Share

Sequel II : Tidur Bersama

       Revan memulai pemanasan, lomba persahabatan kali ini rasanya berbeda. Revan yang fisiknya tidak terlalu baik di tambah tidak hadirnya Bella menjadi alasan.

Biasanya ada Bella paling depan berteriak, paling heboh dan itu benar - benar menghiburnya.

Revan mengamati podium di sekitarnya, Bella benar - benar tidak datang.

"Van, ayo kumpul kita berdo'a dulu.." ajak Arul seraya merangkul Revan, menyeretnya ke arah tim dan pelatih.

***

Revan mengoper bola dengan tidak fokus, teman setimnya tentu saja mengeluh. Tidak biasanya sang ketua begitu.

"Van lo kenapa elah!" keluh Bilal heran.

Revan menggeleng dengan senyum tipis."Ga papa, sorry." sesalnya.

Sepertinya pusingnya kian kembali, tubuhnya terasa berat. Revan sudah berkeringat parah dengan wajah kian pucat.

R

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status