Share

Bab 37

Bab 37

Sepanjang perjalanan menuju rumah Handi, Siti hanya diam dan menunduk lesu karena dia telah kehilangan banyak tenaga setelah membalas perkataan Ibu mertuanya.

Hati kecilnya memang merasa lega karena semua hal yang selama ini berusaha untuk ditahan pada akhirnya berhasil keluar. Tapi tetap saja dia merasa khawatir dan juga takut.

Kening Putri tampak berkerudung hingga kedua alisnya saling menyatu saat melihat ibunya yang tampak diam saja setelah keluar dari supermarket. Gadis kecil itu tahu bahwa ibunya saat ini pasti tengah bersedih.

"Ibu," panggilnya.

Siti yang merasa namanya dipanggil sontak langsung menoleh dan menatap lekat manik mata milik Putri.

Gadis kecil itu lantas menyerahkan sebuah coklat yang sempat dibelinya dari supermarket.

"Ini buat Ibu," lirihnya.

Kening Siti tampak berkerudung hingga kedua alisnya saling menyatu. "Kenapa? Apa Putri nggak suka?"

Gadis kecil itu menggelengkan kepalanya perlahan. Rasanya tak mungkin jika dia tak menyukai makanan manis seperti cok
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
afuh nenek lampir udah bertobat umur tinggal bbrp tahun lagi dn masi jadi pendendam itu juga udah pada keriput g sadar apa kmu nek ..
goodnovel comment avatar
Wagirin
Seseorang yg di hatinya ada kebencian, hidupnya tdk akan tenang..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status