu Allan bilang sama saya jika Devano membeli sebuah Apartement mewah mengunakan uang perusahaan, Om hanya takut jika Devano tidak jujur” kata Hendrawan hati hati.

“ Dan aku mau menanyakan ke Sharla tidak berani” sambung Allan 

“ Sebetulnya memang ada yang tidak beres makanya saya mengajak pak Allan untuk bertemu” kata Vina. 

“ Om percaya sama kamu Vina, kamu pasti bisa mengatasinya” kata Hendrawan. 

“ Terima kasih banyak Om hendra, pak Allan masih mempercayai Vina.

Dengan terpaksa, Vina juga memberitahukan tentang perselingkuhan Devano. Vina juga meminta Allan untuk merahasiakan jika Vina akan kembali keperusahaan. Hal pertama yang Vina rencanakan adalah memberi tahu Sharla dan akan menyelidiki siapa yang mengantikan Amanda sebagai Sekertaris di perusahaan. Tapi yang paling penting hari ini Vina akan menghubungi Amanda setelah mendapatkan nomor telpon dari Pak Allan.

[ Devano aku akan membuat kamu membayar semua penghianatan yang kamu lakukan kepada Sharla. Kamu pikir dengan tidak ada Papa, kamu bisa seenaknya saja memperlakukan Sharla. Selama masih ada aku kamu tidak akan bisa menyentuh ataupun menyakiti Sharla sedikitpun batin Vina dengan geram]

Setelah bisa menghubungi Amanda dengan segera Vina meluncur untuk bertemu Amanda. Ia tidak sabar mendengar apa yang terjadi? Dan kenapa bisa di pecat?.

Sebelum bertemu dengan Amanda, ia tidak lupa mengirimkan pesan ke Sharla jika malam ini ia akan pulang malam.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status