Share

Part 4

           

          Pagi itu Sharla bangun dengan kepala pening akibat ia kurang tidur. Ia hanya membuatkan suaminya Sandwich dan segelas susu untuk sarapan sebelum berangkat kerja. Sharla memutuskan untuk berbaring sebentar untuk meredakan rasa pusingnya. 

“ Pi, kepala aku lagi pusing bisa gak kalau papi telp adik papi untuk urus mama satu hari saja” kata Sharla ketika suaminya keluar dari kamar mandi. 

“ Kok bisa sakit, kamu harus jaga kesehatan Mi jangan makan yang aneh aneh” Sahut Devano sedikit kesal melihat Sharla mengeluhkan sakit. 

Sharla sedikit terkejut mendengar respon dari suaminya.

“ Namanya juga sakit datang tanpa permisi pi, siapa juga yang mau sakit” kata Sharla kesal sambil menghempaskan Tubuhnya di atas kasur.

“ Ya sudah nanti aku telpon maya untuk mengurus mama, kamu minum obat supaya cepat sembuh, soalnya maya juga banyak kerjaan juga tidak bisa di sini terus” 

Rasanya seperti di sambar petir melihat perubahan Devano seperti itu, kemana suaminya yang selalu memperhatikannya selama ini. Diam diam Sharla menitikkan air mata. Selama ini Sharla selalu berusaha menjadi istri yang baik.

“ Oh iya Mam, besuk aku mau keluar kota nanti siapin baju baju aku ya” kata Devano memberitahukan kepada Sharla. 

“ Hmmm “ gumam Sharla. 

“ Ya sudah Papi berangkat kerja dulu” kata Devano sambil keluar dari kamar langsung menuju ke garasi mobilnya. Di teras depan bertemu Vina yang sedang bermain sama Al. 

“ Vina, ku kira kamu betah tinggal di luar negeri” sapa Devano saat melihat Vina .

“ Hahahah.... Vina hanya menjawab dengan tertawa yang di paksakan. 

Melihat Papinya mau berangkat kerja Al berlari menghampirinya dan memeluk kaki Devano. 

“ Al... Papi mau berangkat kerja, jangan manja deh kan sudah sama Aunty Vina. Sana main sama Aunty"

“ Gendong sebentar saja Van,Al kan anak pintar dia tahu kalau papinya mau kerja, dia hanya ingin kamu pamitan kepadanya" kata Vina sedikit ketus. 

Tanpa membantah Vano mengendong Al dan menciumnya sebelum menurunkan kembali. 

Vina merasakan dadanya sesak melihat Al yang hanya diam dengan reaksi singkat dari papinya.

“ Sini Al ikut tante saja, papi kamu tidak punya waktu” kata Vina acuh tak acuh sambil mengendong menjauh dari mobil Devano.

Lihat saja aku akan kasih pelajaran buat kau batin Vina

Sementara itu Sharla di dalam kamar sedang menangis. Entah kenapa hari ini Sharla merasakan sensitive  terhadap hal hal kecil. Sudah setahun lebih memang Devano tidak seperhatian dulu tapi Sharla menangapinya dengan Biasa saja ia mengerti kesibukan suaminya. Namun hari ini Sharla merasakan perih di hatinya. Sharla juga seorang Wanita pada umumnya yang menginginkan perhatian dari suaminya. Apalagi Suaminya jarang sekali menyentuhnya.

“ Mami, kok masih tidur Al mau sarapan, kata Al saat masuk ke kamar Sharla dan mendapatinya masih tidur. 

“ Al, hari ini di buatkan sama Aunty ya, mami kepalanya sakit” kata Sharla lembut. 

“ Sharla, kamu kenapa ? Tanya Vina saat melihat adiknya masih tidur. 

“ Kak hari ini  nitip Al ya Kak aku sakit kepala mau tidur sebentar” 

“ Ya sudah nanti aku bikinin bubur, hari ini kamu Istirahat saja” 

“ Makasih kak , oh iya nanti ada adiknya Vano datang namanya maya untuk urus ibu” 

“  Okay, serahkan semuanya sama saya, kamu istirahat saja” 

Vina meninggalkan kamar Sharla menuju dapur membuatkan sarapan buat Al dan sekalian mau masak bubur untuk mertuanya Sharla. 

“ Al mau Aunty suapin atau Makan sendiri, pagi ini makan bubur sama minum susu ya” 

“ Al makan sendiri Aunty” kata Al sambil duduk di kursi miliknya. 

“ Okay ponakan Aunty sudah pinter deh, Aunty mau suapin Oma dulu ya,” kata Vina sambil membelai lembut kepala Al. 

Dengan telaten Vina menguapin Mertua Sharla. Meskipun membenci Anaknya tapi melihat kondisi wanita tua yang lumpuh membuat hati Vina tersentuh.

Setelah selesai menyuapi Mama mertua Sharla, Vina memandikan Al dan menghantarkan sekolah. Kebetulan sebelum pergi Maya sudah sampai. 

“ Maya Mama kamu tinggal mandi, tadi saya sudah suapin bubur dan sudah minum obat juga, Sharla lagi sakit jangan Di ganggu ya” 

“ Okay “ kata Maya singkat. 

Kakak dan adik sama sama tidak tahu diri bukannya terima kasih malah judes banget batin Vina. 

Tanpa menghiraukan lagi, Vina berangkat mengantar Al sekolah mengunakan salah satu mobil peninggalan papanya.

***

Sharla terbangun jam satu siang ketika mendengar suara seperti seseorang membanting barang barang. Kepalanya sudah lumayan tidak terlalu sakit. Ia beranjak dari tempat tidurnya untuk memastikan siapa yang sudah membuat kegaduhan. 

Saat sampai Dapur ia melihat maya sedang membuatkan Mamanya Makanan.dengan dapur yang berantakan dan kotor sekali.

“ Maya kenapa jadi berantakan seperti ini, bisa gak sih pelan pelan” Tegur Sharla karena membenci dapurnya seperti kapal pecah. 

“ Nanti saya bersihkan, tidak usah heboh deh kak” sahutnya acuh tidak acuh. 

“ Ya sudah nanti bersihkan dan rapikan kembali” kata Sharla dengan tegas. Ia tidak habis pikir kenapa keluarga suaminya beberapa tahun terakhir ini sepertinya tidak menghormatinya. 

Saat berbalik ia di kejutkan oleh kakaknya yang sudah berdiri sambil menatap maya dengan tajam. 

“ Maya kamu harusnya berterima kasih sama Sharla selama ini sudah mengurus ibu kamu,baru sehari kamu suruh jaga,sudah marah seperti itu, dan satu lagi ini Rumah kami jadi kamu sebagai tamu jaga sikap” kata Vina marah, tidak terima Sharla di perlakukan seperti itu. 

Maya hanya Diam saja mendengarnya.

Vina kemudian menyusul Sharla di kamar Al sedang menganti baju Al. Karena Al sudah makan di luar bersama Vina jadi tinggal tidur siang. Al anak yang pintar dan nurut sama orang tua. 

“ Sharla kamu harus tegas ini rumah kamu dan perusahaan kamu, jadi kamu punya hak atas semuanya. Termasuk sama suami kamu” 

“ Iya kak” 

“ Aset yang papa punya masih atas nama kamu kan Shar? Kata Vina tiba tiba mengagetkan Sharla. “ Belum ada satupun yang pindah atas nama  Devano kan? Sekali lagi Vina memastikan.

“ Masih atas nama saya! Tapi kenapa kak? Sahut Sharla dengan penuh penasaran. 

“ Syukurlah kalau masih aman semua, pokoknya jangan satupun yang pindah tangan ya, semuanya milik Al, kamu harus jaga semuanya demi Al” 

“ Iya ka” kata Sharla singkat. Ia masih bingung. Biasanya jika Kak Vina seperti ini pasti ada sesuatu yang dirinya tidak tahu. Dan tidak biasanya Kak Vina membenci Vano. Mungkinkah Suaminya menghianatinya? Tapi rasanya tidak mungkin. 

Biarlah, suatu saat aku pasti akan tahu jika memang ada hal yang menyakitkan. Yang paling penting ia harus menuruti kak Vina. Ia percaya Kakaknya tidak akan menyakitinya

“ Ya udah kak, aku mau Packing baju buat Vano ya, besuk dia mau keluar kota” katanya sambil beranjak. 

“ Keluar kota? Beneran Shar” 

“ Iya Kak, tadi pagi Vano meminta nya” 

“ Baiklah” Entah kenapa Vina tidak percaya jika Vano mau keluar kota. Sepertinya.ia harus menyelidiki. 

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status