"Viki!"
Neilsen benar-benar tidak bisa menahan lagi. Disaat dia ingin melemparkan tinjunya pada Viki, dia pun mendengar Rossa dengan dingin berkata."Kalau hari ini kamu memukulnya lagi, malam ini pergi tidur di ruang tamu saja."Tinju Neilsen pun tertahan di udara, dengan heran melihat Rossa. Sekarang wanita ini bahkan menggunakan hal ini untuk mengancamnya! Dia benar-benar begitu marah sampai hampir memuntahkan darah, dan Viki yang ada di samping juga tertekan."Apa maksud kalian ini? Apakah kalian sedang memamerkan keromantisan di hadapanku? Aku juga sudah dipukul, dan lukaku juga lebih parah dari Neilsen kan? Rossa, kita adalah teman, kamu juga seharusnya mengasihaniku kan?""Teman? Kamu yakın kita masih teman?" Rossa membalikkan badan, dengan dingin menatap Viki, "Semenjak kamu menyentuh Linny, kamu seharusnya tahu, kita sudah tidak bisa berteman lagi. Linny adalah teman terbaikku, kamu malah bisa melakukan hal sekeji itu padanya, se"Mami, selama ulang tahun!"Wandy memakai jas putih, Lulu memakai gaun putri, berjalan keluar secara berdampingan. Tangan mereka memegang bunga, melihat Rossa dengan ruang tamu yang di design seperti di dalam dongeng.Rossa baru menyadari kalau hari ini adalah hari ulang tahunnya. Neilsen keluar dari kamar lainnya, memakai tuksedo hitam, dengan tersenyum melihat Rossa berkata."Istriku, selamat ulang tahun!"Tatapan Rossa pun basah, "Terima kasih, terima kasih." dia tidak pernah menduga kalau hari ulang tahunnya akan begitu dianggap penting.Dulu saat dia berulang tahun, hanya ayah dan ibu yang ingat, pagi hari akan memasak mie untuknya, kalau dia suka, bisa mengadakan acara ulang tahun, tapi seiring dengan bertambahnya usia, dia semakin tidak suka keramaian, dan setelah menikah dengan Neilsen, dia juga tidak pernah melewati hari ulang tahunnya, karena Neilsen sama sekali tidak ingat kapan hari ulang tahunnya. Seiring waktu berlalu, dia sendiri bahkan sudah melupakan hari ulang tahun
"Nanti aku akan mendesak mereka agar menyelesaikannya secepat mungkin. Apakah kamu sudah memikirkan ingin pergi ke negara mana?"Neilsen tentu tahu karena Rossa sangat kecewa dengan masalah nyonya besar Huo hari ini, makanya dia tidak ingin berada di sini.Rossa menggelengkan kepala berkata, "Kemana pun tidak masalah, aku hanya tidak ingin berada di sini.""Wanita bodoh." Neilsen dengan tidak tega memeluk pinggulnya, dengan nada rendah berkata, "Kalau aku memberitahumu bahwa semua ini adalah perbuatanku, apakah kamu akan menyalahkanku?""Apa?" Rossa dengan terkejut menatap Neilsen. Neilsen dengan malu berkata, "Aku lihat Winata selalu menyakitimu, lagipula kamu juga tidak ingin mempermasalahkan dengannya, tapi orang sepertinya, semakin membiarkannya begitu saja dia akan semakin keterlaluan, jadi aku menyuruh Santo untuk mencari orang dan menculiknya, lalu membiarkannya kelaparann sehari semalam, juga menyuruh orang membuangnya ke laut, h
Nyonya besar Huo pun terdiam karena pertanyaan Rossa ini. Memikirkan selama ini Rossa sama sekali tidak mengetahui identitas aslinya, sekarang dia juga baru mengetahui hubungannya dengan keluarga Huo, dia memang tidak pernah memberikan kasih sayang pada Rossa.Seketika, sikap nyonya besar langsung berubah, "Rossa, aku tahu selama ini kamu sudah menderita.""Aku tidak menderita, aku bahkan merasa aku hidup dengan sangat baik di keluargaku yang dulu, paling tidak orang tuaku tidak akan menyalahkanku karena orang lain, sama sekali tidak menanyakannya padaku dan langsung menyalahkanku. Anda boleh menyukai siapapun, juga boleh mengakui siapapun sebagai cucumu, aku sudah hampir berusia 30 tahun, disaat aku memerlukan kasih sayang, ada ayah dan ibuku yang menemaniku, terhadap keluarga Huo, aku tidak peduli. Nyonya besar, bukan semua orang menginginkan keluarga Huo sebagai rumahnya, sekarang aku juga hidup dengan sangat baik." setelah selesai berkata, Rossa langsung membalikkan badan.Neilsen
"Makan pelan-pelan, lihat mulutmu sudah bercomel."Rossa mengambil tisu, ingin mengelap mulut Lulu, Wandy langsung mengambil tisu dan membantu Lulu mengelapnya. Melihat putra dan putrinya begitu saling mengasihi, Rossa pun merasa hidupnya sudah sempurna. Ketidak senangan Neilsen juga hilang perlahan, "Tadi kalian pergi kemana?" Rossa melihat Neilsen dan Lulu, jadi dia pun bertanya. Neilsen masih belum berkata, Lulu sudah duluan mengatakan, "Mami, daddy jahat." ucapan Lulu ini langsung menusuk hati Neilsen."Lulu, kalau bicara pikirkan darı hatimu dulu yah?""Emang benar kok."Lulu dengan lantang berkata, "Mami, aku kenalan dengan seorang kakak, namanya Thio, kak Thio juga membelikkan makanan enak untukku, juga memainkan seruling untukku, tapi daddy malah menyalahkan kak Thio, dan juga memarahinya.""Kak Thio apaan? Ada apa ini?" Rossa benar-benar tidak mengerti, dan wajah Wandy langsung berubah.Neilsen dengan kesal menceritakan masalah yang terjadi tadi. Setelah mendengar, Rossa pu
Neilsen langsung pergi mencarinya di sekitar, sama sekali tidak melihat Lulu, dia pun mulai khawatir. Dia langsung menyuruh seorang wanita untuk masuk melihat apakah ada Lulu di dalam.Karena ada uang pasti bisa melakukan apapun, wanita pun dengan sangat rela membantunya mencari, mengatakan dia tidak melihat Lulu, Neilsen benar-benar panik. Dia bahkan menghilangkan putrinya! Ada begitu banyak orang, bagaimana kalau Lulu bertemu dengan penculik?Neilsen sangat panik, dia juga tidak berani langsung memberitahukannya pada Rossa, takut kalau Rossa juga ikut panik, tapi dia langsung menggunakan relasinya untuk mencari Lulu. Semua cctv sudah dia lihat, tapi tetap tidak menemukan Lulu.Di bagian toilet tidak ada cctv, jadi kapan Lulu keluar, keluar dengan siapa, Neilsen sama sekali tidak bisa menemukannya. Dia sangat khawatir, tapi saat ini telepon dari Rossa pun masuk."Neilsen, kalian ada di mana? Nanti kami ingin pergi beli makanan, kamu bawa Lulu kemari yah."Rossa masih belum pulih dari
"Perutku sedikit tidak nyaman, kamu dan anak-anak cari tempat untuk minum dulu, aku mungkin akan sedikit lama, jangan khawatir." Setelah mengirim pesan, Neilsen pun merasa tubuhnya sangat lemah. Sekarang dia benar-benar sangat lemah. Setelah Rossa melihat pesan dari Neilsen, dia pun merasa khawatir. "Kamu tidak apa-apa kan?""Tidak apa-apa, benar-benar tidak apa-apa, tidak perlu khawatirkan aku, nanti aku akan pergi mencari kalian."Saat ini Neilsen hanya takut Rossa akan menggunakan perawatan apa lagi, dia benar-benar tidak tahan lagi. Seorang Tuan besar malah dibuat menjadi seperti ini oleh istrinya, dia benar-benar tidak bisa berkata lagi. Rossa melihat Neilsen berkata seperti itu, anak-anak juga hanya ingin masuk ke dalam, dia pun berkata."Baiklah, nanti kamu masuk cari kami, kalau tubuhmu benar-benar tidak nyaman, harus beritahukan padaku yah, aku akan memanggil dokter untukmu. Ada penyakit yang tidak bisa dibiarkan begitu saja."