Mia tercengang."Apakah kamu … apakah kamu serius?"Ekspresi Stewart tidak berubah sama sekali, tekadnya sudah bulat. "Tentu saja, kalaupun orang-orang ini tidak bisa ditemukan, itu bukanlah masalah. Aku masih bisa memeriksa kamera CCTV.""Apakah kamu sudah gila?" Mia berdiri tegak dan mencondongkan tubuh lebih dekat pada Stewart. "Kenapa kamu melakukan hal-hal yang tidak berarti dan tidak berguna begini?""Tidak berguna bagaimana?" Stewart tersenyum lembut. "Selama kamu bisa percaya padaku, itu tentu berguna. Kamu adalah motivasi terbesarku untuk melakukan hal-hal ini."Mia menatap pada mata Stewart, dia menggerakkan bibir merahnya."Stewart, aku tahu apa yang ingin kamu lakukan, tapi semua itu percuma saja. Sebenarnya, akhir-akhir ini aku ada memikirkan untuk melangkah maju, tapi begitu aku mau melangkah maju, aku selalu teringat pada ibuku yang memergoki perselingkuhan ayahku saat aku masih kecil."Hal-hal itu terlihat jelas sekali dalam benak Mia.Si pelakor dipukuli sampai berteri
Grace memang tersentuh.Grace mengambil tiket itu dan membacanya dengan cermat."Kamu harus pergi hari itu. Kalau kamu bisa pergi, ibuku akan sangat terkejut."Melihat ekspresi santai di wajah Grace, Jenny tahu kalau tujuannya telah tercapai. Dia pun mengangkat sudut bibirnya.Grace memegang tiketnya. "Berapa harga dua tiket ini?""Tidak perlu, anggap saja aku mengundangmu menghadiri seminar ibuku."Jenny berdiri. "Sekarang sudah larut, aku pergi dulu."Usai mengatakan itu, Jenny pergi.Grace menatap punggung Jenny, dia menundukkan kepalanya untuk melihat tiket di tangannya.Entah kenapa, Grace memiliki keinginan yang kuat untuk menghadiri seminar ini."Seminar Hyman?" Suara Ingrid tiba-tiba terdengar dari belakang.Grace berbalik."Apakah kamu ingin pergi?" tanya Ingrid sambil tersenyum.Grace mengangguk, lalu menggelengkan kepalanya.Ingrid tahu dengan jelas kalau Grace merasa ragu-ragu karena kejadian terakhir kali."Kalau kamu ingin mendengarkannya, aku bisa meminta pihak penyeleng
Usai mengatakan itu, Ingrid menyuruh para pelayan untuk membawa semua makanannya ke lantai dua. Dia meninggalkan meja makan lantai pertama untuk Grace dan Samuel berdua.Ini bukan pertama kalinya Ingrid melakukan hal ini.Bahkan orang bodoh pun akan tahu kalau Ingrid sengaja memberi kesempatan bagi Grace dan Samuel untuk berduaan.Grace tidak tahu harus berbuat apa.Grace benar-benar tidak ingin berduaan dengan Samuel.Meskipun sebelumnya Grace ingin dekat dengan Samuel tanpa alasan, setelah mengetahui kalau Samuel memiliki orang yang disukai, Grace selalu ingin menjaga jarak dari Samuel.Walaupun Samuel sudah menjelaskan berulang kali kalau Grace bukanlah pengganti orang yang ada di dalam hatinya, Grace tetap tidak mau mendekati Samuel.Grace merasa takut. Takut kalau dirinya akan terjatuh dan melakukan sesuatu yang tidak pantas."Apa yang kamu pikirkan?" Samuel meletakkan ikan yang sudah dibersihkan ke dalam piring Grace.Grace menunduk dan melihatnya. Itu adalah ikan yang paling dis
"Ini … awalnya aku tidak memikirkannya dengan hati-hati. Aku lupa kalau hubungan antara Tuan dan Nyonya sangat dekat. Bahkan gerakan kecil pun bisa mengembalikan kenangan Nyonya. Sekarang sepertinya …."Michael memandang Samuel dengan ekspresi iba. "Tuan, aku khawatir kamu tidak bisa terus menemani Nyonya."Karena meskipun secara tidak sengaja, salah satu tindakan Samuel dapat mengembalikan ingatan Grace dan menyebabkan Grace terstimulasi.Ketika Ingrid mendengarnya, dia langsung menatap Samuel.Tidak mudah bagi Samuel sampai akhirnya bisa mendapat kesempatan muncul di hadapan Grace. Baru saja dia merasa bahagia, dia sudah harus merasa kecewa lagi.Kalau akhirnya seperti ini, lebih baik jangan memberi harapan palsu pada Samuel.Michael juga memandang Samuel dengan tak berdaya.Mereka terlalu optimis sebelumnya, berpikir kalau Grace akan dapat menerima Samuel secara perlahan.Seperti kasus Hyman sebelumnya.Namun, dilihat dari situasi saat ini, Samuel terlalu spesial untuk Grace.Terlal
"Kurasa alasan kenapa kamu merasa bingung sekarang, karena kamu tidak dapat menemukan apa pun yang ingin kamu lakukan. Bukankah kamu akan mengikuti seminar Bibi Hyman lusa? Kalau kamu mau, bagaimana kalau kamu mencoba menulis naskah seperti Bibi Hyman?" ucap Ingrid.Ingrid mendengar dari Samuel kalau Grace pernah belajar menulis naskah dari Hyman sebelumnya.Mungkin kalau Grace punya hobi baru, dia tidak akan merasa menderita."Menulis naskah?" Grace tidak yakin. "Tapi seingatku, sepertinya aku belum pernah mencobanya.""Tidak masalah, beranikan saja dirimu untuk mencoba menulis," ujar Ingrid menyemangati.Grace mengangguk pelan. "Oke, kalau begitu aku akan mencobanya."Melihat Grace menjadi tenang, Ingrid akhirnya menghela napas lega.Di sisi lain, Jenny menelepon Stella.Jenny meyakinkan, "Jangan khawatir, Grace pasti akan menghadiri seminar ibuku.""Apakah kamu yakin?" Stella membelai dedaunan di depan jendela. "Penembak jitu yang kusewa itu sangat mahal.""Jangan khawatir. Aku mend
"Apa yang terjadi?" Jenny menggila dan berteriak, "Cepat katakan semua yang kamu tahu!"Roxie mendengar suara Jenny dan tahu kalau Jenny telah mengerti semuanya. Roxie berbalik dan duduk di sofa. "Semuanya sangat sederhana. Ketika Mbak Ashley membawa Jenny yang asli keluar, dia kehilangan Jenny. Untuk mencegah semua orang menyadarinya, dia segera pergi ke panti asuhan dan membawa pulang seorang bayi, yaitu … kamu ….""Cukup!" teriak Jenny. "Tidak mungkin, aku putri kandung Hyman Swift. Hampir saja aku dibodohi olehmu!"Jenny sudah melakukan tes DNA dengan Hyman.Terlebih lagi, Grace yang merencanakan semua tes itu.Bagaimana mungkin Grace bisa berbohong pada Hyman.Roxie mungkin dapat menebak apa yang dipikirkan Jenny. Dia tersenyum dan berkata, "Ya, kamu sudah melakukan tes DNA dengan Hyman, tapi jangan lupa kalau Grace ada terlibat di dalam tes itu. Bukankah mudah baginya untuk merekayasa hasil tes itu?""Untuk apa dia merekayasa?" kata Jenny tidak yakin. "Apa gunanya hal itu baginya
"Aku dengar dari editor kalau karya ini tidak lagi kritis dan tajam seperti sebelumnya. Naskah ini lebih memainkan perasaan dan banyak pelintiran alurnya. Bagaimana menurutmu?" ucap Jenny.Roxie segera tergerak. "Baiklah, kalau begitu, aku harus merepotkan adikku tersayang agar mendapatkan pemeran utama wanita untukku."Jenny diam-diam mengertakkan giginya, Roxie ini sungguh tidak sungkan-sungkan meminta.Roxie jelas tahu kalau Hyman sangat menghargai peran utama wanita. Bisa-bisanya dia begitu berani dan langsung meminta peran utama wanita pada Jenny."Oke, selama Kak Roxie merahasiakannya untukku, aku bisa memberimu peran apa pun yang kamu inginkan kelak."Jenny langsung menjanjikan peran itu pada Roxie.Roxie harus menjaga rahasia ini.Begitu orang lain mengetahui kalau Jenny bukan putri kandung Hyman, semua yang dia miliki sekarang akan hilang."Jangan khawatir, adikku. Selama kamu bisa membuatku mendapatkan peran utama wanita dalam naskah Hyman, aku dapat membantumu membujuk anggo
Ingrid melihatnya dan bertanya dengan gugup, "Grace, ada apa denganmu?"Grace menggelengkan kepalanya. Dia hanya merasa pernah melihat Hyman di suatu tempat sebelumnya.Mungkin itu salah satu ingatan yang sudah dilupakan oleh Grace.Selain itu, Grace punya firasat kuat kalau dalam ingatannya yang telah hilang itu, hubungannya dengan Hyman pasti sangat dekat.Karena setiap kali Grace melihat Hyman, dia merasa sangat akrab.Seperti … seorang kerabat keluarga …."Grace, apakah kamu benar-benar baik-baik saja?"Ingrid sangat gugup sekarang, dia selalu takut Grace akan pingsan begitu saja.Grace tersenyum samar dan melihat ke arah Hyman di layar TV. "Bibi, aku baik-baik saja."Ingrid duduk di samping Grace dengan gelisah. Melihat Grace perlahan-lahan tertarik pada pidato Hyman dan kondisi Grace juga kembali normal, hati Ingrid yang gelisah akhirnya merasa lega.Saat ini, Stella yang sedang minum kopi di gedung seberang seminar, lambat laun menjadi sedikit kesal.Stella mengeluarkan ponselny