Awalnya, Neilsen hanya menggertaknya. Namun, sekarang mendengar kata-kata Wandy, Neilsen langsung berdiri dan menghampiri Wandy."Coba bilang sekali lagi, apa yang akan kamu lakukan?""Aku ingin mencarikan pasangan untuk mami! Aku ingin mengganti ayahku!"Wandy masih mencari masalah dan melawan Neilsen. Rossa sakit kepala melihatnya. Bagaimana Wandy bisa takhluk di tangani David Ye? Bagaimana dia bisa dipukuli sebegitu parah sekarang? Jangankan Neilsen, bahkan sekarang dia yang ingin melakukannya."Apakah kamu ingin dipukuli oleh kami berdua?" Rossa langsung menyerangnya.Wandy agak takut. Dia menatap Rossa dengan tatapan yang tak percaya dan berkata, "Mi, apakah kamu tak punya rasa kemanusiaan sekarang? Demi suamimu, kamu tak lagi sayang dengan anakmu sendiri?"Rossa merasa kelinci mungil ini langsung melompat lurus."Masih bilang?""Huhu Mami tidak mencintaiku lagi!"Wandy mulai melakukan trik andalannya yaitu menangis.Rossa benar-benar ingin memukul Wandy, tapi dia masih menahanny
Tria menusuknya lumayan dalam, dan Neilsen pingsan tak lama setelah naik ke pesawat. Rossq hanya bisa memegang tangan Neilsen, dia merasa bahwa suhu tubuhnya perlahan turun, hatinya sangat cemas dan panik.Dia menyelamatkannya lagi. Kenapa dia selalu ikut campur urusannya? Jika dirinya sendiri bisa lebih baik menjaga dirinya, bahkan bisa sedikit lebih waspada, bisa saja hal ini tidak akan terjadi, kan?Dia selalu mengatakan kalau dia harus berdiri di samping Neilsen dan menjadi partnernya dengan baik. Tetapi tiap kali ada suatu hal yang berbahaya, dia selalu melindunginya. Mengapa dirinya begitu payah? Rossa terus-menerus menyalahkan dirinya sendiri secara mental.Fano ingin mengatakan sesuatu untuk menghiburnya, tapi pada akhirnya dia diam seribu bahasa, dan dengan kecepatan penuh terbang kembali ke Manado.Wandy tampak sangat tenang, sama sekali tidak seperti anak kecil pada umumnya.Air mata jatuh saat dia mengedipkan matanya, lalu dia menatap Neilsen tanpa berkedip, bahkan menyere
Ketika Rossa Saraspati mengambil hasil pemeriksaan kehamilan, hatinya melonjak kegirangan.Dia hamil!Dia mengandung anak Neilsen Matthew!Setelah menikah selama 3 tahun, akhirnya ia mengandung anaknya, ini benar-benar bukan sesuatu yang mudah bagi Rossa.Dengan gembira ia mengambil hasil pemeriksaan itu dan berjalan keluar, tak sabar ingin memberitahukan kabar baik ini kepada Neilsen. Namun ketika ia berbelok, dilihatnya segurat bayangan yang familiar berlalu dengan cepat.'Messie Chu? Cinta pertama Neilsen!'Dia tiba-tiba berbalik. Dengan cepat Rossa membuntutinya, dan ia mendapati Neilsen yang seharusnya berada di kantor sedang menemaninya di sisinya, memapahnya dengan hati-hati. Perutnya tampaknya sudah hamil sekitar lima bulan lebih."Neilsen, aku tidak apa-apa, jangan gugup, anak ini baik-baik saja.""Lebih baik diperiksa saja supaya tenang, lagipula anak dalam kandunganmu itu adalah cucu sulung keluarga kami, susah-susah mendapatkannya."Messie tersenyum manis, Neilsen lembut ba
"Rossa, kamu pulang saja dulu, aku akan jelaskan padamu tentang hal ini nanti."Neilsen mematikan teleponnya, dahinya berkerut, matanya jelas menyorotkan kekhawatiran dan kepanikan, dan emosi itu bukan ditujukan untuk istrinya.Rossa mendorongnya dengan dingin."Uruslah urusanmu, lagipula dia memang lebih penting untukmu."Namun hatinya sedang menitikkan darah.Neilsen masih ingin berkata sesuatu lagi, namun akhirnya ia tidak mengatakannya, ia hanya menyetop sebuah taksi, membawanya untuk naik ke dalamnya, dan buru-buru meninggalkan tempat itu.Rossa hanya bisa menangis sesedih-sedihnya. Di saat seperti ini ia malah kepikiran pria lain, pernikahan seperti ini, patutkah ia pertahankan?Setelah sampai di rumah, pembantunya menyambut Rossa, namun ia berlalu seperti tak mendengarnya saja.la sedang menatap kamar tidur yang bernuansa hitam putih dimana ia tidak terlibat di dalamnya, tiba-tiba ia merasa keberadaannya seperti seorang bodoh saja. Sementara itu pernikahannya terasa seperti adeg
'Rossa Saraspati! Nama panggung Kelselyn adalah Rossa Saraspati?'Mata Neilsen mengerjap beberapa kali."Apakah ada foto Kelselyn yang bisa saya lihat?""Tidak ada, HJ Group sangat merahasiakan identitas Kelselyn, aku telah mencoba mencari fotonya dari sumber manapun, tapi tak menemukannya. Katanya ia adalah seorang perempuan yang sangat cantik."Sangat sulit membayangkan, seorang desainer mobil yang menggemparkan dunia justru adalah seorang wanita, dan lagi seorang wanita yang sangat cantik. Ini agak tidak masuk akal.Wanita mana yang tertarik dengan mobil?Kebingungan Santo itu tidak dihiraukan oleh Neilsen, ia hanya terus menatap nama Rossa di dokumen itu begitu lama, kedua matanya terpaku, membuat orang tak bisa menebak isi hatinya, tapi tanpa sadar tangannya mengetuk meja, satu-satu, bertempo, dan seketika membuat suasana ruangan kantor itu bingung."Tuan Neilsen?" sapa Santo."Aturkan saja, saya sendiri yang akan menjemputnya." ucap Neilsen.Akhirnya Neilsen membuka mulutnya, ke
Ketika Neilsen melihat Rossa dari kejauhan, sekujur tubuhnya bergetar.'Bayangan itu, siluet yang sedang berjalan itu benar-benar mirip Rossa!'Tanpa bisa menguasai dirinya, ia berjalan mendekat, sengaja.Santo sendiri ternganga melihatnya, ia tidak pernah melihat Neilsen berinisiatif mendekati wanita manapun, terlebih lagi setelah terjadi hal tak terduga pada istrinya enam tahun yang lalu, ia semakin menjadi seperti gunung es saja, membuat orang mau tak mau menghindarinya, baru kali ini dilihatnya ia sengaja mendekati.Tanpa sadar ia kembali melihat Rossa beberapa kali, namun dalam sekejap ia terpaku oleh paras Rossa yang menakjubkan.Paras yang begitu sempurna, bak dipahat oleh seniman saja. Tak kurang tak lebih.Itu juga dirasakan oleh Neilsen, hanya saja Neilsen segera tersadar, ia mengernyitkan alisnya, kakinya tanpa sadar melangkah mundur, lalu berkata dengan dingin, "Kalau jalan lihat-lihat."Dalam hati Rossa tertawa dingin.Saat ini wajahnya dengan yang dulu sama sekali berbeda
Neilsen menghela napas lagi, kemudian berjongkok.Bulu mata anak ini panjang, membuat orang tertarik. Biasanya Neilsen tidak akan mau repot-repot menghabiskan waktu untuk hal semacam ini. Namun saat ini, ia merasa dirinya berubah menjadi seperti bukan dirinya lagi."Kamu umur berapa? Mamimu memakaikanmu celana seperti ini?"Tak sabaran ia bertanya pada Wandy setelah melihat resleting celananya benar-benar tersangkut.Wandy berkata, "Aku umur 4 tahun. Seorang pria yang sudah mau dewasa.""Pria dewasa bahkan tidak bisa menyelesaikan masalah resleting celananya yang tersangkut sendiri?" ucap Neilsen.Biasanya Neilsen tidak akan bicara sebanyak ini, tapi entah kenapa ia merasa nyaman dengan anak di depannya sekarang, dan tanpa sadar sedikit banyak bicara.Mata Wandy sekilas menyiratkan sesuatu, namun secepat kilat sinar itu menghilang, tak sempat ditangkap apa maksudnya."Sudah."Ketika Neilsen membuka resleting celananya, tiba-tiba Wandy berseru."Yah, Paman, aku sudah tidak tahan lagi!"
Matanya memandang ke arah Neilsen yang pergi menjauh, hati Rossa terhenyak."Untuk apa seorang anak lelaki sepertimu memperhatikan apakah pria lain tampan atau tidak? Ayo jalan."Rossa merunduk dan menggendong Wandy.Melihat Rossa yang sepertinya tidak berminat melanjutkan pembicaraan itu dengannya, sorot mata Wandy memancarkan sedikit kenyerian dalam hatinya.la mengulurkan lengannya yang kecil itu untuk merangkul leher Rossa, lalu berkata dengan manja."Aku kan ingin mencarikan pria untuk mami.""Dasar bodoh, kamu tidak perlu mengurusi urusan orang dewasa. Kepulangan kali ini mami sudah meminta Tante Linny menyiapkan satu tempat untukmu di TK-nya, kamu harus ke sekolah dulu. Kalau ada Tante Linny yang mengawasimu, mami jadi lebih tenang."Rossa menggendong Wandy dan berjalan ke luar, tangannya sedikit gemetar.'Mengapa barusan Wandy bisa merasa Neilsen tampan?'Meskipun mereka, ayah dan anak, memiliki kemiripan hingga 80%, tapi Rossa tetap khawatir karena Wandy langsung tertarik pada