Share

Bab 6 Devi akhirnya Hamil

Seharian penuh Juan terus menyentuh Devi dan walaupun merasa lelah tapi Devi menyukai sentuhan Juan. Mereka bahkan melupakan makan siang mereka dan baru mengisi perut saat malam hari, setelah itu mereka kembali saling menyentuh. Ya, kali ini bukan hanya Juan yang menyentuh Devi. Tapi Devi juga ikut menyentuh seluruh tubuh Juan dengan tangan dan bibirnya.

Devi merasa seperti seorang perempuan penghibur sungguhan saat ini. Tapi dia tidak peduli, toh bagaimana pun dia menyangkal bahwa dia bukan perempuan penghibur, tapi nyatanya itulah dia sekarang.

"Kamu sungguh hebat Devi, bahkan Lisa pun tidak bisa melakukan apa yang kamu lakukan." Ujar Juan bangga dengan pelayanan Devi.

Devi tersenyum lebar, "jangan keterlaluan memuji Mas Juan... Mba Lisa jelas lebih unggul segalanya."

"Tidak, kamu lebih hebat daripada Lisa."

"Hm Mas Juan mengatakan itu hanya karena saat ini kita sedang bersama kan?"

"Entahlah rasanya aku ingin terus berada di dalam-mu terus menerus..."

"Semoga anak kalian cepat hadir."

°°°

Keesokan harinya Lisa datang ke Apartemen tanpa mengatakan pada Juan atau Devi dan dia terkejut saat mendapati Juan dan Devi yang tengah berciuman panas di sofa, padahal Juan sudah rapi dengan pakaian kerjanya. Bahkan sampai beberapa menit pun tidak ada yang menyadari kehadiran dirinya di Apartemen itu.

Lisa menghela napas melihat itu, ia menyentuh dadanya. 'kenapa rasanya sakit' batinnya.

'Tenang Lisa, jangan khawatir dan berpikir yang aneh-aneh... Ini semua aku yang mau, aku yang ingin Mas Juan punya anak dari perempuan lain karena aku tidak mau mengadopsi anak dari panti asuhan' batin Lisa berusaha menenangkan dirinya.

Devi yang menyadari ada orang lain di Apartemen itu pun langsung menjauhkan diri dari jangkauan Juan.

"Dev---" Erang Juan tidak terima dengan Devi yang melepaskan ciuman mereka.

"Hm apakah aku menganggu?" Tanya Lisa.

Juan sontak langsung buru-buru menjauh dari Devi dan mendekati Lisa. "Sayang kamu datang kok tidak bilang-bilang?" Tanya Juan, ia merasa seperti suami yang ketahuan selingkuh.

Lisa tersenyum, "kupikir kamu sudah pergi ke kantor karena ini sudah pukul sembilan dan kemarin kamu hanya bilang akan libur sehari." Ungkap Lisa.

"Um itu--tadi..."

"Tidak apa-apa Mas, aku juga tidak sabar ingin punya anak." Ujar Lisa memotong ucapan Juan yang kebingungan ingin berkata apa.

Sementara Devi hanya diam di sofa karena tidak tau apa yang harus dia lakukan.

Tidak lama kemudian Juan dan Lisa berjalan memasuki kamar bersama dan entah kenapa terselip rasa tidak suka melihat itu. Hanya beberapa menit, mereka kembali keluar kamar dengan Juan yang tadinya berpakaian berantakan, kini sudah rapi dan siap pergi ke kantor. Andai Lisa tidak datang, mungkin Juan dan Devi akan kembali bermain di sofa itu.

"Mba Lisa."

Lisa menatap Devi dan menghela napasnya, "aku harap kamu tidak ingkar janji dan akan meninggalkan kami setelah melahirkan anak kami kelak."

Devi tersenyum masam dan mengangguk. "Mba Lisa jangan takut, aku tidak akan ingkar janji... Setelah melahirkan anak, aku akan meninggalkan kalian." Janji Devi.

"Oke, aku kesini untuk membahas soal uang yang akan kamu terima setelah hamil dan melahirkan." Ucap Lisa lalu duduk di samping Devi.

Lalu Devi dan Lisa pun mulai membahas masalah uang itu, atau lebih tepatnya hanya Lisa yang banyak bicara karena Devi tidak banyak bicara dan menyetujui bahwa ia akan mendapatkan uang sebanyak tujuh milyar. Itu sudah sangat banyak untuk Devi dan lebih dari cukup untuk berobat sang Nenek.

°°°

Hari hari berikutnya, Juan hanya akan datang saat malam hari untuk melakukan hubungan suami istri saja. Setelah selesai Devi melayaninya, Juan tidak menginap seperti hari sebelumnya, tapi pria itu pergi dan kembali lagi malam berikutnya hanya untuk melakukan hubungan suami istri saja. Begitu terus sampai lima hari berturut.

Mungkin Lisa yang tidak ingin Juan menginap di Apartemen.

Pada hari ke tujuh Devi tinggal di Apartemen, Lisa datang dan mengajak Devi untuk periksa ke dokter kandungan. Perempuan itu ingin mengecek apakah Devi sudah hamil atau belum.

"Bagaimana dokter?" Tanya Lisa tidak sabar.

"Selamat ya, walaupun masih begitu awal... Tapi Bu Devi saat ini tengah mengandung." Ucap dokter kandungan yang baru saja memeriksa Devi.

"Ini adalah hasil USG, masih berupa titik... Saya akan memberikan resep vitamin dan obat anti mual bila nanti tiba tiba Bu Devi merasa mual." Ucap Dokter itu menyerahkan hasil USG dan kemudian resep vitamin dan obat anti mual.

"Terimakasih Dokter."

Lisa dan Devi keluar dari rumah sakit dengan perasaan yang berbeda. Lisa sudah pasti dengan perasaan yang sangat bahagia karena sebentar lagi ia akan punya anak dari Juan. Sementara Devi, entahlah dia bingung dengan apa yang dia rasakan saat ini.

Setelah menebus resep vitamin dan obat dari dokter di apotek terdekat, Lisa langsung membawa Devi pulang ke rumahnya. Lisa akan merawat Devi sendiri.

"Hati-hati Devi."

Lisa membantu Devi berjalan ke dalam rumah dengan hati-hati, dia tidak mau anaknya kenapa-napa bila Devi ceroboh.

"Karena kamu sudah hamil, maka mulai hari ini kamu akan tinggal di sini bersama kami." Ucap Lisa.

Devi memperhatikan rumah mewah itu dengan kagum. "Ini rumah Mba Lisa?" Tanya Devi.

Lisa mengangguk, "ya, ini rumah kami."

"Ayo aku akan mengantarmu ke kamar."

Lisa membawa Devi ke dalam kamar tamu yang sudah di bersihkan.

Sementara Devi tidak berhenti berdecak kagum dalam hati dan mengatakan seberapa kaya sebenarnya Juan dan Lisa itu.

Andai dia memiliki suami yang kaya seperti Juan, maka semua akan mudah baginya. Devi bisa melakukan segalanya.

"Kamu istirahat saja di dalam, aku akan menyuruh Mbok Desi membuat makan untuk kamu... Atau kamu ingin makan sesuatu?" Tanya Lisa.

Devi menggelengkan kepalanya pelan, "tidak aku tidak ingin apa-apa "

"Kalau kamu ingin sesuatu katakan saja padaku atau Mas Juan ya, jangan sampai kamu menahannya... Aku tidak mau anak kami ngiler karena kamu tidak bisa mendapatkan apa yang kamu mau." Ujar Lisa lalu meninggalkan Devi di kamar tamu.

Bersambung dulu yah...

Terimakasih sudah mampir membaca cerita 'Kawin kontrak' ;) jangan lupa subscribe dan bagi love-nya untuk bab ini yes ;)

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status