Share

100. Membawa Kapal Perang

.

.

.

Kali ini Kasim benar-benar habis dibully oleh bibi Hans. Setiap kali pria itu berteriak, mulutnya akan langsung dipukul dengan kemoceng besar dari bulu ayam itu. Coba lihat saja, mulut pria kurus itu saat ini berwarna merah dan hampir moncong ke depan. Memang sial nasib Kasim karena keteledorannya sendiri. Padahal Bos Li memintanya untuk mengintai dari jauh, tetapi ia mengintip di pintu rumah targetnya. Apa daya, ia tidak bisa kabur karena kedua tangan dan kakinya telah diikat.

Meskipun begitu, bibi Hans juga tidak sekejam itu. Setelah Kasim menyerah dengan pemberontakannya, bibi Hans segera melepas seluruh ikatan yang membelenggunya. Setelahnya, ia memberi penyelinap itu makan. Dan tentu saja, Kasim langsung melahapnya dengan segera.

“Pelan-pelan.” Kata bibi Hans kepada pria kurus kering itu.

Sepertinya, penyusup itu sangat kelaparan. Bibi Hans sudah mengeluarkan dua piring makanan, dan semua habis dilahap Kasim dalam seke

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status