Pagi itu Sharla bangun dengan kepala pening akibat ia kurang tidur. Ia hanya membuatkan suaminya Sandwich dan segelas susu untuk sarapan sebelum berangkat kerja. Sharla memutuskan untuk berbaring sebentar untuk meredakan rasa pusingnya.
“ Pi, kepala aku lagi pusing bisa gak kalau papi telp adik papi untuk urus mama satu hari saja” kata Sharla ketika suaminya keluar dari kamar mandi. “ Kok bisa sakit, kamu harus jaga kesehatan Mi jangan makan yang aneh aneh” Sahut Devano sedikit kesal melihat Sharla mengeluhkan sakit. Sharla sedikit terkejut mendengar respon dari suaminya.“ Namanya juga sakit datang tanpa permisi pi, siapa juga yang mau sakit” kata Sharla kesal sambil menghempaskan Tubuhnya di atas kasur.“ Ya sudah nanti aku telpon maya untuk mengurus mama, kamu minum obat supaya cepat sembuh, soalnya maya juga banyak kerjaan juga tidak bisa di sini terus” Rasanya seperti di sambar petir melihat perubahan Devano seperti itu, kemana suaminya yang selalu memperhatikannya selama ini. Diam diam Sharla menitikkan air mata. Selama ini Sharla selalu berusaha menjadi istri yang baik.“ Oh iya Mam, besuk aku mau keluar kota nanti siapin baju baju aku ya” kata Devano memberitahukan kepada Sharla. “ Hmmm “ gumam Sharla. “ Ya sudah Papi berangkat kerja dulu” kata Devano sambil keluar dari kamar langsung menuju ke garasi mobilnya. Di teras depan bertemu Vina yang sedang bermain sama Al. “ Vina, ku kira kamu betah tinggal di luar negeri” sapa Devano saat melihat Vina .“ Hahahah.... Vina hanya menjawab dengan tertawa yang di paksakan. Melihat Papinya mau berangkat kerja Al berlari menghampirinya dan memeluk kaki Devano. “ Al... Papi mau berangkat kerja, jangan manja deh kan sudah sama Aunty Vina. Sana main sama Aunty"“ Gendong sebentar saja Van,Al kan anak pintar dia tahu kalau papinya mau kerja, dia hanya ingin kamu pamitan kepadanya" kata Vina sedikit ketus. Tanpa membantah Vano mengendong Al dan menciumnya sebelum menurunkan kembali. Vina merasakan dadanya sesak melihat Al yang hanya diam dengan reaksi singkat dari papinya.“ Sini Al ikut tante saja, papi kamu tidak punya waktu” kata Vina acuh tak acuh sambil mengendong menjauh dari mobil Devano.Lihat saja aku akan kasih pelajaran buat kau batin VinaSementara itu Sharla di dalam kamar sedang menangis. Entah kenapa hari ini Sharla merasakan sensitive terhadap hal hal kecil. Sudah setahun lebih memang Devano tidak seperhatian dulu tapi Sharla menangapinya dengan Biasa saja ia mengerti kesibukan suaminya. Namun hari ini Sharla merasakan perih di hatinya. Sharla juga seorang Wanita pada umumnya yang menginginkan perhatian dari suaminya. Apalagi Suaminya jarang sekali menyentuhnya.
“ Mami, kok masih tidur Al mau sarapan, kata Al saat masuk ke kamar Sharla dan mendapatinya masih tidur. “ Al, hari ini di buatkan sama Aunty ya, mami kepalanya sakit” kata Sharla lembut. “ Sharla, kamu kenapa ? Tanya Vina saat melihat adiknya masih tidur. “ Kak hari ini nitip Al ya Kak aku sakit kepala mau tidur sebentar” “ Ya sudah nanti aku bikinin bubur, hari ini kamu Istirahat saja” “ Makasih kak , oh iya nanti ada adiknya Vano datang namanya maya untuk urus ibu” “ Okay, serahkan semuanya sama saya, kamu istirahat saja” Vina meninggalkan kamar Sharla menuju dapur membuatkan sarapan buat Al dan sekalian mau masak bubur untuk mertuanya Sharla. “ Al mau Aunty suapin atau Makan sendiri, pagi ini makan bubur sama minum susu ya” “ Al makan sendiri Aunty” kata Al sambil duduk di kursi miliknya. “ Okay ponakan Aunty sudah pinter deh, Aunty mau suapin Oma dulu ya,” kata Vina sambil membelai lembut kepala Al. Dengan telaten Vina menguapin Mertua Sharla. Meskipun membenci Anaknya tapi melihat kondisi wanita tua yang lumpuh membuat hati Vina tersentuh.Setelah selesai menyuapi Mama mertua Sharla, Vina memandikan Al dan menghantarkan sekolah. Kebetulan sebelum pergi Maya sudah sampai. “ Maya Mama kamu tinggal mandi, tadi saya sudah suapin bubur dan sudah minum obat juga, Sharla lagi sakit jangan Di ganggu ya” “ Okay “ kata Maya singkat. Kakak dan adik sama sama tidak tahu diri bukannya terima kasih malah judes banget batin Vina. Tanpa menghiraukan lagi, Vina berangkat mengantar Al sekolah mengunakan salah satu mobil peninggalan papanya.***Sharla terbangun jam satu siang ketika mendengar suara seperti seseorang membanting barang barang. Kepalanya sudah lumayan tidak terlalu sakit. Ia beranjak dari tempat tidurnya untuk memastikan siapa yang sudah membuat kegaduhan. Saat sampai Dapur ia melihat maya sedang membuatkan Mamanya Makanan.dengan dapur yang berantakan dan kotor sekali.“ Maya kenapa jadi berantakan seperti ini, bisa gak sih pelan pelan” Tegur Sharla karena membenci dapurnya seperti kapal pecah. “ Nanti saya bersihkan, tidak usah heboh deh kak” sahutnya acuh tidak acuh. “ Ya sudah nanti bersihkan dan rapikan kembali” kata Sharla dengan tegas. Ia tidak habis pikir kenapa keluarga suaminya beberapa tahun terakhir ini sepertinya tidak menghormatinya. Saat berbalik ia di kejutkan oleh kakaknya yang sudah berdiri sambil menatap maya dengan tajam. “ Maya kamu harusnya berterima kasih sama Sharla selama ini sudah mengurus ibu kamu,baru sehari kamu suruh jaga,sudah marah seperti itu, dan satu lagi ini Rumah kami jadi kamu sebagai tamu jaga sikap” kata Vina marah, tidak terima Sharla di perlakukan seperti itu.Maya hanya Diam saja mendengarnya.
Vina kemudian menyusul Sharla di kamar Al sedang menganti baju Al. Karena Al sudah makan di luar bersama Vina jadi tinggal tidur siang. Al anak yang pintar dan nurut sama orang tua.
“ Sharla kamu harus tegas ini rumah kamu dan perusahaan kamu, jadi kamu punya hak atas semuanya. Termasuk sama suami kamu” “ Iya kak” “ Aset yang papa punya masih atas nama kamu kan Shar? Kata Vina tiba tiba mengagetkan Sharla. “ Belum ada satupun yang pindah atas nama Devano kan? Sekali lagi Vina memastikan.“ Masih atas nama saya! Tapi kenapa kak? Sahut Sharla dengan penuh penasaran. “ Syukurlah kalau masih aman semua, pokoknya jangan satupun yang pindah tangan ya, semuanya milik Al, kamu harus jaga semuanya demi Al” “ Iya ka” kata Sharla singkat. Ia masih bingung. Biasanya jika Kak Vina seperti ini pasti ada sesuatu yang dirinya tidak tahu. Dan tidak biasanya Kak Vina membenci Vano. Mungkinkah Suaminya menghianatinya? Tapi rasanya tidak mungkin. Biarlah, suatu saat aku pasti akan tahu jika memang ada hal yang menyakitkan. Yang paling penting ia harus menuruti kak Vina. Ia percaya Kakaknya tidak akan menyakitinya“ Ya udah kak, aku mau Packing baju buat Vano ya, besuk dia mau keluar kota” katanya sambil beranjak. “ Keluar kota? Beneran Shar” “ Iya Kak, tadi pagi Vano meminta nya” “ Baiklah” Entah kenapa Vina tidak percaya jika Vano mau keluar kota. Sepertinya.ia harus menyelidiki.Vina datang ke sebuah Restaurant mewah yang ada di selatan kota. Restaurant ini milik salah satu teman Bisnis papa Adam. Dulu sebelum Vina pindah ke luar negeri dan waktu Papa Adam masih ada, setiap Weekend selalu makan di Restaurant ini. Kini setelah beberapa tahun tidak ke tempat ini, ada sedikit perubahan. Dulu Restaurant ini tidak seluas ini. Sekarang sudah semakin berkembang. Vina tersenyum kepada salah satu pelayan yang menyapanya. Mereka masih mengenali Vina.“ Kak Vina sudah lama tidak kesini, semakin cantik saja sekarang” kata Manager Restaurant dengan ramah.“ Kamu Juga semakin Cantik ” Balas Vina tak kalah ramahnya.“ Kak Vina Bisa saja, oh iya tadi pak Allan pesan untuk meminta Kak Vina menunggu di Ruang VIP” Kata manager yang bernama Siska mengantar Vina ke ruang VIP.Vina masuk keruangan VIP yang bernuansa Hitam putih dengan beberapa lukisan yang menempel di dinding, terkesan me
Sharla duduk di depan meja rias miliknya, hatinya dipenuhi dengan kegusaran. Masih tidak percaya saat Suaminya memarahinya hanya karena dirinya berkata tegas terhadap Maya. Bahkan suaminya tidak memberikan kesempatan untuk membela. Apa yang salah dengan dirinya. Dia menatap cermin yang ada di depannnya. Wajahnya masih terlihat cantik meskipun tanpa riasan make up. Kulitnya masih mulus dan bening. Mungkinkah karena ia terlalu sibuk, sehingga kurang memperhatikan suaminya. Tapi jika kita bisa kilas balik Sharla sibuk saat suaminya sudah di kantor. Ketika suaminya sudah pulang ia selalu mengutamakan kebutuhan suaminya. Malah suaminya yang jarang menyentuhnya.Tanpa terasa Sharla mengeluarkan Air mata yang jarang sekali ia keluarkan. Sharla rela merawat Ibu dari suaminya dengan penuh kasih sayang karena ia mau berbakti kepada suami. Secapek apapun Sharla tidak pernah mengeluh ataupun menangis. Kini se
Devano merenungkan apa yang telah di ucapkan oleh Sharla, jika Sharla benar meminta Vina kembali keperusahaan bisa bisa ia ketahuan apa yang di lakukan selama ini termasuk memecat Amanda. Pasti Sharla minta bukti bukti jika memang Amanda bersalah. Karena Amanda memang sudah lama bekerja pada keluarga Sharla. Dari menjadi sekertaris Adam. Dan memang Amanda orang yang loyal pada perusahaan. Devano memecat Amanda tanpa memberitahukan ke Sharla. Dan ia juga sudah membuat Amanda membenci Sharla supaya tidak ada lagi komunikasi di antara keduanya.Ia harus mencegah hal itu terjadi, tapi ia tidak tahu bagaimana caranya. Saat ini Sharla sedang marah dan ini pertama kalinya Devano melihat istrinya marah. Dari pacaran sampai menikah Istrinya tidak pernah marah sampai seperti sekarang.Jika sampai Vina ikut campur dalam masalah perusahaan, semuanya bisa berantakan. Jika sampai Sharla tahu dirinya selingkuh dengan Nadia bisa hancur hidupnya. Ap
Pagi itu Devano bangun sedikit terkejut karena mendapati istrinya semalam tidak tidur di sisinya. Dan saat ia kedapurpun tidak juga ditemukan Sharla. Jika di pagi biasanya dirinya akan mendapatkan sarapan pagi hari ini kosong tidak ada apapun di meja makan.Dari dalam kamar ibunya terdengar memanggil. Mau tidak mau Vano yang menggantikan Sharla mengurus ibunya. Setelah selesai memandikan ibunya, Vano membersihkan diri dan langsung siap siap mau berangkat. Saat ia keluar kamar ia melihat Sharla dan Al keluar dari kamar Vina dengan rapi. Al mengunakan seragam sekolahnya dan Sharla siap menghantar kesekolah..“ Saya kira Mami tadi pergi soalnya tidak ada buat sarapan, dan Mama juga tidak di urus” kata Vano pada Istrinya.“ Oh iya mulai Besuk panggil maya saja untuk Urus mama, aku setiap hari akan mendampingi Al kesekolah” kata Sharla Cuek.“ Maksud Mami apa?, kan tahu sendiri maya rep
Rapat telah berlangsung dengan lancar, semua pemegang saham setuju dengan kembalinya Vina ke Perusahaan, selain itu dia juga mendapatkan kepercayaan penuh dari para pemegang saham. Dan semua itu atas bantuan Sharla. Yang diam diam menghubungi para pemegang saham.Vano semakin geram di buatnya, dirinya tidak akan menyangka jika Sharla berani bertindak sendiri tanpa memberitahukan terlebih dahulu. Vano berada di ruangannya rasanya ia mau marah tapi di ruangan itu Ada Amanda. Ia melongarkan dasinya yang serasa mencekik lehernya. Sementara Amanda memperhatikan dengan sekilas dan merasa puas melihat Vano tertekan.Tanpa mengetuk pintu Vina masuk kedalam ruangan Ceo dengan senyuman yang sangat puas, apalagi saat melihat Vano yang kacau tapi tidak bisa berbuat apa apa.“ Amanda nanti semua berkas berkas kirim ke ruangan aku ya, dan jangan lupa berkas lama juga kirim ke aku” Kata Vina kepada amanda tanpa menghiraukan Vano.“ Untuk apa berk
Mohon maaf jika masih banyak kesalahan dalam penulisan. Karena masih dalam tahap belajar. Sore itu Vano pulang kembali kerumahnya, rencana mau menemani Nadia gagal total. Mau tidak mau Vano harus mencari alasan bagaimana menjelaskan kebohonganya pada Sharla. Saat sampai di rumahnya Vano dikagetkan oleh seorang laki laki tinggi berbadan tegap sedang menjaga pos Sekuriti depan rumahnya. Dulu rumah Sharla memang di jaga satpam tapi sejak kepergian papa Sharla semuanya diberhentikan oleh Vano, karena merasa dia bisa melindungi keluarganya. Tapi sekarang semuanya tampak seperti semula. Kejutanya tidak sampai di situ saat masuk kedalam rumah juga ada Suster yang merawat mamanya.“ Mbk siapa? “ tanya Vano saat melihat suster keluar dari kamar mamanya sambil membawa baskom berisi Air.“ Oh.. Nama saya, Anya pak” jawab Suster Anya dengan sopan.“ Maksud saya siapa anda
Setelah memikirkan semuanya Vano akhirnya akan mengalah dan mengikuti semua kemauan Sharla termasuk membiarkan suster Anya mengurus mamanya. Karena tidak mungkin juga dia sendiri yang mengurus mamanya. Vano memutuskan sementara akan bertahan di perusahaan dan mengikuti apa yang dikehendaki Vina mengenai perusahaan hingga dirinya menemukan cara untuk membuat Sharla membenci Vina. Tanpa Vina Sharla tidak akan berani berbuat macam macam.Malam itu Vano ikut bergabung dengan Istrinya di ruang bermain anaknya. Namun sambutan dingin yang didapatkan dari tatapan mata anaknya. Entah kenapa Vano melihat jika Al sudah banyak berubah “ Al papi bacakan cerita ya” kata Vano pada anaknya. Al hanya diam tidak mengiyakan, juga tidak menolaknya. Sebagai gantinya ia mengajak maminya pergi tidur.Vano merasa terpukul dengan apa yang ia lihat barusan. Kini tidak hanya Sharla yang mengabaikannya tapi juga anaknya. Padahal dulu Al sangat dekat dengannya. Vano menya
Setelah memutuskan untuk mengalah pada Sharla dan kakaknya, hari itu Vano pergi kekantor seperti biasanya. Seperti tidak ada yang terjadi sebelumnya Vano meminta Amanda menyiapkan beberapa Dokumen yang harus Dia tanda tanganin dan menanyakan bagaimana perkembangan perusahaan selama dia tidak dikantor.‘ Nih orang masih percaya diri sekali, dikiranya dirinya masih seorang Ceo yang berkuasa apa? Asal kau tahu saja masa kejayaan kamu sudah selesai’“ Untuk sekarang Pak Vano diminta Ibu Vina untuk mengurus cabang perusahaan yang di timur kota, mungkin bu Vina akan memberitahukan di Rapat jam 11 siang ini” jawab AmandaDevano merasakan seperti disambar petir saat mendengar dirinya akan dipindahkan untuk mengurus perusahaan yang tidak ada nilainya.‘ Kurang ajar Vina berani dia menjatuhkan aku, akan aku buat dia menyesal dan membayar penghinaan ini’“ Maksudnya apa ya Amanda? Tanya Vano pura pura ti