Share

11. Akhirnya, terungkap sudah!

”Spontanitas? Jadi maksudmu kau risih bila aku memelukmu?” 

”Tidak. Bukan itu maksudku.”

”Lalu apa? Kau tahu itu melukai perasaanku. Kau mendorongku seolah-olah aku ini semacam kotoran saja.” Kimberley membuang pandangannya ke sudut ruangan.

Will menghela napas, ia merasa bersalah telah mendorong gadis manja itu. Ia tahu betul, jika Kimberley tidak mau menatap wajahnya artinya gadis itu sangat membencinya. Tidak ada pilihan lain bagi Will. Meminta maaf pun, toh gadis itu tidak akan menolerir penyesalan Will. 

'Mungkin ini sudah saatnya aku memberitahu tentang phobiaku.' Will bergumam.

Will berjalan mendekati tempat duduk Kimberley dan duduk di sampingnya. 

”Kim, sebenarnya..” Will terdiam sejenak, ia masih ragu untuk mengungkapkan penyakitnya. ”Kau tahu kan, sejak kecil aku beg

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status