Share

Bab 5 Proses Membuat Anak

Hari ini Juan benar-benar mengambil hari libur, ia pun sudah memberitahukannya pada Lisa, jadi Lisa pun tidak datang ke Apartemen.

Pukul setengah tujuh pagi, Devi tengah berkutat pada kompor tengah memasak tentu saja. Dengan bahan makanan seadanya, Devi membuat soap daging sapi, tahu goreng dan sambal balado udang. Entah Juan akan suka atau tidak dengan makanannya, tapi dalam hati sih Devi berdoa semoga Juan suka dengan masakannya.

Rasanya Devi merasa seperti seorang istri sungguhan, tapi bukankah walaupun hanya berstatus kontrak, Devi tetaplah seorang istri sungguhan?

Setelah selesai memasak, Devi pun membereskan Apartemen. Dari mulai membereskan dapur bekas ia masak tadi, menyapu, mengepel dan mengelap prabotan. Di rumah dia biasa melakukan hal itu jadi semua itu ia lakukan dengan cepat tanpa merasa kelelahan karena Apartemen itu tidak terlalu luas.

Selesai beberes, Devi memutuskan untuk mandi karena badannya yang sudah kembali bau keringat. Padahal ia tadi baru saja mandi beberapa jam lalu sehabis melayani Juan.

Devi hampir saja menjerit karena kaget saat tengah membilas tubuhnya dengan air hangat di bawah guyuran shower, tiba-tiba sepasang tangan kekar melingkar di perutnya.

"Mas Juan bikin kaget saja." Ucap Devi, ia membalikkan tubuhnya dan mendapati Juan yang tersenyum penuh arti padanya dengan tubuh tanpa busana. Jangan lupa bahwa sejak semalam Juan memang belum mengenakan pakaiannya.

"Kamu semakin menggoda di bawah guyuran air shower." Ujar Juan dengan senyuman yang semakin menggoda.

"Mas Juan mau ngapain?" Tanya Devi saat Juan merapatkan tubuh mereka ke tembok. Dalam hati ia mengumpat karena pertanyaan itu keluar spontan dari mulutnya begitu saja, padahal ia sudah tau apa yang akan Juan lakukan padanya.

"Menurut kamu, untuk apa aku mengambil hari libur?" Tanya Juan.

Devi mengerjapkan matanya dan tidak menghiraukan ucapan Juan tadi karena ia sibuk menatap wajah Juan yang entah kenapa ia baru saja jika Juan begitu tampan mempesona.

"Devi, kenapa kamu mau menjadi istri kontrak?" Tanya Juan.

"Karena uang." Balas Devi jujur, itu benarkan? Devi butuh uang banyak untuk Nenek Sumi.

Juan tersenyum kecut, "apakah uang begitu penting untukmu sampai kamu sampai mau menjadi istri kontrak?" Tanya Juan lagi.

Devi mengangguk mantap, "ya, bagiku uang adalah segalanya. Karena dengan uang kamu bisa melakukan dan mendapatkan apa saja." Balas Devi 

Setelah itu Juan tidak bertanya apapun lagi dan memilih mendaratkan bibirnya pada permukaan kulit pundak Devi, membuat tanda merah keunguan di sana.

"Mas..."

Devi hanya bisa mendesah tatkala permainan Juan yang semakin memabukkan bagi Devi.

Juan kembali membuat Devi melayaninya dikamar mandi, kali ini hanya sekali pelepasan dan Juan mengakhiri permainan itu.

Setelah selesai membilas tubuh masing-masing, Juan sengaja tidak menggunakan pakaian dan hanya menggunakan jubah mandi saja. Begitu pula dengan Devi, karena itu kemauan Juan.

Kini mereka berdua tengah sarapan dalam diam, tidak ada yang membuka suara. Hanya suara dentingan sendok dan garpu yang saling beradu yang terdengar.

"Berapa yang kamu dapatkan dari Lisa setelah melahirkan anakku?" Tanya Juan setelah membersihkan mulutnya dengan tissue.

"Berapa pun aku mau." Balas Devi jujur. Lisa mengatakan padanya bahwa perempuan itu akan memberikan berapa pun yang Devi mau setelah melahirkan anaknya Juan.

"Jadi berapa yang kamu mau?" Tanya Juan.

Devi menatap Juan lalu menggelengkan kepalanya, jujur saja dia belum tau berapa yang akan dia minta setelah melahirkan anak Juan.

Juan hanya menatap Devi tidak mengerti, bagaimana Lisa bisa membuat perjanjian yang tidak jelas begitu. Bagaimana jika nanti Devi menginginkan seluruh hartanya? Apakah Lisa tidak takut akan itu?

Yang Juan tau hanya perjanjian kontrak sebagai suami Devi yang yang harus menceraikan perempuan itu setelah Devi melahirkan anaknya nanti. Dan dia tidak tau sama sekali tentang perjanjian berapa uang yang harus dia bayar kelak karena itu tidak tertulis dalam surat kontrak itu.

"Aku tunggu di kamar." Ujar Juan lalu berlalu kedalam kamar.

Devi menghela napasnya, menatap Juan yang menutup pintu kamar dari dalam. Dia mengerti apa arti dari ucapan Juan. Sebenernya Devi ingin menolak lantaran tubuhnya yang masih lelah, tapi apa daya, Devi hanyalah istri kontrak bayaran yang di bayar untuk mendapatkan anak kan?

Devi pun bangkit dari duduknya dan membereskan piring bekas makan mereka, setelah membereskan semuanya dan mencuci semua piring dan gelas kotor. Devi melangkah pelan memasuki kamar, di sana, Devi bisa melihat Juan yang tiduran di atas kasur dengan ponsel di tangannya.

Menyadari kehadiran Devi, Juan pun meletakkan ponselnya dan menyuruh Devi untuk naik ke atas kasur bersamanya.

Devi pun naik ke atas kasur dan berbaring di sebelah Juan.

"Aku sudah berbicara dengan Lisa masalah berapa uang yang harus kamu terima dan seperti kesempatan yang kamu dan Lisa lakukan, saat kamu hamil nanti kami akan memberikan kamu dua milyar dan setelah melahirkan kami akan memberikan kamu lima milyar." Ungkap Juan serius.

Devi menelan ludahnya, seberapa kaya sebenarnya Juan itu sampai dia akan memberikan tujuh milyar untuknya setelah melahirkan anaknya.

"Kenapa?" Tanya Juan. "Apa itu masih kurang?" Lanjut tanya Juan saat melihat Devi tidak mengatakan apapun.

"Itu---"

"Itu kita bahas besok lagi saja bersama Lisa, sekarang ayo kita buat anak." Ucap Juan memotong ucapan Devi dan langsung memulai aksinya tanpa menunggu persetujuan Devi.

Bersambung dulu yah...

Terimakasih sudah mampir membaca cerita 'Kawin Kontrak' yes, jangan lupa untuk subscribe dan berikan love kalian untuk bab ini yes ;)

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status