Share

33.Kabar Bahagia

      Qiano menatap kepergian Irvan dengan senyum tipis penuh kelegaan, dia merasa berhasil menjinakan Irvan yang selalu brutal.

Dering ponselnya membuat Qiano tersentak pelan, di tatapnya ponsel yang menyala itu.

Qiano tersenyum tipis saat sadar kalau yang meneleponnya itu Syasya.

"Hal—"

"Qiano di mana? Sya bosen, kita main monopoli lagi. Jadi, cepetan pulang." potong Syasya dengan super cepat.

"Iyah, sekarang pulang. Mau titip sesuatu? Kamu apalagi mau makan sesuatu?" Qiano mulai membawa langkahnya ke parkiran, menuju motornya yang terparkir.

"Hm—" suara Syasya beberapa saat hanya itu."itu, beli mie ayam aja tapi sambalnya di pisah ya Qiano." lanjutnya dengan riang.

"Siap." Qiano tersenyum tipis, naik ke motornya dengan masih fokus pada suara Syasya di ponsel.

"Sama jusnya juga, sama cemilan kalau bi

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status