Share

30. Terbongkar

       Syasya menoleh saat mendengar pintu kamar di buka, senyum pun mengembang saat tahu kalau Qiano yang datang.

"Ngapain?" Qiano bertanya tanpa menatap lawan bicara, dia sibuk merapihkan barang bawaannya.

"Semenjak di kurung Qiano, Sya cuma bisa baca buku ini." di angkatnya buku novel itu sekilas.

Qiano diam, merasa di pukul oleh perkataan Syasya soal dirinya yang mengkurung Syasya.

Qiano tidak peduli, yang jelas dia ingin menjaga Syasya dari Irvan meski caranya kurang manusiawi sekalipun.

"Makan dulu." Qiano menghampiri Syasya, membantunya turun dari kasur lalu memapahnya ke meja yang ada di sana.

"Masih sakit?" Qiano mendudukan Syasya, berjongkok di hadapannya seraya meraih sebelah kaki Syasya yang bengkak karena jatuh itu.

"Hm, masih berdenyut." aku Syasya dengan ekspresi sedih.

Qiano mengusapnya sekilas."Nanti di

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status