"Selamat, ya, kak Laras sebentar lagi kakak akan wisuda. Kak cantik sekali memakai pakaian itu. "Mama pasti bangga Sama kakak!",seru Dinda Sebuah kalimat ternohok yang menyentuh hatiku, seketika air mata ku ingin meledak, jantung ku rasanya benar -benar teriris. Laras adalah gadis desa yang lahir dari keluarga kekurangan dan berhasil mewujudkan cita-cita sang mama kuliah keluar kota, dan akhirnya sang mama meninggal sebelum sang Anak menjadi sarjana. Akan kah Laras tetap semangat mengejar cita-citanya dan sang mama atau memutuskan untuk drop out keluar dari universitasnya. Karen tak ada lagi sang mama?
View More" selamat ya kak laras bentar lagi wisuda kakak cantik pake itu" , pasti mama bangga !!!"ucap adik ku adinda
Sebuah kalimat ternohok yang membuat hati ku teriris tipis -tipis .
Kebaya seragam merah dengan batik lurik sebagai pasangannya adalah baju kebanggaan ku serta janji kami . Mama berusaha menyicil -nyicil bahan itu semua hingga akhirnya di jahitkan kepada Mba sumi penjahit kampung langganan kami .Diri ini hanya bisa tersenyum kecut akan semua itu.Termasuk seragam yang akan di pakai dinda seharusnya mama yang pakai. Sangat indah , mama sendiri yang memilih warna nya dan pernak perniknya , agar serasi dengan ku di saat yang seperti ini.
Tanpa teras netra ku mulai basah , aku terdiam ada rasa sesak di ruangan yang sangat besar dan menjadi kebanggan bagi mahasiswa / siswi tahun ajaran 2018 /2019.
" Andai mama disini" ,, ucap ku lirih .
Ayah menoleh ke arah ku .Dirinya hanya diam terpaku .Mendengar perkataan ku . Seakan mau menjawab tapi ragu . Ku genggam jemari adik ku dan tangan ayah ku yang tak pernah ku sentuh itu. Kebahagian terpancar pada raut wajah ayah dan adinda .Tapi semuanya semu dan kosong .Iya kosong sekali." Mah,, aku rindu ucap ku dalam hati
Andaikan mama disini mungkin akan ku cium paras indah mu sekarang juga .Karena mu aku menjadi seperti ini ."Mah ,, Apa kah kamu melihat diri ku .
Aku memakai baju kebanggaan yang engkau pilihkan untuk ku. Dan selalu menjadi yang terbaik untuk ku " . Sebuah nama terpanggil di podiumLaras andam sari dengan nilai terbaik.Rektor menyambutku dengan senyuman hangat serta para dosen dan dosen pembimbing.Diri ini melangkah gontai tapi harus tetap terjaga .
Diri ini tersenyum dan menerima toga kuDan maju 2 langkah kedepan .Aku tersenyum dan menunjukan pada ayah dan adinda atau pun mama .Iya mama ada disini dalam hati ku melihat ku .Ingin rasanya ku sujud syukur , tapi aku takut tak mampu berdiri lagi karena kerinduan ini menggebu." Oh, itu sepeda motornya pak Ruslan teman kerja ku . Dia menjualnya karena ada kebutuhan mendadak". jelas Mas yadi dengan tersenyum .Tak pernah aku melihat dirinya sebahagia ini .Mungkin itu aadalah sepeda motor yang di idam -idamkan sejak dulu . cuman di pendam nya karena tak punya uang ."Terus , Mas punya uang untuk bayar dari mana ??". "Kan semalam baru rehap rumah dan beli sawah .Pasti uangnya kan sudah habis?!??!?". Cercah ku dengan memberondongnya dengan berbagai pertanyaan .Tapi kali ini dirinya tak melihatkan sikap pemarah nya atau emosi yang meluap - luap."Aku minjem uang Bude nya anak- anak yang ada di kota , nanti aku bayar setelah proyek yang ini selesai ". jelasnya pada ku ." Hahahaha, itu padahal udah mas inginkan dari dulu sebelum punya Laras atau pun dinda mas pengen banget punya Sepeda motor kayak pak Ruslan gitu". "Tapi rejekinya ny
"Nah,, kalau gitu pulanglah ajak istri mu ini,"Jawab mbok .Segera ku peluk cium dan ku salami tangan wanita yang telah melahirkan ku ini .Walau aku tau dirinya tak rela jika aku pergi dengan hati yang masih tersayat ini." Mbok, Ningrum pamit mbok ."Mbok sehat- sehat ya disini!!!"."Nanti seminggu sekali ningrum nengoin mbok ya".Mata ku kini basah kembali , Melihat mbok dan memikirkan adinda anak ku yang sakitsepanjang perjalanan aku hanya terdiam dan air mata yang terus menganak sungai .Tubuhku memang bersama mas yadi tapi pikiran ku sudah melambung jauh sampai di mana anak ku berada"Maafin Mama ya nak,, ". Harusnya mama nggak ninggalin kalian ". ucap ku dalam hatiAir amat mulai berderai lagi , sesak terasa makin menyiksa . Dan Mas yadi melaju dengan agak pelan di sebabkan kereta itu adalah kere
*Rumah mbokMalam ini ku peluk harumnya tubuh mbok walau pun agak asem sak jane hehehe,Hangat rasanya , tubuh yang dulu sangat gemuk sekarang agak kurusan ada beberapa bagian tubuh seperti lengan dan betisnya sudah goyor .Ya namanya orang hidup pasti bakalan tua dan akhirnya tiada . Yang terpenting kita tetep selalu berdoa dan bersyukur atas nikmat yang tuhan beri." ohh, ndukk sak jane ku'i ngopoi ngedusel- ndusel mbok mu kayak anak cempe kar'o mbok eh???!?! Ucap mbok yang mungkin tidurnya terganggu."Oh, walehh,, nama kangen mbok, Raiso mene awak ku sayang, kar'o sampean mbok??!?!Ucap ku sok sok merajuk ."Iyaa ora' tapi kok kayak bocah cilik jaluk nyusu loch , mbok giloo " jawabnya sekena nya saja . Yang membuat malam ini semakin panjang .Mbok dari dulu sampe punya buyut nggk beruba
Pov mamaHujan kian deras guntur terus bergantian mengudara laksana ada pertarungan di angkasa sana .Ah entahlah , apa jalan yang ku ambil ini baik atau tidak aku tidak tau ya Rab ku. Tapi setidaknya anak- anak akan mapan kehidupannya bersama ayah nya.Sedangkan aku tak akan mampu menguliakan anak - anak punya cita- cita yang sangat tinggi biarlah diri ku yang sakit jangan anak- anak ku ya Rab. Lindungilah setiap langkahnya dan kabulkanlah setiap cita-cita mereka .Hanya itu harapan ku dan doa ku jika engkau mengabulkannya .Hujan makin deras entah bagaimana aku menjawab pertanyaan mbok , setiba disana biarlah diri ini yang hancur jangan juga hati ibu ku. Tak akan sanggup aku menanggung air matanya melihat anaknya di campakkan bagai sampah tak berharga seperti ini padahal dulu lelaki itu yang meminta ku dengan memohon doa restu p
" mama jangan pergi !! Ucap adinda adik ku.Dirinya menangis sesengukkan .Dan aku hanya mampu menangis ..Memeluk kaki wanita yang terluka saat ini."Mama jangan pergi , hiks hikss ..."Kalau mama pergi adek ikut . Pokoknya adek ikut" ucapnya makin berteriakMama makin menangis air mata bercucuran hingga menetes ke pipi ku tak sengaja.Diri nya masih menggeleng.Seolah - olah berkata jangan .Tiba - tiba ayah yang sedari tadi mematung melihat adegan dramatis ini seakan tak peduli rasa sakit yang dia perbuat pada istri dan anaknya .Dirinya menarik tubuh kecil adik ku dalam dekapannya ..Seakan memberi jalan untuk wanita yang tersakiti olehnya itu pergi dari rumahnya dan hidupnya..Mama melangkahkan kaki . Berjalan pasti menuju pintu utama.Tangannya mencoba melepaskan pelukan ku pada kakinya." ngaleh ras !!!! .ucapnya pelan tapi tegas.Diri
Beriringnya waktu ayah mulai membangun rumah peninggalan mbah ini menjadi lebih baik malah lebih bagus dan bisa di bilang sejajarlah dengan tetangg lain.Dan membeli sawah sekitar 2 rante.Katanya untuk masa depan kami . Iya walaupun ayah sifatnya keras tapi dirinya punya pedoman anak- anak harus bisa lebih dari dia kelak.Begitu pula dengan mama , uang recehan dari berjualan keripik dan pencuci kelilingnya di belinya hewan ternak sepasang ekor kambing dan terus beranak seperti rejeki dikala itu sangat berlimpah . Hewan - hewan itu dan sayuran di samping rumah itu menjadi tanggung jawabku dan adindaSetiap pulang sekolah kami langsung mengemas rumah dan lanjut mengaritkan rumput buat kambing kami dan bahkan lebih untuk tetangga . Dengan sepeda kecil kami membawa rumput itu dalam bentuk ikatan yang bertumpuk ke atas sepeda . Bersama kami berjalan memegang sepeda itu agar tidak mereng atau pun jatuh.Te
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments