Tak lama kemudian, Mia dan Stewart terjatuh ke lantai sambil terengah-engah.Mia bersandar pada papan pintu. "Kita sudah lama tidak bertemu, kamu tampak sangat berbeda."Mengabaikan ejekan Mia, Stewart bersandar pada bahu Mia. "Berapa lama kamu berencana tinggal di sini?"Napas Mia perlahan menjadi tenang. "Aku akan pergi segera setelah proyek perusahaan selesai."Setelah jeda, Mia bertanya, "Apa yang terjadi dengan Grace? Dia sudah bisa pergi menemui Hyman. Selain itu, apa yang terjadi dengan Samuel?"Stewart menoleh dan menatap Mia.Mia sangat iba saat melihat tatapan Stewart."Kenapa?""Kamu hanya peduli pada Grace, kamu tidak bertanya padaku bagaimana kabarku selama ini."Suara Stewart sangat lembut dan tidak terdengar mengeluh, tetapi ucapan itu membuat Mia tiba-tiba merasa seperti wanita nakal."Aku … baiklah, bagaimana kabarmu?"Stewart mengangkat sudut bibirnya, matanya masih terlihat lembut, tetapi mengandung sedikit kelicikan. "Aku tidak baik."Mia bertanya, "Ada apa denganmu
Jenny yang dipermalukan oleh Grace di permainan kartu, memotong semua pakaian di atas tempat tidurnya untuk melampiaskan amarahnya setelah kembali ke rumah.Setelah selesai memotong, Jenny teringat apa yang dikatakan Hyman di tengah perjalanan.Dalam perjalanan, Jenny bertingkah genit pada Hyman, dia ingin Hyman membantunya membayar puluhan miliar itu. Akan tetapi di luar dugaan, Hyman menolak untuk pertama kalinya.Selain itu, Hyman juga berkata, "Jenny, kamu bukan anak kecil lagi, kamu harus belajar tanggung jawab."Maksud Hyman sudah jelas, dia tidak mau membantu membayar puluhan miliar itu.Saat mereka berada di dalam mobil tadi, Jenny sudah ingin melampiaskan amarahnya.Namun, melihat sosok Hyman yang tegas, Jenny tiba-tiba menyadari kalau Hyman tidak sedang bercanda. Kalau Jenny dan Hyman putus hubungan, Hyman mungkin akan mengambil kembali semua barang milik Jenny.Ketakutan yang belum pernah dirasakan sebelumnya merayapi hati Jenny. Dia pun dengan enggan menyetujui, "Baik, Bu,
Begitu mereka menyadari kalau Grace telah tertembak di kepala, semuanya sudah terlambat."Tapi …." Jenny masih merasa berada dalam masalah. "Setelah kejadian terakhir kali, baik Grace maupun Keluarga Yake menjadi lebih berhati-hati. Aku khawatir mereka tidak akan membiarkan Grace keluar begitu saja."Senyuman samar muncul di wajah Stella. "Teman baik Grace datang menemuinya. Aku tidak percaya kalau Grace tidak mau menghadiri undangan yang dikirim oleh sahabatnya itu. He he …."Mata Jenny berbinar lagi. "Lalu, apakah aku harus melakukan sesuatu?"Mata Stella berkilat dengan niat membunuh. "Tentu saja, kamu cukup lakukan ini …."Setelah dengan hati-hati menjelaskan apa yang perlu dilakukan oleh Jenny, Stella menutup telepon.Sambil memegang ponsel, Stella memandang Sandy yang setengah tersenyum. Dia mengerutkan kening. "Katakan saja, tertawakan saja aku. Aku tahu kamu pasti punya banyak hal untuk dikatakan padaku."Sandy mengangkat kakinya yang panjang dan meletakkannya di atas meja. Set
Setelah Mia datang, Grace tampak lebih bahagia. Akan tetapi, bagaimanapun juga, Mia datang kemari untuk perjalanan bisnis, bukan untuk bersenang-senang. Setelah berbicara dengan Grace sepanjang malam selama dua hari, dia pindah ke sebuah hotel di pusat kota.Grace awalnya ingin mengantar Mia ke sana, tetapi Mia menghentikannya."Grace, aku lega melihatmu seperti ini. Selain itu, butuh tiga atau empat jam untuk sampai ke pusat kota. Tubuhmu belum pulih sepenuhnya, jadi sebaiknya kamu istirahat yang baik dan jangan sampai kelelahan. Aku libur minggu depan, aku akan menemuimu lagi nanti.""Oke." Mata Grace tertuju pada Stewart yang berada di belakang Mia. "Aku merasa lega karena Pak Stewart yang akan menjagamu.""Grace, apa yang kamu bicarakan?" Pipi Mia sedikit memerah. Dia menatap Stewart lagi dan berkata, "Dia hanya bertugas mengantarku ke sana saja."Grace tersenyum dan tidak berkata apa-apa.Wajah Mia menjadi makin merah.Mia ingin menyembunyikan dirinya dan berkata pada Grace, "Suda
Grace hanya bisa menepuk punggung tangan Samuel dengan lembut. "Meskipun aku lupa bagaimana kita bertemu dan apa hubungan kita, aku bisa merasakan kalau kamu bukanlah orang jahat. Kamu juga tidak terlihat seperti pria bajingan. Aku tidak tahu … kenapa kamu ingin menemaniku, aku … kita bisa berteman, tapi aku … aku tidak ingin menjadi pengganti kekasihmu."Senyuman tipis muncul di mata Samuel. Dia tidak menjelaskan sama sekali, melainkan memfokuskan pandangannya pada punggung tangannya yang disentuh Grace.Ini pertama kalinya Grace berinisiatif menyentuh Samuel setelah kehilangan ingatannya.Samuel menatap sinar matahari di luar sana.Semuanya berjalan ke arah yang benar.Samuel kini mulai percaya dengan apa yang dikatakan Michael.Suatu hari, Grace pasti bisa mengingat kembali ingatannya yang hilang.Grace yang telah memulihkan ingatannya, pasti akan memahami banyak hal dalam ingatan ini dan akhirnya bisa melepaskan kematian Owen.Hanya saja, waktunya masih belum diketahui.Namun, bera
Sementara Mia sedang berpikir keras, gadis itu sudah berjalan ke arah Stewart. "Stewart, sejak kapan kamu kembali? Kenapa kamu tidak memberitahuku hal sepenting ini? Apakah kamu sudah tidak menganggapku sebagai teman lagi?"Sambil berkata, gadis itu mengangkat tinjunya dan memukul tubuh Stewart dengan keras beberapa kali.Kalau dilihat sekilas, sepertinya mereka memiliki hubungan yang dekat.Mia mengepalkan tangannya. "Kalau kamu berjumpa dengan kawan lamamu, aku akan naik ke atas dulu."Sambil berkata, Mia pun ingin lekas meninggalkan Stewart.Gadis itu bertanya dengan heran, "Siapa dia?"Seolah-olah gadis itu baru saja memerhatikan Mia.Stewart meraih Mia dan berkata, "Ini pacarku."Mata Mia sedikit membelalak.Gadis itu memandang Mia dengan ekspresi tidak percaya. Tak lama kemudian, dia menenangkan dirinya dan berkata dengan anggun, "Ternyata dia adalah pacarmu, maaf aku sudah tidak sopan.""Hei, tapi seingatku, orang yang kulihat di rumah sakit terakhir kali bukan seperti ini. Kamu
Mia tercengang."Apakah kamu … apakah kamu serius?"Ekspresi Stewart tidak berubah sama sekali, tekadnya sudah bulat. "Tentu saja, kalaupun orang-orang ini tidak bisa ditemukan, itu bukanlah masalah. Aku masih bisa memeriksa kamera CCTV.""Apakah kamu sudah gila?" Mia berdiri tegak dan mencondongkan tubuh lebih dekat pada Stewart. "Kenapa kamu melakukan hal-hal yang tidak berarti dan tidak berguna begini?""Tidak berguna bagaimana?" Stewart tersenyum lembut. "Selama kamu bisa percaya padaku, itu tentu berguna. Kamu adalah motivasi terbesarku untuk melakukan hal-hal ini."Mia menatap pada mata Stewart, dia menggerakkan bibir merahnya."Stewart, aku tahu apa yang ingin kamu lakukan, tapi semua itu percuma saja. Sebenarnya, akhir-akhir ini aku ada memikirkan untuk melangkah maju, tapi begitu aku mau melangkah maju, aku selalu teringat pada ibuku yang memergoki perselingkuhan ayahku saat aku masih kecil."Hal-hal itu terlihat jelas sekali dalam benak Mia.Si pelakor dipukuli sampai berteri
Grace memang tersentuh.Grace mengambil tiket itu dan membacanya dengan cermat."Kamu harus pergi hari itu. Kalau kamu bisa pergi, ibuku akan sangat terkejut."Melihat ekspresi santai di wajah Grace, Jenny tahu kalau tujuannya telah tercapai. Dia pun mengangkat sudut bibirnya.Grace memegang tiketnya. "Berapa harga dua tiket ini?""Tidak perlu, anggap saja aku mengundangmu menghadiri seminar ibuku."Jenny berdiri. "Sekarang sudah larut, aku pergi dulu."Usai mengatakan itu, Jenny pergi.Grace menatap punggung Jenny, dia menundukkan kepalanya untuk melihat tiket di tangannya.Entah kenapa, Grace memiliki keinginan yang kuat untuk menghadiri seminar ini."Seminar Hyman?" Suara Ingrid tiba-tiba terdengar dari belakang.Grace berbalik."Apakah kamu ingin pergi?" tanya Ingrid sambil tersenyum.Grace mengangguk, lalu menggelengkan kepalanya.Ingrid tahu dengan jelas kalau Grace merasa ragu-ragu karena kejadian terakhir kali."Kalau kamu ingin mendengarkannya, aku bisa meminta pihak penyeleng