Share

9. Pacaran Dengan Si Pemaksa

    Cantik memang tapi wajahnya tak bersahabat, Kanya terlihat sebal. Kanya sebenarnya Malas keluar asrama apalagi malam - malam

Namun lagi - lagi karena kekuasaan Nata membuatnya tidak bisa menolak.

"Bawa jaketnya." Nata melangkah di depan Kanya.

Kanya meraih jaketnya dengan tak bertenaga."Mau kemana sih? Besok sekolah." lirih Kanya benar - benar malas bepergian.

"Makan di luar sayang, berapa kali sih harus di jelasin." Nata masih fokus menalikan sepatunya.

Kanya mendengus pelan, Nata masih saja memanggilnya sayang. Membuat telinganya geli!

"Di undur bisa? Aku mau tidur aja." pinta Kanya sedikit merengek, wajahnya di tekuk malas.

"Sebentar sayang, cuma makan." Nata berdiri lalu menghampiri Kanya agar cepat memakai sepatu.

"Males pake sepatu." kata Kanya mencari alasan agar jangan berangkat.

"Aku pakein." Nata me

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status