Grace hanya bisa menepuk punggung tangan Samuel dengan lembut. "Meskipun aku lupa bagaimana kita bertemu dan apa hubungan kita, aku bisa merasakan kalau kamu bukanlah orang jahat. Kamu juga tidak terlihat seperti pria bajingan. Aku tidak tahu … kenapa kamu ingin menemaniku, aku … kita bisa berteman, tapi aku … aku tidak ingin menjadi pengganti kekasihmu."Senyuman tipis muncul di mata Samuel. Dia tidak menjelaskan sama sekali, melainkan memfokuskan pandangannya pada punggung tangannya yang disentuh Grace.Ini pertama kalinya Grace berinisiatif menyentuh Samuel setelah kehilangan ingatannya.Samuel menatap sinar matahari di luar sana.Semuanya berjalan ke arah yang benar.Samuel kini mulai percaya dengan apa yang dikatakan Michael.Suatu hari, Grace pasti bisa mengingat kembali ingatannya yang hilang.Grace yang telah memulihkan ingatannya, pasti akan memahami banyak hal dalam ingatan ini dan akhirnya bisa melepaskan kematian Owen.Hanya saja, waktunya masih belum diketahui.Namun, bera
Sementara Mia sedang berpikir keras, gadis itu sudah berjalan ke arah Stewart. "Stewart, sejak kapan kamu kembali? Kenapa kamu tidak memberitahuku hal sepenting ini? Apakah kamu sudah tidak menganggapku sebagai teman lagi?"Sambil berkata, gadis itu mengangkat tinjunya dan memukul tubuh Stewart dengan keras beberapa kali.Kalau dilihat sekilas, sepertinya mereka memiliki hubungan yang dekat.Mia mengepalkan tangannya. "Kalau kamu berjumpa dengan kawan lamamu, aku akan naik ke atas dulu."Sambil berkata, Mia pun ingin lekas meninggalkan Stewart.Gadis itu bertanya dengan heran, "Siapa dia?"Seolah-olah gadis itu baru saja memerhatikan Mia.Stewart meraih Mia dan berkata, "Ini pacarku."Mata Mia sedikit membelalak.Gadis itu memandang Mia dengan ekspresi tidak percaya. Tak lama kemudian, dia menenangkan dirinya dan berkata dengan anggun, "Ternyata dia adalah pacarmu, maaf aku sudah tidak sopan.""Hei, tapi seingatku, orang yang kulihat di rumah sakit terakhir kali bukan seperti ini. Kamu
Mia tercengang."Apakah kamu … apakah kamu serius?"Ekspresi Stewart tidak berubah sama sekali, tekadnya sudah bulat. "Tentu saja, kalaupun orang-orang ini tidak bisa ditemukan, itu bukanlah masalah. Aku masih bisa memeriksa kamera CCTV.""Apakah kamu sudah gila?" Mia berdiri tegak dan mencondongkan tubuh lebih dekat pada Stewart. "Kenapa kamu melakukan hal-hal yang tidak berarti dan tidak berguna begini?""Tidak berguna bagaimana?" Stewart tersenyum lembut. "Selama kamu bisa percaya padaku, itu tentu berguna. Kamu adalah motivasi terbesarku untuk melakukan hal-hal ini."Mia menatap pada mata Stewart, dia menggerakkan bibir merahnya."Stewart, aku tahu apa yang ingin kamu lakukan, tapi semua itu percuma saja. Sebenarnya, akhir-akhir ini aku ada memikirkan untuk melangkah maju, tapi begitu aku mau melangkah maju, aku selalu teringat pada ibuku yang memergoki perselingkuhan ayahku saat aku masih kecil."Hal-hal itu terlihat jelas sekali dalam benak Mia.Si pelakor dipukuli sampai berteri
Grace memang tersentuh.Grace mengambil tiket itu dan membacanya dengan cermat."Kamu harus pergi hari itu. Kalau kamu bisa pergi, ibuku akan sangat terkejut."Melihat ekspresi santai di wajah Grace, Jenny tahu kalau tujuannya telah tercapai. Dia pun mengangkat sudut bibirnya.Grace memegang tiketnya. "Berapa harga dua tiket ini?""Tidak perlu, anggap saja aku mengundangmu menghadiri seminar ibuku."Jenny berdiri. "Sekarang sudah larut, aku pergi dulu."Usai mengatakan itu, Jenny pergi.Grace menatap punggung Jenny, dia menundukkan kepalanya untuk melihat tiket di tangannya.Entah kenapa, Grace memiliki keinginan yang kuat untuk menghadiri seminar ini."Seminar Hyman?" Suara Ingrid tiba-tiba terdengar dari belakang.Grace berbalik."Apakah kamu ingin pergi?" tanya Ingrid sambil tersenyum.Grace mengangguk, lalu menggelengkan kepalanya.Ingrid tahu dengan jelas kalau Grace merasa ragu-ragu karena kejadian terakhir kali."Kalau kamu ingin mendengarkannya, aku bisa meminta pihak penyeleng
Usai mengatakan itu, Ingrid menyuruh para pelayan untuk membawa semua makanannya ke lantai dua. Dia meninggalkan meja makan lantai pertama untuk Grace dan Samuel berdua.Ini bukan pertama kalinya Ingrid melakukan hal ini.Bahkan orang bodoh pun akan tahu kalau Ingrid sengaja memberi kesempatan bagi Grace dan Samuel untuk berduaan.Grace tidak tahu harus berbuat apa.Grace benar-benar tidak ingin berduaan dengan Samuel.Meskipun sebelumnya Grace ingin dekat dengan Samuel tanpa alasan, setelah mengetahui kalau Samuel memiliki orang yang disukai, Grace selalu ingin menjaga jarak dari Samuel.Walaupun Samuel sudah menjelaskan berulang kali kalau Grace bukanlah pengganti orang yang ada di dalam hatinya, Grace tetap tidak mau mendekati Samuel.Grace merasa takut. Takut kalau dirinya akan terjatuh dan melakukan sesuatu yang tidak pantas."Apa yang kamu pikirkan?" Samuel meletakkan ikan yang sudah dibersihkan ke dalam piring Grace.Grace menunduk dan melihatnya. Itu adalah ikan yang paling dis
"Ini … awalnya aku tidak memikirkannya dengan hati-hati. Aku lupa kalau hubungan antara Tuan dan Nyonya sangat dekat. Bahkan gerakan kecil pun bisa mengembalikan kenangan Nyonya. Sekarang sepertinya …."Michael memandang Samuel dengan ekspresi iba. "Tuan, aku khawatir kamu tidak bisa terus menemani Nyonya."Karena meskipun secara tidak sengaja, salah satu tindakan Samuel dapat mengembalikan ingatan Grace dan menyebabkan Grace terstimulasi.Ketika Ingrid mendengarnya, dia langsung menatap Samuel.Tidak mudah bagi Samuel sampai akhirnya bisa mendapat kesempatan muncul di hadapan Grace. Baru saja dia merasa bahagia, dia sudah harus merasa kecewa lagi.Kalau akhirnya seperti ini, lebih baik jangan memberi harapan palsu pada Samuel.Michael juga memandang Samuel dengan tak berdaya.Mereka terlalu optimis sebelumnya, berpikir kalau Grace akan dapat menerima Samuel secara perlahan.Seperti kasus Hyman sebelumnya.Namun, dilihat dari situasi saat ini, Samuel terlalu spesial untuk Grace.Terlal
"Kurasa alasan kenapa kamu merasa bingung sekarang, karena kamu tidak dapat menemukan apa pun yang ingin kamu lakukan. Bukankah kamu akan mengikuti seminar Bibi Hyman lusa? Kalau kamu mau, bagaimana kalau kamu mencoba menulis naskah seperti Bibi Hyman?" ucap Ingrid.Ingrid mendengar dari Samuel kalau Grace pernah belajar menulis naskah dari Hyman sebelumnya.Mungkin kalau Grace punya hobi baru, dia tidak akan merasa menderita."Menulis naskah?" Grace tidak yakin. "Tapi seingatku, sepertinya aku belum pernah mencobanya.""Tidak masalah, beranikan saja dirimu untuk mencoba menulis," ujar Ingrid menyemangati.Grace mengangguk pelan. "Oke, kalau begitu aku akan mencobanya."Melihat Grace menjadi tenang, Ingrid akhirnya menghela napas lega.Di sisi lain, Jenny menelepon Stella.Jenny meyakinkan, "Jangan khawatir, Grace pasti akan menghadiri seminar ibuku.""Apakah kamu yakin?" Stella membelai dedaunan di depan jendela. "Penembak jitu yang kusewa itu sangat mahal.""Jangan khawatir. Aku mend
"Apa yang terjadi?" Jenny menggila dan berteriak, "Cepat katakan semua yang kamu tahu!"Roxie mendengar suara Jenny dan tahu kalau Jenny telah mengerti semuanya. Roxie berbalik dan duduk di sofa. "Semuanya sangat sederhana. Ketika Mbak Ashley membawa Jenny yang asli keluar, dia kehilangan Jenny. Untuk mencegah semua orang menyadarinya, dia segera pergi ke panti asuhan dan membawa pulang seorang bayi, yaitu … kamu ….""Cukup!" teriak Jenny. "Tidak mungkin, aku putri kandung Hyman Swift. Hampir saja aku dibodohi olehmu!"Jenny sudah melakukan tes DNA dengan Hyman.Terlebih lagi, Grace yang merencanakan semua tes itu.Bagaimana mungkin Grace bisa berbohong pada Hyman.Roxie mungkin dapat menebak apa yang dipikirkan Jenny. Dia tersenyum dan berkata, "Ya, kamu sudah melakukan tes DNA dengan Hyman, tapi jangan lupa kalau Grace ada terlibat di dalam tes itu. Bukankah mudah baginya untuk merekayasa hasil tes itu?""Untuk apa dia merekayasa?" kata Jenny tidak yakin. "Apa gunanya hal itu baginya