Share

Bab 4 Malam Kedua (Juan & Devi)

Devi yang melihat Juan baru saja pulang dengan wajah lelah pun langsung menghampirinya dan membantu membawakan tas kerjanya dengan cekatan. Bukan hanya itu, ia bahkan membantu Juan melepaskan jas yang pria itu kenakan.

Juan merenggangkan tubuhnya dan melepaskan dasi yang terasa mencekik lehernya, sebenarnya pekerjaannya belum selesai, tapi Lisa sudah menerornya dengan telepon agar cepat pulang ke Apartemen. Mau tidak mau Juan pun harus mengalah dan meninggalkan pekerjaannya agar Lisa tidak lagi menerornya.

Saking inginnya punya anak, Lisa bahkan sampai menyuruh Juan untuk libur bekerja agar bisa menghabiskan banyak waktunya di Apartemen bersama Devi. Tapi jika ia benar-benar melakukan itu maka pekerjaannya akan terbengkalai semuanya.

Bukannya Juan tidak mau cepat memiliki anak, tapi kan tidak semudah itu membuat anak kan?

Jika Lisa memang ingin punya anak dengan waktu singkat, Juan sudah merekomendasikan untuk mengadopsi bayi dari panti asuhan saja. Tapi Lisa menolak keras itu semua dan malah mencarikannya istri kontrak.

"Mas Juan sudah makan malam?" Tanya Devi.

"Belum." Balas Juan.

Devi tersenyum, "kebetulan tadi aku masak, Mas Juan mau aku siapkan makan malam?" Tanya Devi.

Juan mengangguk, "boleh, aku mau mandi dulu."

Juan pun masuk ke dalam kamar untuk membersihkan diri, sementara Devi sibuk memanaskan makan malam untuk Juan. Dalam hati ia berdoa, semoga saja Juan menyukai rasa masakannya yang sederhana itu.

Setelah selesai memanaskan makanan untuk Juan dan menyusunnya di meja pantri, Juan pun telah selesai membersihkan diri dan keluar dari kamar dengan keadaan yang segar.

"Kamu tidak makan?" Tanya Juan saat hanya ada satu piring yang Devi siapkan.

"Devi sudah makan tadi, Mas." Balas Devi.

Juan mengangguk lalu mulai mengambil nasi dan lauk pauk untuk disantapnya.

"Kamu beneran yang masak ini dan bukan beli di restoran?" Tanya Juan saat merasakan kenikmatan makanan yang dia santap.

Devi tersenyum lebar, "tentu saja itu beneran aku yang masak, Mas." Balas Devi.

"Masakan kamu enak, bahkan masakan Lisa pun kalah." Puji Juan jujur.

"Mas Juan jangan mengada-ngada, masakan Mba Lisa sudah pasti yang paling enak." Sanggah Devi malu.

"Ya sudah kalau begitu aku ke kamar duluan ya, Mas." Pamit Devi dan dengan cepat meninggalkan Juan seorang diri di ruangan itu.

Devi masuk ke dalam kamar, Lisa bilang dia harus mengganti pakaian khusus saat Juan sudah pulang. Tapi Devi ragu untuk menggunakan pakaian itu, lantaran pakaian itu sangat minim dan terbuka.

Namun sebagai istri kontrak yang di bayar untuk menghasilkan anak, Devi mau tidak mau harus memakai pakaian itu.

"Jangan malu Devi, kamu kan memang perempuan seperti itu." Gumam Devi saat menatap pantulan dirinya di cermin di kepalanya langsung terlintas bahwa dengan pakaian seperti ini dia sudah mirip dengan Sesa. Si perempuan penghibur.

Devi tidak berani membalikkan tubuhnya saat Juan sudah masuk ke dalam kamar, padahal seharusnya sebagai perempuan bayaran dia harusnya menyambut Juan dengan godaan yang sensual.

Devi tetap diam saat Juan berjalan mendekatinya, "kamu seksi pakai baju ini." Kata Juan menatap pantulan Devi di cermin.

Devi menunduk malu dengan pipi merona merah.

Juan pun berjalan semakin dekat dan memeluk pinggang Devi dari belakang. Juan menghirup aroma Devi yang wangi mawar itu.

Devi mendongak, menatap Juan dari pantulan cermin di depannya. Pria itu kini tengah sibuk mencium leher jenjangnya.

"Mas--"

Tanpa sadar, Devi mendesah saat kedua tangan Juan memainkan dadanya.

Rasanya Devi dibuat melayang oleh sentuhan jemari dan bibir Juan. Semakin gencar Juan melakukan aksinya, maka semakin menjadi suara desahan Devi.

Kini Devi bisa melihat dirinya berada dalam dekapan Juan tanpa sehelai pakaian pun karena Juan telah melepaskan pakaian yang dia gunakan tadi. Sebenernya untuk apa dia memakai pakaian itu jika pada akhirnya akan di lepaskan juga?

Juan menghentikan aksinya dan menatap wajah Devi di cermin, sungguh sangat menggoda, wajahnya merona merah penuh gairah.

Juan tersenyum melihat itu dan dengan cepat ia pun melepaskan seluruh pakaiannya sendiri sebelum kembali melakukan aksinya yang berakhir di atas kasur seperti malam sebelumya.

"Hah--"

Juan menghela napas lelah setelah berkali-kali mendapatkan pelepasan, rasanya dia masih tidak percaya jika ia masih menginginkan Devi lagi. Padahal biasanya saat bersama Lisa, ia paling banyak hanya tiga kali pelepasan. Tapi bersama Devi ia bisa melakukan lebih dari itu dan masih ingin lagi dan lagi.

Juan menatap Devi yang kini sudah tertidur pulas di sampingnya karena lelah setelah melayaninya entah berapa kali, Juan bahkan tidak ingat itu.

Setelah cukup lama menatap wajah damai Devi, Juan pun memutuskan untuk tidur.

°°°

Jam baru saja menunjukkan pukul lima pagi saat Devi terbangun karena merasakan sentuhan jemari dan bibir Juan pada tubuhnya. Padahal baru beberapa jam ia mengistirahatkan tubuhnya, tapi sepertinya Juan tidak peduli itu dan kembali menyentuhnya hingga beberapa kali lagi.

Devi pun tidak berani menolak karena itu adalah salah satu prioritas yang harus dia lakukan untuk mengandung anaknya. Mungkin semua itu akan berakhir kelak bila ia telah melahirkan anaknya.

"Sepertinya hari ini aku akan memenuhi keinginan Lisa untuk libur kerja, agar bisa menghabiskan lebih banyak waktu bersamamu." Kata Juan di sela-sela kegiatannya.

Bersambung dulu yah ;)

Terimakasih sudah mampir membaca dan jangan lupa untuk subscribe dan meninggalkan love untuk part ini yah ;)

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status